Sukses

Mihrab Adalah Ruang Kecil Penunjuk Kiblat, Disebut 5 Kali dalam Al-Qur'an

Mihrab menjadi elemen penting dari arsitektur masjid yang diperkenalkan pertama kali tahun 88 Hijriyah oleh Umar bin Abdul Aziz.

Liputan6.com, Jakarta - Mihrab adalah sebuah ruang kecil atau celah di dinding masjid yang menunjukkan arah kiblat, yaitu Ka'bah di Makkah. Dalam pelaksanaan sholat jamaah, imam atau pemimpin sholat menggunakan mihrab sebagai panduan untuk mengarahkan jamaah ke arah yang benar.

Dalam sejarah kebudayaan Islam, perdebatan muncul terkait keberadaan mihrab di Masjid Nabawi pada masa Rasulullah SAW dan Khulafaur-Rasyidin. Beberapa catatan sejarah, tidak ada bukti tentang keberadaan mihrab pada periode tersebut. Namun, mihrab menjadi elemen penting dari arsitektur masjid yang diperkenalkan pertama kali tahun 88 Hijriyah oleh Umar bin Abdul Aziz, Gubernur Madinah Munawarrah.

Di dalam Al-Qur'an, terdapat lima kali pengulangan kata "mihrab" pada beberapa surat. Penafsiran mengenai arti mihrab berkisar antara kaitannya dengan akar kata "al-harb" yang merujuk pada perang hingga pemahaman tentang mihrab sebagai tempat khusus untuk beribadah. Dalam Al-Qu'an, dikisahkan mihrab bukanlah suatu konsep yang baru, melainkan telah ada sejak sebelum masa kebangkitan Islam.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang mihrab, Kamis (16/11/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ruang Kecil Penunjuk Kiblat

Mihrab adalah sebuah ruang kecil atau celah yang terdapat di dinding masjid yang menandakan arah kiblat, yakni arah Ka'bah di Makkah. Mihrab ini digunakan oleh imam atau pemimpin sholat sebagai panduan untuk mengarahkan shalat jamaah ke arah yang benar.

Selain sebagai penanda arah sholat, mihrab juga memiliki nilai simbolis yang mendalam dalam kehidupan muslim karena menunjukkan arah qibla, yang merupakan fokus spiritual dalam ibadah sholat. Sederhananya, mihrab ini memiliki bentuk ceruk pada dinding masjid, namun dalam arsitektur modern, bisa memiliki bentuk dan desain yang lebih kompleks dan artistik.

Dalam sejarah kebudayaan Islam, dapat dipahami bahwa terdapat perdebatan terkait dengan keberadaan mihrab di Masjid Nabawi pada masa Rasulullah SAW dan Khulafaur-Rasyidin. Menurut jurnal penelitian berjudul Transformasi Fungsi Mihrab dalam Arsitektur Masjid Studi Kasus : Masjid-Masjid Jami’ di Surakarta (2007) oleh Nur Rahmawati Syamsiyah, tidak ada catatan atau bukti konkret yang menunjukkan keberadaan mihrab pada periode tersebut, baik dalam sunnah qauliah (ucapan), sunnah amaliah (perbuatan), maupun sunnah taqririyah (persetujuan) Rasulullah SAW terkait dengan mihrab.

Namun, mihrab kemudian menjadi bagian penting dalam arsitektur masjid, menurut catatan sejarah diperkenalkan pertama kali pada tahun 88 Hijriyah atau sekitar tahun 708 Masehi. Umar bin Abdul Aziz, saat menjabat sebagai Gubernur Madinah Munawarrah pada masa kekhalifahan Walid bin Abdul Malik, merupakan sosok yang pertama kali memperkenalkan mihrab di dalam Masjid Nabawi.

Saat proyek pembaharuan dan perluasan Masjid Nabawi dilakukan, Umar bin Abdul Aziz (708-711 M) memerintahkan pembongkaran dan pembaharuan masjid. Dalam proyek ini, pekerja Kristen Coptic terlibat dan membawa konsep mihrab dari gereja mereka untuk diterapkan di Masjid Nabawi. Selesai pada tahun 91 Hijriyah atau 711 Masehi, mihrab pada saat itu berbentuk ceruk pada dinding dan berperan sebagai qibla’axis atau penunjuk arah kiblat.

 

3 dari 3 halaman

Disebutkan 5 Kali dalam Al-Qur'an

Menurut penelitian berjudul Makna Mihrab dalam Al-Qur'an (Studi Kajian Tematik) (2019) oleh Anshari Andiny dalam Al-Qur'an ditemukan lima kata "mihrab" sebanyak dalam beberapa surah. Para mufassir memiliki pendapat yang berbeda dalam menjelaskan arti dari kata mihrab tersebut.

Ada pandangan yang mengaitkan kata "mihrab" dengan akar kata "al-harb" yang merujuk pada perang, diinterpretasikan oleh beberapa ulama sebagai tempat untuk melawan pengaruh setan dan hawa nafsu. Selain itu, pandangan lain menyatakan bahwa arti mihrab adalah suatu area di dalam masjid yang berbentuk ceruk menjorok ke dalam, yang digunakan sebagai tempat di mana imam memimpin sholat, sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Umumnya, mihrab masjid ini memiliki dimensi yang cukup luas, dengan mimbar sering diletakkan di sisi kirinya untuk khutbah.

Selain itu, ada juga pandangan yang menggambarkan mihrab sebagai ruangan khusus untuk beribadah, sebagaimana dalam kisah Maryam yang dikisahkan berada dalam mihrab. Dalam kisah tersebut, ketika Nabi Zakaria AS menemui Maryam, terdapat makanan di sisi Maryam di dalam mihrab tersebut. Pendapat ini menunjukkan pandangan arti mihrab bukan hanya sebagai tempat pengajaran agama, tetapi juga sebagai tempat khusus yang terkait dengan peristiwa-peristiwa spiritual dan ibadah yang berlangsung.

Ensiklopedi Islam juga tegaskan bahwa mihrab, sebuah istilah yang disebutkan sebanyak lima kali dalam Al-Qur'an, ditemukan empat kali penulisan dalam bentuk tunggal dan satu kali dalam bentuk jamak. Masing-masing kata "mihrab" ditemukan dalam surat Ali Imran ayat 37 dan 39, surat Maryam ayat 11, surat Sad ayat 21, serta surat Saba ayat 13.

Analisis yang dilakukan oleh Syahrudin El Fikri dalam karya monumentalnya berjudul Sejarah Ibadah, mengaitkan mihrab dengan kisah Nabi Zakaria AS, yang terkandung dalam surah Ali Imran ayat 37. Kisah ini menggambarkan Maryam berada di dalam mihrab, ketika Nabi Zakaria AS datang dan menemukan makanan di sisinya, yang Maryam kemudian menjelaskan bahwa makanan tersebut adalah karunia dari Allah SWT.

Selain itu, ayat 39 dari surah Ali Imran dan ayat 11 dari surah Maryam memberikan gambaran lain tentang fungsi mihrab, sebagai tempat Nabi Zakaria AS melakukan ibadah dan munajat kepada Allah SWT. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih dalam bahwa mihrab bukanlah suatu konsep yang baru, melainkan telah ada sejak sebelum masa kebangkitan Islam, digunakan oleh para nabi sebelum kemunculan Nabi Muhammad SAW.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.