Sukses

Ibu Pecahkan Telur di Dahi Anak Demi Ikut Tren, Berujung Dibawa ke Pihak Berwenang

Tren memecahkan telur di dahi anak viral di media sosial, memicu kontroversi dan kekhawatiran akan bahaya fisik juga psikologis pada anak.

Diperbarui 09 Mei 2025, 19:15 WIB Diterbitkan 09 Mei 2025, 19:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta Maraknya konten viral di media sosial, banyak orang tua yang ikut serta dalam tren demi mendapatkan perhatian atau sekadar menghibur penonton. Tidak semua tren layak untuk diikuti, terutama jika melibatkan anak-anak yang belum mampu memahami konsekuensinya.

Salah satu tren yang sempat ramai di TikTok pada tahun 2023 adalah tantangan memecahkan telur di dahi anak-anak atau 'Egg Cracking Challenge'. Tren tersebut dianggap lucu, namun juga memicu perdebatan etika dan keamanan.

Tren ini berujung serius ketika seorang ibu muda berusia 24 tahun dari kota Helsingborg, Swedia memutuskan untuk mengikuti tren tersebut. Ia merekam momen saat ia berpura-pura akan membuat kue apel bersama putrinya, namun secara tiba-tiba memecahkan telur di dahi sang anak demi konten TikTok.

Video yang diunggahnya berhasil menarik perhatian hingga 100.000 penonton, tetapi salah satu pemirsa melaporkan tindakan tersebut ke pihak berwenang. Awalnya dianggap sebagai candaan ringan, justru berujung pada dakwaan pelecehan terhadap anaknya sendiri.

Kisah ibu berujung didakwa setelah pecahkan telur di dahi anaknya demi ikuti tren ini dilansir Liputan6.com dari Oddity Central pada Jumat (9/5/2025).

2 dari 3 halaman

Divonis Bersalah

Seorang ibu berusia 24 tahun dari Helsingborg, Swedia baru-baru ini dinyatakan bersalah atas tuduhan pelecehan setelah memecahkan telur di dahi anak perempuannya demi membuat video TikTok.

Wanita berusia 24 tahun itu bersikeras bahwa itu hanya lelucon iseng dan bahwa saat itu banyak orang melakukannya di TikTok, tetapi argumen itu tidak cukup meyakinkan hakim.

Peristiwa itu terjadi musim panas lalu, ketika sang ibu (yang tidak disebutkan namanya) mengatakan kepada anaknya bahwa mereka akan memanggang kue apel bersama dan merekam prosesnya untuk TikTok.

Pada satu titik, sang ibu kemudian mengambil sebutir telur dan memecahkannya di dahi anaknya menyebabkan kuning telur menetes di wajah anak tersebut. Gadis kecil itu yang terkejut, mengatakan kepada ibunya yang sedang tertawa bahwa itu sakit dan meminta ibunya berhenti.

 

3 dari 3 halaman

Bayar Denda Sekitar Rp30 Juta

Video sang ibu akhirnya ditonton sekitar 100.000 kali di TikTok, namun salah satu orang yang menontonnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Wanita itu kemudian menjadi tersangka dalam kasus pelecehan terhadap anaknya sendiri.

Ibu muda itu membela diri dengan mengatakan bahwa ia hanya mengikuti lelucon ringan yang sedang tren di TikTok, namun hal itu tidak membuat hakim luluh. Bulan lalu, Pengadilan Distrik Helsingborg menyatakan wanita itu bersalah karena melakukan pelecehan terhadap anaknya, dan ia dijatuhi denda sebesar SEK 20.000 (sekitar Rp33 juta), yang harus dibayarkan kepada anaknya.