Sukses

Ingin Pemimpin Pelindung Minoritas, Seniman Yogya Pilih Jokowi

Kusen menyebut, dukungan kepada Jokowi-JK karena capres lainnya dinilai tidak mendukung keberagaman.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sekelompok seniman dan budayawan Yogyakarta menyatakan mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebagai bentuk dukungan itu, mereka membuat kelompok bernama #TetanggaJokowiJK.

Dukungan diberikan karena mereka menilai Jokowi-JK sangat menjunjung tinggi keberagaman. Koordinator acara deklarasi #TetanggaJokowiJK Kusen Ali mengatakan, mereka tak ada kaitan dengan elemen partai mana pun.

"Seniman Jogja yang selalu bekerja di bagian plural mulai berpikir untuk menentukan sikap. Secara pribadi kami sudah menentukan, tapi sepertinya perlu di declare gitu," Kata Kusen kepada Liputan6.com Selasa (17/06/2014).

Kusen menyebut, dukungan kepada Jokowi-JK karena capres lainnya dinilai tidak mendukung keberagaman. Bahkan capres selain Jokowi-JK ini disebut tidak ramah dalam mengeluarkan pernyataan tentang keberagaman.

"Dengan terpaksa kami menolak yang satu. Pernyataan-pernyataannya tidak ramah saya kira. Kalau dua-duanya mendukung kepada ke pluralan, ya mungkin sikap kami tidak sefrontal ini ya," ujar Kusen.

Masih kata Kusen, deklarasi #TetanggaJokowiJk didasari dari kesadaran bahwa pemilihan presiden pada 2014 adalah momentum perubahan yang tidak boleh disia-siakan. Sebab, pemilu kali ini membuka peluang lahirnya pemimpin yang menawarkan perubahan ke arah yang lebih baik.

"Seniman dan aktivis menghendaki agar situasi negara yang melindungi minoritas, pluralis dan hal-hal seperti itu. Nah hal itu bisa dicapai oleh orang yang bisa bekerja," kata Kusen.

Dukungan yang akan dideklarasikan di Plaza Ngasem Yogyakarta besok Rabu (17/6/2014), pukul 15.00 WIB, akan dihadiri seniman, aktivis seni, budayawan dan aktivis pluralis Jogja. Seniman Djaduk Ferianto juga akan menjadi bagian dari #TetanggaJokowiJK.

"Djaduk, leak, seniman lukis muda, oblo dan aktivis pluralis, jaringan pemuda Muhamadiyah dan lain-lain," pungkas Kusen. (Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini