Sukses

Mengenal Waqaf Mu’anaqah dalam Al-Qur’an, Ketahui Definisi dan Contohnya

Waqaf mu’anaqah adalah tanda yang menandakan berhenti pada salah satu dari triplet yang termasuk di dalamnya, tanpa terputus secara bersamaan.

Liputan6.com, Jakarta Waqaf  mu’anaqah merupakan salah satu tanda waqaf yang sering kita temui dalam surat Al-Qur’an. Secara umum, waqaf adalah memutuskan suara di akhir kata ketika seseorang membaca ayat Al-Qur'an untuk mengambil napas sejenak dengan niat meneruskan pembacaan selanjutnya. 

Waqaf mu’anaqah adalah tanda yang menandakan berhenti pada salah satu dari triplet yang termasuk di dalamnya, tanpa terputus secara bersamaan. Lambang atau tanda dari waqaf mu’anaqah berupa tiga titik di atas kalimat.

Ketentuan dari waqaf mu’anaqah adalah pembaca bisa menghentikan bacaannya tepat di tanda yang pertama, boleh juga pada tanda yang kedua. Tetapi perlu diingat, bahwa pembaca dilarang berhenti di keduanya.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian waqaf mu’anaqah dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (2/12/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Definisi Waqaf Mu’anaqah

Dalam buku yang berjudul Juz Amma Tajwid Untuk Anak (2023) oleh Tim Gema Insani, menjelaskan bahwa waqaf mu’anaqah adalah kebolehan menghentikan bacaan ayat suci Al-Qur’an dengan memilih satu di antara dua lambang beriringan berupa tiga titik di atas kalimat (∴....... ∴).

Sedangkan secara umum, waqaf mu’anaqah atau juga dikenal sebagai waqaf muraqabah adalah tanda yang menandakan berhenti pada salah satu dari triplet yang termasuk di dalamnya, tanpa terputus secara bersamaan. Ketentuan dari waqaf mu’anaqah adalah pembaca bisa menghentikan bacaannya tepat di tanda yang pertama, boleh juga pada tanda yang kedua. Tetapi perlu diingat, bahwa pembaca dilarang berhenti di keduanya.

Hal yang sama juga dijelaskan dalam buku yang berjudul Panduan Lengkap Belajar Ilmu Tajwid Otodidak (2020) karya Dr. M. Isham Muflih Al-Qudhat, menjelaskan bahwa waqaf mu’anaqah adalah diperbolehkan waqaf pada salah satu dari dua tempat yang terdapat tanda titik tiga di atasnya. Jika sudah waqaf atau berhenti pada tempat pertama, tidak boleh waqaf pada tempat kedua. Begitu juga, bila hendak waqaf pada tempat kedua, tidak boleh waqaf pada tempat pertama. Diperbolehkan juga meninggalkan waqaf pada kedua tempat tersebut.

3 dari 4 halaman

Contoh Waqaf Mu’anaqah

Supaya lebih paham yang dimaksud dengan waqaf mu’anaqah, berikut ini terdapat beberapa contohnya dalam surat Al-Qur’an adalah:

1. Surat Al-Baqarah ayat 96

وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍ ۛوَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا ۛيَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَلْفَ سَنَةٍۚ

Pada surat Al-Baqarah ayat 96 di atas, terdapat tanda waqaf mu’anaqah. Jadi untuk cara membacanya anda bisa berhenti di salah satu lafad, seperti di lafaz "hayaawati" atau "asyrakuu".

2. Surat Ali Imran ayat 30

يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا ۛوَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوْۤءٍ ۛ تَوَدُّ لَوْ اَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهٗٓ اَمَدًاۢ بَعِيْدًا ۗ

Pada surat Ali Imran ayat 30 di atas, terdapat tanda waqaf mu’anaqah. Jadi untuk cara membacanya anda bisa berhenti di salah satu lafad, seperti di lafaz "muhdhoro" atau "min suuui".

3. Surat Al-Baqarah ayat 195

وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

Pada surat Al-Baqarah ayat 195 di atas, terdapat tanda waqaf mu’anaqah. Jadi untuk cara membacanya anda bisa berhenti di salah satu lafad, seperti di lafaz "attahlukati" atau "wa ahsinuu".

4. Surat Al-Maidah ayat 41

يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ لَا يَحْزُنْكَ الَّذِيْنَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْكُفْرِ مِنَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِاَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ قُلُوْبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا ۛ سَمّٰعُوْنَ لِلْكَذِبِ سَمّٰعُوْنَ لِقَوْمٍ اٰخَرِيْنَۙ لَمْ يَأْتُوْكَ ۗ

Pada surat Al-Maidah ayat 41 di atas, terdapat tanda waqaf mu’anaqah. Jadi untuk cara membacanya anda bisa berhenti di salah satu lafad, seperti di lafaz "quluubuhum" atau "haaduu".

5. Surat Al-A’raf ayat 172

قَالُوْا بَلٰىۛ شَهِدْنَا ۛاَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَۙ

Pada surat Al-A’raf ayat 172 di atas, terdapat tanda waqaf mu’anaqah. Jadi untuk cara membacanya anda bisa berhenti di salah satu lafad, seperti di lafaz "balaa" atau "syahidnaa".

4 dari 4 halaman

Tanda Waqaf Lainnya pada Al-Qur’an

Selain waqaf mu’anaqah, terdapat tanda waqaf lainnya yang sering anda temui ketika membaca surat Al-Qur’an. Berikut ini rinciannya:

1. Waqaf Lazim

Tanda mim ( مـ ) disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Waqaf Lazim disebut juga Waqaf Taamm (sempurna) karena waqaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( م ) memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya. 

2. Waqaf La Washal

Tanda waqaf  (لا)  artinya "tidak boleh berhenti". Jika terdapat tanda waqaf ini di tengah ayat, maka tidak diperbolehkan berhenti. Tetapi jika tanda waqaf ini berada di akhir ayat maka diperbolehkan berhenti atau waqaf.

3. Waqaf Murakhkhas

Tanda sad ( ﺹ ) disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad.

4. Tanda Qaf

Tanda qaf ( ﻕ ) merupakan singkatan dari "Qeela alayhil waqf" yang bermakna "telah dinyatakan boleh berhenti pada waqaf sebelumnya", maka dari itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan.

5. Tanda sad-lam-ya'

Tanda sad-lam-ya' (صلى ) merupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa" yang bermakna "wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik daripada waqaf meskipun diperbolehkan waqaf juga.

6. Tanda sad-lam

Tanda sad-lam ( ﺼﻞ ) merupakan singkatan dari "Qad yoosalu" yang bermakna "kadang kala boleh diwasalkan", maka dari itu lebih baik berhenti walau kadang kala boleh diwasalkan.

7. Tanda kaf

Tanda kaf ( ﻙ ) merupakan singkatan dari "Kathaalik" yang bermakna "serupa". Dengan kata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya muncul.

8. Tanda Qif

Tanda Qif ( ﻗﻴﻒ ) bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti.

9. Tanda tho ( ﻁ )

Tanda tho ( ﻁ ) adalah tanda Waqaf Mutlaq. Untuk cara membacanya sendiri adalah haruslah berhenti.

10. Tanda jim ( ﺝ )

Tanda jim ( ﺝ ) adalah Waqaf Jaiz yang artinya boleh berhenti dan boleh untuk dilanjutkan tanpa mengutamakan antara waqaf dan washal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.