Sukses

Mimisan karena Kecapekan Wajar Atau Tidak? Begini Cara Mengatasi dan Mencegahnya

Mimisan karena kecapekan merupakan gejala yang wajar dan umum terjadi pada sebagian besar orang.

Liputan6.com, Jakarta - Mimisan karena kecapekan merupakan gejala yang wajar dan umum terjadi pada sebagian besar orang. Ketika seseorang merasakan kelelahan yang berlebihan, terutama akibat aktivitas fisik yang berat atau kurangnya istirahat yang memadai, kondisi ini dapat memicu pecahnya pembuluh darah di dalam hidung. Secara medis, ini dianggap sebagai respons alami tubuh terhadap kelelahan.

Meskipun tergolong sebagai gejala yang umum, mimisan karena kecapekan tetap perlu diperhatikan dengan serius. Pecahnya pembuluh darah di hidung bisa menjadi tanda bahwa tubuh membutuhkan istirahat yang lebih baik atau bahwa terdapat kondisi kesehatan yang perlu ditangani dengan lebih baik.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami cara mengatasi dan mencegah mimisan karena kelelahan untuk menjaga kesehatan hidung dan tubuh secara keseluruhan.

Meski umumnya tidak menimbulkan masalah serius, mimisan karena kelelahan dapat menjadi sinyal bahwa tubuh perlu istirahat yang lebih baik atau adanya perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Mau memahami penyebab dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, maka setiap orang dapat mengelola mimisan karena kelelahan dengan lebih efektif dan memastikan kesehatan hidung dan tubuh tetap terjaga.

Berikut Liputan6.com ulas mimisan karena kelelahan, cara mengatasi, dan cara mencegahnya terulang lagi, Kamis (1/2/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengalami Mimisan karena Kecapekan Merupakan Hal Wajar

Mimisan karena kecapekan, atau epistaksis dalam istilah medis, terjadi ketika pembuluh darah kecil di hidung mengalami kerusakan atau pecah. Keadaan ini umumnya tidak serius, tetapi mimisan karena kelelahan bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih dalam, seperti tekanan darah tinggi atau infeksi sinus yang dapat menyebabkan perdarahan hidung.

Dikutip dari Yoursapp, kelelahan dapat menjadi penyebab mimisan dan seringkali dapat dianggap sebagai reaksi wajar tubuh terhadap kecapekan. Namun, mimisan yang terjadi akibat kelelahan juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Ini bisa mencakup gangguan tekanan darah atau infeksi pada sinus, yang perlu mendapatkan perhatian medis.

Menurut data Cleveland Clinic, sekitar 60% orang akan mengalami mimisan setidaknya satu kali seumur hidup. Meskipun mimisan karena kecapekan atau terlalu lelah dapat dianggap sebagai reaksi tubuh yang wajar. Hal ini terjadi karena pembuluh darah kecil di mukosa hidung menjadi lebih rapuh ketika seseorang lelah, meningkatkan risiko perdarahan.

Meski mimisan umumnya tidak mengindikasikan kondisi kesehatan yang serius, kehati-hatian tetap diperlukan. Jika episod mimisan terjadi terlalu sering atau berlangsung lama, itu bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang mendasarinya. Konsultasi dengan profesional medis, terutama dokter spesialis THT, dapat membantu mengidentifikasi dan menangani penyebab mendasar mimisan yang berulang.

Penting untuk memahami bahwa, meskipun mimisan karena kecapekan seringkali dapat dianggap wajar, ada situasi di mana perhatian medis segera diperlukan. Jika mimisan tidak berhenti setelah 20 menit atau terjadi setelah cedera kepala, segera cari bantuan medis. Kesadaran akan kondisi ini membantu individu untuk memahami kapan harus mencari perawatan profesional terkait mimisan yang mungkin terjadi akibat kelelahan atau kecapekan serius.

3 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Mimisan karena Kecapekan untuk Pertolongan Pertama

Mengatasi mimisan karena kecapekan memerlukan langkah-langkah tertentu agar perdarahan dapat dihentikan dengan aman. Berikut adalah cara mengatasi mimisan karena kecapekan yang bisa dilakukan secara umum:

1. Duduklah dengan Tegak

Duduklah dengan posisi tubuh tegak dan hindari berbaring atau memiringkan kepala ke belakang. Hal ini penting untuk mencegah darah yang keluar dari hidung masuk ke tenggorokan, yang dapat menyebabkan tersedak atau muntah. Posisi duduk yang tegak membantu mengurangi risiko komplikasi selama episode mimisan.

2. Condongkan Kepala Agak ke Depan

Condongkan kepala agak ke depan untuk mencegah darah yang keluar dari hidung masuk ke tenggorokan. Menjaga kepala agak condong ke depan, aliran darah dapat lebih mudah terkendali, dan risiko masalah pernapasan atau tersedak dapat diminimalkan.

3. Pencet Hidung dan Bernapas Melalui Mulut

Saat mengalami mimisan, penting untuk mencubit atau memencet bagian lunak hidung (bagian atas hidung) selama setidaknya 10 menit. Hal ini membantu menghentikan aliran darah yang berlebihan. Selama proses ini, bernapaslah melalui mulut untuk memastikan adanya sirkulasi udara yang memadai dan mencegah sesak napas.

4. Kompres Pangkal Hidung dengan Kompres Dingin

Gunakan kompres dingin yang dapat ditempatkan pada pangkal hidung. Kompres dingin membantu menyempitkan pembuluh darah di area tersebut, yang dapat membantu memperlambat perdarahan. Pastikan untuk tidak menggunakan es batu secara langsung, tetapi bungkusnya dengan kain tipis agar tidak merusak kulit.

Penting untuk diingat bahwa jika mimisan berlangsung lebih dari 20 menit atau terjadi secara berturut-turut, segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk penanganan lebih lanjut dan identifikasi penyebab yang mendasarinya.

Langkah-langkah di atas dirancang untuk memberikan pertolongan pertama dalam mengatasi mimisan karena kelelahan, tetapi penanganan lebih lanjut mungkin diperlukan tergantung pada kondisi setiap individu.

 

4 dari 4 halaman

Pencegahan atau Cara Agar Mimisan karena Kecapekan Tidak Terulang

Agar mimisan karena kecapekan tidak terulang, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Istirahat yang Cukup

Salah satu cara terbaik untuk mencegah mimisan karena kecapekan adalah dengan istirahat yang cukup. Pastikan Anda memiliki jadwal tidur yang teratur dan cukup untuk mengistirahatkan tubuh Anda setiap malam. Hindari begadang atau tidur terlalu larut malam, terutama jika Anda merasa kelelahan.

2. Pengelolaan Stres

Stres dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk kondisi hidung dan pembuluh darah di dalamnya. Usahakan untuk mengelola stres dengan baik melalui teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga. Hindari terlalu banyak beban kerja atau kegiatan yang dapat menambah tekanan pada tubuh Anda.

3. Hindari Udara Kering

Udara kering dapat membuat saluran hidung menjadi kering dan rentan terhadap pecahnya pembuluh darah, yang dapat menyebabkan mimisan. Gunakan pelembap udara di dalam rumah, terutama di musim dingin atau di tempat dengan udara kering. Minumlah cukup air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

4. Hindari Pemakaian Produk yang Merusak Hidung

Beberapa produk seperti semprotan hidung yang mengandung bahan kimia keras atau zat yang mengiritasi dapat menyebabkan iritasi dan pecahnya pembuluh darah di hidung. Hindari penggunaan produk-produk tersebut kecuali atas rekomendasi dokter.

5. Perhatikan Lingkungan Kerja

Jika Anda bekerja di lingkungan yang kering atau berdebu, upayakan untuk memakai masker hidung atau menggunakan pelembap hidung untuk menjaga kelembapan dan kesehatan saluran hidung Anda.

6. Konsultasi dengan Dokter

Jika mimisan terjadi secara teratur dan mengganggu aktivitas sehari-hari, segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan). Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab mimisan dan memberikan penanganan yang sesuai.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.