Sukses

Jadi Cawapres? Abraham Samad Diharap Tuntaskan Tugas di KPK

Dengan menjalankan tugas di KPK dan menolak urusan politik Abraham Samad akan menjadi tokoh atau negawarawan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad diminta fokus dan konsen pada upaya pemberantasan korupsi. Abraham Samad juga harus menyelesaikan tugasnya daripada ikut pergulatan politik menjadi calon wakil presiden (Cawapres).

"Menurut saya, tuntaskan dulu tugasnya di KPK. Karena kehebatan dia justru menyelesaikan tugasnya dan komitmen di KPK. KPK itu bukan jabatan politik, tapi lembaga independen," ujar pengamat hukum tata negara dari Universitas Parahyangan Asep Warlan Yusuf saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (21/3/2014).

Asep Warlan menilai, dengan menjalankan tugas di KPK dan menolak urusan politik Abraham Samad akan menjadi tokoh atau negarawan. Dan, menjadi negarawan lebih memiliki nilai.

Dia mengatakan, jawaban Abraham Samad mengenai ketertarikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sangat diplomatis dan menunjukkan ambisi sebagai pemimpin nomor 2 di Indonesia. Walaupun memang, hak Abraham Samad sebagai warga negara untuk dipilih dan memilih.

"Tapi ini tidak bisa dipastikan apakah memang Abraham Samad menjadi cawapres Gerindra. Apakah ini cuma tes publik untuk mengukur di lapangan. Karena yang pasti capres cawapres ya dari Hanura," kata Asep.

Asep juga mengatakan, hampir setiap tokoh juga memberikan jawaban yang diplomatis mengenai pencapresan. "Dan ini dilakukan semua pihak. Tapi menurut saya Abraham Samad masih terlalu mentah menjadi cawapres. Dia masih punya amanah menjalankan tugas di KPK," tegas dia.

Menanggapi lirikan Prabowo untuk menjadi cawapres, Samad memberikan jawaban diplomatis. "Saya tinggal menunggu takdir, apakah jadi wapres, presiden, atau tetap jadi ketua KPK," kata Samad. Dia juga mengatakan, "Berikan saya waktu untuk salat istikharah," kata Abraham Samad di Gedung KPK, Jakarta, Rabu 19 Maret 2014. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini