Sukses

Hari Wanita Internasional, Ini 20 Perempuan Paling Berpengaruh dalam Sejarah

20 wanita paling berpengaruh dalam sejarah

Liputan6.com, Jakarta Hari Wanita Internasional menjadi momentum penting untuk merayakan peran serta wanita dalam berbagai bidang sepanjang sejarah. Dalam setengah abad terakhir, prestasi para wanita telah semakin mendapatkan pengakuan yang pantas. Seiring dengan perjuangan panjang untuk mendapatkan hak-hak yang setara, perempuan telah menunjukkan kemampuan luar biasa mereka dalam berbagai bidang. 

Salah satu contoh terkenal adalah Margaret Thatcher, yang pada tahun 1975 menjadi Perdana Menteri wanita pertama Britania Raya dan menjadi Perdana Menteri terlama. Namun demikian, perjuangan Thatcher juga didorong oleh para pemimpin suara suara sufrajet, seperti Emmeline Pankhurst, yang telah lama memperjuangkan hak suara bagi perempuan.

Dalam peringatan Hari Wanita Internasional, adalah penting untuk mengakui peran perempuan yang telah mengubah dunia. Dalam satu abad setelah parlemen memberikan hak suara kepada banyak perempuan Britania, tokoh-tokoh seperti Emmeline Pankhurst dan Josephine Butler menjadi sorotan atas perjuangan mereka dalam mendapatkan hak-hak yang setara. Melalui pengakuan akan warisan mereka, kita tidak hanya merayakan kemajuan yang telah dicapai, tetapi juga menegaskan pentingnya terus mendorong kesetaraan gender dalam segala aspek kehidupan.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari The Standard, 20 wanita paling berpengaruh dalam sejarah, Jumat (8/3/2024). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Marie Curie

Marie Curie, fisikawan berkebangsaan Polandia-Perancis, dianggap sebagai tokoh yang sangat terkait dengan penelitiannya dalam bidang radioaktivitas. Ia mencatat sejarah sebagai wanita pertama yang meraih Penghargaan Nobel dan satu-satunya wanita yang meraihnya sebanyak dua kali. Kontribusinya yang luar biasa dalam ilmu fisika telah menjadikannya sebagai ikon dalam dunia ilmiah.

2. Rosa Parks

Pada 1 Desember 1955, Rosa Parks menaiki sebuah bus yang mengubah arah pergerakan Hak Sipil di Amerika. Saat menolak untuk melepaskan kursinya di bagian 'berwarna' untuk memberikannya kepada seseorang yang kulitnya putih, ia menjadi pusat gerakan nasional dan ikon perlawanan internasional. Tindakannya ini memberikan dorongan besar bagi gerakan Hak Sipil di Amerika.

3. Emmeline Pankhurst

Sebagai pemimpin gerakan sufraget di Inggris, Emmeline Pankhurst memegang peran penting dalam mendapatkan hak pilih bagi wanita di Inggris. Gerakan sufraget yang dipimpinnya membawa perubahan besar dalam sejarah politik Inggris dengan memberikan hak suara kepada wanita.

4. Ada Lovelace

Ada Lovelace diakui sebagai orang pertama yang menyadari potensi komputer. Ia bekerja sama dengan Charles Babbage, yang dijuluki sebagai 'bapak komputer', untuk menerjemahkan sebuah artikel yang dianggap sebagai awal perkembangan pemrograman komputer. Kontribusinya yang signifikan membantu membentuk fondasi dasar dalam dunia komputasi.

3 dari 6 halaman

5. Rosalind Franklin

Setelah menyelesaikan studi di Cambridge dan tinggal di Prancis, Rosalind Franklin menjadi seorang peneliti di King's College di London. Ia mencuat namanya melalui karyanya dalam gambar difraksi sinar-X DNA, yang pada akhirnya membawa pada penemuan struktur heliks ganda DNA. Kontribusinya yang signifikan dalam bidang genetika dan kimia membuatnya diakui sebagai salah satu pionir dalam pemahaman struktur dasar kehidupan.

6. Margaret Thatcher

Margaret Thatcher menjadi tokoh bersejarah sebagai Perdana Menteri Britania Raya perempuan pertama. Ia mengambil jabatan tersebut pada Mei 1979, 61 tahun setelah perempuan di Inggris mendapatkan hak pilih. Kepemimpinannya yang tegas dan kebijaksanaannya dalam politik membuatnya menjadi figur kontroversial, tetapi tak terbantahkan bahwa keberhasilannya membuka jalan bagi perempuan dalam dunia politik tingkat tinggi.

7. Angela Burdett-Coutts

Sebagai seorang filantropis abad ke-19, Angela Burdett-Coutts merupakan salah satu wanita terkaya di Britania Raya pada masanya. Sebagian besar kekayaannya dihabiskan untuk beasiswa dan dana sumbangan. Ia juga bersama Charles Dickens mendirikan sebuah rumah untuk wanita muda yang telah 'terjerumus ke kehidupan yang tidak bermoral,' dengan tujuan membantu memulihkan hidup mereka. Dedikasinya terhadap kesejahteraan sosial dan pendidikan membuatnya menjadi sosok inspiratif.

8. Mary Wollstonecraft

Seorang penulis, filsuf, dan advokat hak-hak perempuan asal Britania Raya, Mary Wollstonecraft dianggap sebagai salah satu pendiri filsafat feminis. Karya-karyanya menyuarakan pentingnya kesetaraan gender, hak-hak perempuan, dan pendidikan perempuan. Kontribusinya terhadap pemikiran feminis telah membentuk dasar bagi gerakan perjuangan hak-hak perempuan di berbagai belahan dunia.

4 dari 6 halaman

9. Florence Nightingale

Florence Nightingale menjadi figur ikonik dalam sejarah perawat dan kesehatan dunia. Ia mendirikan sekolah perawat sekuler pertama di dunia di St Thomas’ Hospital di London. Melalui dedikasinya, Nightingale tidak hanya meningkatkan sistem perawatan kesehatan di Inggris, tetapi juga memperjuangkan bantuan kelaparan yang lebih baik di India. Selain itu, ia turut serta dalam penghapusan hukum prostitusi yang keras terhadap perempuan dan memainkan peran penting dalam memperluas bentuk-bentuk partisipasi perempuan yang dapat diterima di tempat kerja.

10. Marie Stopes

Marie Stopes, dengan pendirian klinik kontrol kelahiran pertama di Inggris, menjadi pionir dalam gerakan perencanaan keluarga. Klinik tersebut, yang berlokasi di utara London, dijalankan oleh bidan dan dokter, memberikan nasihat mengenai kontrol kelahiran kepada ibu-ibu dan mengajarkan metode kontrol kelahiran. Kontribusinya membuka pintu untuk pengetahuan dan akses perempuan terhadap pengendalian kelahiran.

11. Eleanor of Aquitaine

Sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam Abad Pertengahan, Eleanor of Aquitaine memimpin beberapa ekspedisi perang salib dan dikenal sebagai salah satu tokoh feminis awal. Keberaniannya dan perannya dalam politik pada masa itu membuatnya menjadi sosok yang menginspirasi dan memberikan dampak positif pada peran perempuan dalam masyarakat.

12. The Virgin Mary

Menurut laporan dari The Economist, Maria Bunda Yesus dianggap mewakili kualitas "kesetiaan, pengabdian, kerendahan hati, dan kesucian". Dalam konteks keagamaan, peran Maria menjadi inspirasi bagi banyak orang dan simbol kebajikan yang dihargai oleh umat Kristen.

5 dari 6 halaman

13. Jane Austen

Jane Austen, mungkin salah satu feminis era modern pertama, karyanya dalam dunia sastra masih diakui dan dipuji di seluruh dunia hingga saat ini. Dikenal atas enam novel utamanya, dengan "Pride and Prejudice" menjadi yang paling mencolok, Austen sering kali menggali tema-tema seperti status sosial perempuan, pernikahan, dan keamanan ekonomi dalam plotnya. Karya-karyanya menghadirkan pandangan kritis terhadap masyarakat pada zamannya dan memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan pemikiran feminis.

14. Boudicca

Boudicca, Ratu suku Celtic Iceni di Britania, memimpin pemberontakan terhadap Kekaisaran Romawi pada tahun 60 atau 61 Masehi. Keberanian dan ketegasannya sebagai pemimpin perang memberikan inspirasi bagi banyak orang, terutama dalam perlawanan terhadap penindasan dan ketidakadilan.

15. Diana, Putri Wales

Sebelum kematiannya, Diana aktif terlibat dalam kampanye Internasional untuk Larangan Ranjau Darat bersama puluhan amal lainnya. Diana menjadi pelopor bagi perempuan yang memiliki dampak positif dalam mengubah dunia. Dedikasinya terhadap pekerjaan amal dan kemanusiaan membuatnya menjadi ikon inspiratif.

16. Amelia Earhart

Sebagai aviator perempuan pertama yang terbang solo melintasi Samudera Atlantik, Amelia Earhart dihormati oleh banyak orang dan tetap menjadi inspirasi hingga saat ini. Meskipun menghilang di atas Samudera Pasifik pada tahun 1937, pencapaiannya sebagai wanita pertama yang mencapai prestasi penerbangan yang mengagumkan menunjukkan tekad dan keberanian yang mengilhami generasi setelahnya.

6 dari 6 halaman

17. Ratu Victoria

Ratu Victoria naik takhta pada usia 18 tahun dan memerintah selama 63 tahun hingga kematiannya. Britania Raya mengalami berbagai perubahan selama Era Victoria, dan Victoria diapresiasi sebagai figur stabil dalam menghadapi perubahan zaman tersebut. Kepemimpinannya memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan dan transformasi masyarakat pada masa itu.

18. Josephine Butler

Sebagai seorang advokat hak suara perempuan pada Era Victoria, Josephine Butler juga berjuang untuk hak perempuan atas pendidikan yang lebih baik, penghapusan prostitusi anak-anak, dan mengakhiri perdagangan manusia terhadap perempuan muda. Dedikasinya terhadap berbagai isu sosial dan hak asasi manusia membuatnya menjadi tokoh yang dihormati dalam gerakan reformasi sosial pada masanya.

19. Mary Seacole

Lahir di Jamaika, Mary Seacole sangat dihormati atas karyanya sebagai pekerja kemanusiaan selama Perang Krim. Selama perang tersebut, ia mendirikan 'British Hotel' dan merawat para prajurit yang terluka. Pada tahun 1991, ia dianugerahi Jamaican Order of Merit sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa.

20. Mother Teresa

Mother Teresa dianggap sebagai salah satu kemanusiaan terbesar abad ke-20. Lahir di Makedonia, ia mendirikan hospis, pusat untuk tunanetra, lanjut usia, dan difabel. Ia dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 1979 atas karyanya dalam bidang kemanusiaan. Dedikasinya terhadap pelayanan kemanusiaan telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia untuk melakukan perbuatan baik dan membantu sesama.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.