Sukses

Doa Adzan yang Dibaca Sebelum dan Sesudahnya, Pahami Hukumnya

Dalam Islam, setiap amalan baik, termasuk membaca doa adzan akan mendatangkan pahala besar dari Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta Membaca doa adzan baik sebelum mengumandangkan maupun setelah mendengarnya merupakan amalan  yang dianjurkan dalam Islam. Adzan sendiri adalah panggilan suci untuk melaksanakan kewajiban ibadah salat wajib lima waktu. Membaca doa adzan sebelum dan sesudah nya tidak hanya menunjukkan rasa syukur atas panggilan suci ini, tetapi juga merupakan cara untuk memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemampuan untuk menjalankan kewajiban tersebut dengan baik.

Dalam Islam, setiap amalan baik, termasuk membaca doa adzan akan mendatangkan pahala besar dari Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Muslim untuk menghidupkan sunah ini setiap kali adzan berkumandang, sebagai bentuk pengabdian dan penghormatan kepada-Nya.

Sebagai bagian dari ibadah harian umat Muslim, doa adzan umumnya dipelajari sejak kanak-kanak. Berikut bacaan doa adzan sebelum dan sesudah beserta ulasan tentang hukum mengamalkannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (23/2/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Doa Sebelum Adzan

سُبْحَانَ اللّـهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَلآ اِلهَ اِلَّا اللّهُ وَاللّهُ اكْبَر, وَلآ حَوْلَ وَلآ قٌوّةَ اِلّا بِآللّهِ العَلِئىُّ العَظِيْمِ, اللهُمَّ صَلّ وسَلِمْ عَلى سَيِدِنَا مُحَمَّدٍ اللّهُ يَا كَرِيْمُ.

Subhaanallah walhamdulillah wala ilahaillah wallahuakbar, wala haulawala kuuwata illabillahiladhim, allahummasholli wasallim ‘ala sayyidina muhammadillahu ya kariim.

Artinya: Maha suci Allah, segala puji bagi Allah dan tiada tuhan selain Allah yang maha besar, dan tidak ada daya dan upaya kecuali pertolongan dari Allah. Ya Allah, limpahkan kasih sayang kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang pemurah.

Hukum Membaca Doa Sebelum Adzan

Dalam Kitab Sunan Abu Dawud, terdapat hadits yang diriwayatkan Ummu Zaid bin Tsabit tentang bagaimana kebiasaan membaca doa sebelum adzan dimulai. Ummu Zaid bin Tsabit memiliki runmah tertinggi di sekitarmasjid Nabawi. Setiap menjelang fajar Rasulullah dan Bilal RA akan naik ke atas rumahnya untuk menunggu terbinya fajar.

Bilal bin Rabbah, yang merupakan muazin pertama dalam sejarah Islam. Setelah melihat fajar terbit, Bilal RA membaca doa, "Ya Allah, saya memuji-Mu dan memohon pertolongan-Mu agar orang-orang Quraisy dapat menegakkan agama-Mu." Doa ini selalu dibaca oleh Bilal sebelum mengumandangkan azan subuh, dan dia tidak pernah meninggalkannya. Rasulullah yang selalu berada disisi Bilal mengingkari atau menyalahkan Bilal RA.

Menurut Imam Abu Dawud, hadits ini termasuk dalam kategori shahih, sehingga memberikan legitimasi yang kuat terhadap praktik berdoa sebelum adzan. Ini juga menunjukkan bahwa doa sebelum adzan bukanlah bid'ah (inovasi dalam agama), melainkan merupakan bagian dari sunah Rasulullah SAW.

Sesuai praktik yang dicontohkan oleh Bilal, doa sebelum adzan hanya dibaca oleh muadzin saja.

3 dari 4 halaman

Doa Sesudah Adzan

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَاد

Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah. Wash shalaatil qaa-imah. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa'adtahu innaka la tukhliful mi'ad.

Artinya: Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki sholat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah dia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan.

Khusus untuk adzan magrib, seorang muslim bisa menambahkan bacaan berikut.

اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ

Allahumma hadza iqbalu lailika wa idbaru naharika wa ashwatu du'aika faghfir lii.

Artinya: Ya Allah, ini menjelang datang malam-Mu, dan telah berlalu siang-Mu, telah diserukan seruan-Mu, maka ampunilah aku.

Sedangkan untuk adzan subuh memiliki bacaan doa yang berbeda, seperti berikut.

اللهم هَذَا إِقْبَالُ نَهَارِكَ وَإِدْبَارُ لَيْلِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فاغْفِرْ لِي

Allhumma hadz iqbalu nahrika wa idbru laylika wa ashwtu du‘’tika faghfir lii

Artinya: Ya Allah, kini siang-Mu telah datang, malam-Mu berlalu, dan suara para penyeru ke jalan-Mu telah terdengar. Ampunilah aku.

4 dari 4 halaman

Hukum Membaca Doa Setelah Adzan

Membaca doa setelah adzan adalah suatu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, sebab waktu setelah adzan merupakan salah satu waktu mustajab, yaitu waktu di mana doa-doa memiliki kemungkinan besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Berbeda dengan doa sebelum adzan yang hanya dibaca oleh muadzin, doa setelah adzan dapat dibaca siapapun yang mendengar kumandan adzan. Keutamaan membaca doa setelah adzan adalah sangat besar, dan orang-orang yang melakukannya akan mendapatkan berbagai keistimewaan.

Sebagaimana hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda bahwa doa yang dilakukan antara adzan dan iqomah tidak akan tertolak. Hal ini menegaskan bahwa waktu setelah adzan adalah waktu yang sangat tepat untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Dengan demikian, membaca doa setelah adzan merupakan peluang yang sangat berharga untuk memohon kepada Allah SWT atas segala kebutuhan dan hajat kita.

Selain itu, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW menyatakan bahwa orang yang berdoa setelah mendengar adzan akan memperoleh syafaat beliau di hari kiamat. Ini menunjukkan betapa besar nilai dan keutamaan dari amalan membaca doa setelah adzan. Dengan melakukan amalan ini, kita memiliki kesempatan untuk mendapatkan syafaat langsung dari Nabi Muhammad SAW di hari akhir nanti.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk membiasakan diri membaca doa setelah adzan. Selain mendapatkan keberkahan dan kemuliaan di dunia, kita juga berharap untuk memperoleh syafaat Rasulullah SAW di akhirat kelak. Dengan mengamalkan sunnah ini, kita memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan amalan yang dicintai-Nya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.