Sukses

Panglima TNI Gelar Rapat Intelijen, Jamin Pemilu Aman Penyadapan

TNI menjamin pengamanan Pemilu 2014 tidak akan terganggu penyadapan Australia terhadap SBY dan pejabat negara.

TNI menjamin pengamanan Pemilu 2014 tidak akan terganggu penyadapan yang dilakukan Australia terhadap pejabat negara termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan TNI melakukan rapat dengan 300 intelijen dari berbagai angkatan, untuk membahas pengamanan tahun politik.

"Tadi panglima sudah rapat dengan intelijen kami, tidak terganggu memasuki tahun politik. Kita tetap fokus untuk ikut berpartisipasi dalam pengamanan ya," kata Kepala Badan Intelijen Strategis Mayjen Erwin Syafitri di kantornya, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2013).

Ketika ditanya apakah kasus penyadapan tersebut akan berpengaruh pada penyelenggaraan pemilu tahun depan, karena dikhawatirkan data-data pemilu juga akan disadap oleh negara asing, Erwin menegaskan tidak akan, dan TNI akan tetap netral.

"Iya pasti kita ikut mengamankan pemilulah dan yakin tak akan disadap. Tapi mekanismenya tunggu perintah panglima," tegas Erwin.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, TNI hingga saat ini masih tetap fokus dalam pengamanan tahun politik menjelang Pemilu 2014. TNI sudah menegaskan akan turut berpartisipasi mengamankan pemilu tahun depan dengan netral.

"Siang ini saya juga menyelenggarakan rapat intelejen di seluruh jajaran. Kita mau memasuki tahun politik, sehingga intelijen harus diperkuat akselerasinya dan kapasitasnya, agar bisa mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu, agar panglima bisa mendapatkan informasi yang akurat," tandas Moeldoko. (Dji/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini