Sukses

Mengenal Gigi Geraham, Ini Fungsi dan Cara Merawatnya

Tidak hanya berperan dalam pencernaan dan berbicara, kesehatan gigi geraham juga memiliki dampak secara keseluruhan bagi kesehatan tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Gigi geraham merupakan bagian integral dari sistem pencernaan manusia yang memiliki peran penting dalam proses pengunyahan dan pencernaan makanan. Manusia memiliki empat jenis gigi yang terdapat di rahang atas dan bawah, yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi geraham. Gigi geraham menjadi salah satu jenis yang memainkan peran krusial dalam pemrosesan makanan sebelum masuk ke saluran pencernaan.

Tidak hanya berperan dalam pencernaan dan berbicara, kesehatan gigi geraham juga memiliki dampak secara keseluruhan bagi kesehatan tubuh. Gigi yang sehat membantu mencegah masalah seperti infeksi gusi, gigi berlubang, dan gangguan lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, kondisi gigi yang baik juga mendukung penampilan fisik dan kepercayaan diri seseorang.

Oleh karena itu, perawatan gigi geraham sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Kebiasaan menjaga kebersihan mulut, seperti menyikat gigi secara teratur, menggunakan benang gigi, dan rutin melakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi, dapat membantu mencegah masalah gigi dan menjaga kesehatan gigi geraham.

Berikut ulasan tentang fungsi gigi geraham dan cara merawatnya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (6/2/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Struktur Gigi Geraham Fungsinya

Seperti sudah dijelaskan, gigi geraham merupakan bagian penting dari sistem pencernaan manusia. Orang dewasa normalnya memiliki total 32 gigi, yang terdiri dari beberapa jenis gigi, yaitu 8 gigi seri, 8 gigi premolar gigi geraham depan, 4 gigi taring, dan 12 gigi molar atau geraham belakang.

Dari 12 gigi geraham belakang yang dimiliki manusia, terbagi kembali menjadi 3 jenis berdasarkan waktu tumbuhnya, berikut diantaranya.

  1. Gigi Geraham Pertama, juga dikenal sebagai gigi geraham 6 tahun karena biasanya tumbuh sekitar usia 6 tahun.
  2. Gigi Geraham Kedua, dikenal sebagai gigi geraham 12 tahun karena erupsi sekitar usia 12 tahun.
  3. Gigi Geraham Ketiga, disebut juga sebagai gigi bungsu yang biasanya muncul antara usia 17 dan 21 tahun.

Gigi premolar, yang terletak di antara gigi seri dan gigi taring, memiliki jumlah sebanyak 4 buah di atas dan 4 buah di bawah. Fungsinya adalah mengapit gigi taring dan berperan dalam proses menghancurkan dan mengunyah makanan. Gigi premolar membantu memulai pemecahan makanan sebelum dihancurkan lebih lanjut oleh gigi geraham belakang.

Gigi molar, yang terletak di belakang gigi premolar, memiliki tugas utama dalam mengunyah dan menggiling makanan menjadi partikel yang lebih kecil. Gigi geraham belakang memiliki bentuk dan permukaan yang lebih luas, serta lebih kuat, sehingga mampu menangani tekanan kunyah yang lebih besar. Fungsi utama gigi molar adalah membantu menghaluskan makanan sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna oleh sistem pencernaan.

Melalui kerjasama antara gigi premolar dan molar, proses pencernaan makanan dimulai dengan pemecahan secara mekanis di dalam mulut. Gigi premolar berperan dalam menghancurkan makanan secara awal, sementara gigi molar bertugas untuk menggilingnya menjadi konsistensi yang lebih halus. Keseluruhan proses ini mempersiapkan makanan untuk dicerna dengan baik oleh lambung dan organ pencernaan lainnya.

3 dari 4 halaman

Gangguan Kesehatan Pada Gigi Geraham

Gangguan kesehatan pada gigi geraham dapat menyebabkan berbagai masalah yang mengganggu, terutama terkait dengan rasa sakit dan gangguan fungsi makan. Berikut beberapa gangguan kesehatan yang mungkin terjadi pada gigi geraham.

1. Impaksi Gigi Bungsu

Impaksi gigi bungsu adalah kondisi di mana gigi bungsu atau gigi geraham terakhir tidak tumbuh atau keluar dengan sempurna. Hal ini dapat menyebabkan gigi tersebut hanya keluar sebagian atau bahkan tidak keluar sama sekali. Impaksi gigi bungsu bisa menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan gusi, infeksi, dan kerusakan pada gigi di sekitarnya. Penanganan yang tepat, seperti pencabutan gigi oleh dokter gigi, diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

2. Gigi Berlubang (Karies)

Gigi geraham, seperti halnya gigi lainnya, rentan terhadap kerusakan gigi atau karies. Karies gigi dapat menyebabkan rasa sakit, sensitivitas terhadap makanan dan minuman panas atau dingin, serta gangguan dalam mengunyah makanan. Jika tidak ditangani dengan baik, karies dapat berkembang menjadi abses gigi atau bahkan infeksi serius.

3. Abses Gigi

Abses gigi terjadi ketika infeksi bakteri masuk ke dalam pulpa gigi (jaringan dalam gigi) dan menyebabkan pembentukan nanah. Gejalanya meliputi rasa sakit yang hebat, pembengkakan, dan bahkan demam. Abses gigi memerlukan penanganan medis segera untuk mengobati infeksi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

4. Gigi Patah atau Retak

Gigi geraham juga dapat mengalami patah atau retak, baik karena trauma fisik maupun karena tekanan berlebih saat mengunyah. Gigi yang patah atau retak dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, sensitivitas, dan kesulitan dalam mengunyah makanan. Penanganan yang tepat oleh dokter gigi diperlukan untuk memperbaiki atau mengobati gigi yang patah atau retak.

4 dari 4 halaman

Merawat Gigi Geraham

Merawat gigi geraham dengan baik sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut dan mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Berikut cara merawat gigi geraham agar tetap sehat.

1. Rutin Menyikat Gigi

Melakukan sikat gigi secara rutin minimal dua kali sehari sangat penting untuk menjaga kebersihan gigi, termasuk gigi geraham. Gunakan sikat gigi yang memiliki bulu lembut dan bagian kepala yang kecil agar dapat mencapai seluruh bagian gigi, termasuk bagian belakang gigi geraham.

2. Pilih Pasta Gigi yang Tepat

Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride, zat yang dapat menguatkan dan melindungi lapisan email gigi, serta mencegah pembusukan gigi.

3. Gunakan Dental Floss

Selain menyikat gigi, membersihkan gigi dengan dental floss atau benang gigi setidaknya sekali sehari diperlukan untuk menghilangkan sisa makanan, kotoran, dan plak yang menempel di sela-sela gigi.

4. Hindari Makanan dan Minuman Pemicu Kerusakan Gigi

Hindari konsumsi makanan atau minuman yang dapat memicu kerusakan gigi, seperti makanan terlalu manis atau asam, karena dapat merusak lapisan email gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Selain itu, berhenti merokok juga penting karena merokok dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan gigi dan gusi.

5. Rutin Periksa Gigi ke Dokter Gigi

Jadwalkan pemeriksaan gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi. Selain memeriksa kondisi kesehatan gigi secara umum, dokter gigi juga dapat membantu Anda memantau pertumbuhan dan kemunculan gigi geraham terakhir yang dapat menyebabkan impaksi.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.