Sukses

Golkar Tak Capai Target, Akbar Sebut Opsi Jadi Cawapres

Akbar Tandjung kecewa dengan hasil perolehan suara partainya yang dilansir oleh berbagai lembaga yang menggelar hitung cepat perolehan suara

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung kecewa dengan hasil perolehan suara partainya yang dilansir oleh berbagai lembaga yang menggelar hitung cepat atau quick count. Golkar hanya menempati peringkat kedua dengan suara di bawah 20 persen.

Menurut Akbar, dari persentase suara yang diperoleh Golkar tersebut membuat partai berlambang pohon beringin itu tidak dapat mencalonkan presiden secara langsung. Opsi koalisi pun harus ditempuh Golkar untuk memuluskan langkah mengusung capres.

"Ada opsi baru bila berkoalisi, yaitu opsi menjadi cawapres. Opsi itu alternatif pilihan baru. Namun DPD yang tentukan," kata Akbar di Universitas Mercu Buana, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/4/2014).

Akbar berujar, opsi alternatif itu ditempuh jika Aburizal Bakrie tetap ngotot sebagai capres. Padahal, menurut dia, hasil suara yang diraih Golkar lebih rendah dari target.

"Golkar targetnya di atas 30 persen dan minimal harus dapat 26 persen. Ini menjadi masalah. DPP harus menjelaskan kenapa itu tidak tercapai," ujarnya.

Akbar menyebutkan, jika nanti hasil resmi suara perolehan Golkar tetap dengan angka jauh dari target, maka akan ada pemikiran baru di partainya untuk menentukan akan berkoalisi dengan partai lain.

"Nanti akan ada pemikiran-pemikiran baru. Bisa jadi Aburizal Bakrie jadi presiden atau tidak dari Golkar. Tapi kan angka yang diperoleh saat ini menunjukkan jauh sekali dari target minimal kita. Harus ada evaluasi," tandas Akbar.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini