Sukses

5 Perbedaan Darah Haid dan Hamil Trimester Pertama, Kenali Ciri-cirinya

Perbedaan darah haid dan hamil merupakan dua fenomena yang sering kali disalah artikan oleh banyak orang karena keduanya memiliki ciri-ciri yang serupa.

Liputan6.com, Jakarta Perbedaan darah haid dan hamil merupakan dua fenomena yang sering kali disalah artikan oleh banyak orang karena keduanya memiliki ciri-ciri yang serupa. Namun, penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya agar dapat mengenali kondisi tubuh dengan lebih baik.

Keluarnya darah dari vagina dalam bentuk flek dapat disebabkan oleh beberapa hal, termasuk menstruasi, kehamilan, atau kondisi kesehatan lainnya. Flek adalah perdarahan ringan atau hanya berupa tetesan darah yang sering dianggap sebagai tanda awal menstruasi. Namun, yang perlu dicatat adalah bahwa munculnya flek juga bisa menjadi tanda kehamilan, terutama pada 10-14 hari setelah terjadinya pembuahan.

Perbedaan darah haid dan hamil terletak pada karakteristiknya darah tersebut. Pada saat haid, darah yang keluar merupakan proses pelepasan lapisan endometrium yang tidak dibutuhkan oleh tubuh karena tidak terjadi pembuahan sel telur. Oleh karena itu, darah haid cenderung lebih banyak, berwarna merah pekat, dan disertai dengan gejala seperti nyeri perut bawah, kram, dan perubahan hormon yang dapat mempengaruhi mood dan fisik.

Sementara itu, darah flek yang terjadi pada awal kehamilan biasanya tidak sebanyak darah haid, dan tidak disertai dengan gejala seperti nyeri perut bawah atau kram yang intens seperti saat haid. Namun, flek pada kehamilan juga dapat disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, sensitivitas payudara, dan perubahan suasana hati. Inilah yang membuatnya sulit dibedakan dengan haid. Berikut ulasan lebih lanjut tentang  perbedaan darah haid dan hamil yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (19/3/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Waktu Terjadi

Perdarahan haid terjadi secara teratur, biasanya setiap 28-35 hari sesuai dengan siklus menstruasi. Ini merupakan proses alami di mana lapisan dinding rahim yang tidak dibutuhkan akan dikeluarkan melalui vagina.

Sedangkan, flek tanda hamil terjadi di luar siklus menstruasi, biasanya 10-14 hari setelah pembuahan atau pada trimester pertama kehamilan. Flek ini disebabkan oleh proses implantasi embrio ke dinding rahim.

2. Jeda Waktu

Perdarahan haid berlangsung selama kurang lebih tujuh hari secara terus-menerus. Volume darah yang keluar juga cenderung meningkat seiring berjalannya waktu. Sementara,  Flek tanda hamil mungkin muncul, kemudian menghilang, dan kemudian muncul lagi. Jeda waktu antara perdarahan bisa bervariasi dari beberapa jam hingga beberapa hari.

3. Warna, Tekstur, dan Jumlah Darah

Flek haid awalnya berwarna cokelat muda atau merah cerah, kemudian berubah menjadi merah gelap seiring berjalannya waktu. Tekstur darah haid biasanya mengandung gumpalan-gumpalan darah, terutama pada hari-hari awal.

Flek tanda hamil umumnya berwarna cokelat atau cokelat tua, dan tidak disertai gumpalan darah. Jumlah darah yang keluar tidak bertambah seiring waktu, dan flek ini cenderung lebih ringan daripada perdarahan haid.

3 dari 4 halaman

4. Durasi Keluarnya Darah

Flek haid biasanya berlangsung selama 5-7 hari atau lebih, dan volume darah yang keluar cenderung meningkat seiring berjalannya waktu. Namun, flek tanda kehamilan umumnya hanya berlangsung selama beberapa jam hingga paling lama tiga hari. Durasi ini lebih singkat dibandingkan dengan perdarahan haid.

5. Gejala yang Menyertai

Kaluarnya darah haid dapat menyebabkan kram perut yang berat, terutama pada hari-hari awal perdarahan. Gejala lain yang mungkin menyertai haid adalah keluarnya gumpalan darah yang berukuran lebih besar dari sebelumnya dan berlangsung selama kurang lebih 7 hari.

Flek tanda kehamilan biasanya disertai dengan gejala seperti mual-mual (morning sickness), nyeri pada payudara, perubahan suasana hati, dan nyeri punggung bagian bawah. Flek ini juga tidak menimbulkan kram perut yang seberat haid.

4 dari 4 halaman

Penyebab Terjadinya Flek saat Hamil

Flek saat hamil merupakan hal yang sering terjadi dan umumnya tidak berbahaya. Penyebab terjadinya flek saat hamil dapat bervariasi, berikut diantaranya.

1. Pendarahan Implantasi

Flek saat hamil sering kali disebabkan oleh proses pendarahan implantasi, di mana embrio yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Karena lapisan dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah, proses ini dapat memicu keluarnya bercak darah.

2. Perubahan Serviks dan Hormon

Selama kehamilan, terjadi perubahan pada serviks (leher rahim) dan tingkat hormon dalam tubuh wanita. Hal ini juga dapat berkontribusi pada terjadinya flek saat hamil.

3. Iritasi atau Infeksi Serviks

Iritasi atau infeksi pada serviks juga bisa menjadi penyebab flek saat hamil. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan dan perdarahan ringan.

4. Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana embrio menempel di luar rahim, seperti di saluran tuba. Hal ini berpotensi berbahaya dan membutuhkan penanganan medis segera.

5. Pertanda Melahirkan

Flek saat hamil juga dapat menjadi pertanda bahwa persalinan atau melahirkan akan segera terjadi, terutama jika flek disertai dengan gejala lain seperti kontraksi atau keluarnya lendir bercampur darah (show).

6. Keguguran Kandungan

Salah satu penyebab flek saat hamil yang paling berisiko adalah keguguran kandungan. Gejalanya meliputi pendarahan yang diikuti oleh kram perut, nyeri punggung bawah, dan keluarnya darah merah serta gumpalan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.