Sukses

Intermittent Fasting adalah Diet Puasa, Ketahui Definisi dan Cara Melakukannya

Intermittent fasting adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa selama beberapa waktu.

Liputan6.com, Jakarta Intermittent fasting adalah istilah untuk menyebut diet puasa. Secara umum, intermittent fasting adalah sebuah pola makan yang melibatkan siklus antara periode makan dan puasa. Intermittent fasting ini telah dilakukan banyak orang, termasuk para artis.

Mengutip dari laman Healthline, intermittent fasting adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Namun, di antara waktu tersebut, Anda masih dapat mengonsumsi minuman seperti air putih, kopi, atau teh tanpa gula.

Tujuan melakukan intermittent fasting adalah untuk mengoptimalkan proses pembakaran lemak dan meningkatkan kesehatan tubuh. Ada berbagai cara untuk dapat melakukan metode intermitten fasting. Anda hanya perlu mengikuti langkah-langkahnya dan melakukannya secara konsisten.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai definisi intermittent fasting dan cara melakukannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (10/11/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Definisi Intermittent Fasting

Mengutip dari laman Healthline, intermittent fasting adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Namun, di antara waktu tersebut, Anda masih dapat mengonsumsi minuman seperti air putih, kopi, atau teh tanpa gula.

Sedangkan definisi lain, intermittent fasting adalah salah satu dari berbagai jadwal waktu makan yang berputar antara puasa sukarela dan non-puasa selama periode tertentu. Metode puasa intermiten antara lain puasa bergantian, puasa berkala seperti diet 5:2, dan makan dengan batasan waktu harian.

Sederhananya, intermittent fasting adalah diet dengan cara mengatur pola makan berdasarkan waktu. Dibandingkan dengan istilah “diet” yang biasanya merujuk pada pengurangan atau pembatasan makan, metode intermittent fasting cenderung lebih mengatur kebiasaan makan Anda.

Diet puasa tidak mengatur makanan apa yang harus dikurangi atau dikonsumsi, tetapi kapan Anda makan dan kapan harus berhenti makan alias “berpuasa”. Metode ini kerap menganjurkan puasa makan selama 16 jam, tapi waktunya dapat Anda tentukan sendiri. Metode ini juga dikenal sebagai intermittent fasting 16/8. 16 jam berpuasa adalah waktu yang diperlukan tubuh untuk mengolah makanan menjadi energi, membakarnya menjadi tenaga, dan beristirahat.

3 dari 4 halaman

Manfaat Intermittent Fasting

Selain digunakan untuk menurunkan berat badan, ternyata intermittent fasting memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Menurut Mayo Clinic, melakukan intermittent fasting dalam membantu menurunkan risiko penyakit terkait obesitas, seperti diabetes, sleep apnea, dan beberapa jenis kanker. Untuk penyakit-penyakit ini, intermittent fasting tampaknya sama bermanfaatnya dengan jenis diet lain yang mengurangi kalori secara keseluruhan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intermittent fasting mungkin lebih bermanfaat dibandingkan diet lain dalam mengurangi peradangan dan memperbaiki kondisi yang berhubungan dengan peradangan, seperti:

  1. Penyakit Alzheimer
  2. Radang sendi
  3. Asma
  4. Sklerosis ganda
  5. Stroke

Penting untuk diperhatikan bahwa intermitten fasting juga dapat menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan, tetapi biasanya akan hilang dalam waktu satu bulan. Efek samping mungkin termasuk:

  1. Kelelahan
  2. Insomnia
  3. Mual
  4. Sakit kepala

Intermittent fasting aman bagi banyak orang, namun ada beberapa pengecualian, seperti ibu yang sedang hamil maupun menyusui. Jika Anda memiliki batu ginjal, gastroesophageal reflux, diabetes, atau masalah medis lainnya, bicarakan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum memulai intermittent fasting.

4 dari 4 halaman

Cara Melakukan Intermittent Fasting

Ada beberapa cara yang bisa anda terapkan untuk melakukan intermittent fasting adalah sebagai berikut ini:

1. Puasa Selama 12 Jam Sehari

Aturan diet ini sangatlah sederhana. Seseorang perlu memutuskan dan mematuhi waktu puasa selama 12 jam setiap hari. Cara termudah untuk melakukan puasa 12 jam adalah memasukkan periode tidur di sela-sela waktu puasa. Misalnya, seseorang dapat memilih untuk berpuasa antara jam 7 malam dan jam 7 pagi. Mereka harus menyelesaikan makan malam mereka sebelum jam 7 malam dan menunggu sampai jam 7 pagi untuk sarapan, namun selama menjalankan diet 12 jam hari tersebut tubuh akan banyak tertidur.

2. Puasa Selama 16 Jam

Puasa selama 16 jam sehari, menyisakan waktu makan 8 jam yang disebut sebagai metode 16:8 atau leangains diet. Selama diet 16:8, laki-laki berpuasa selama 16 jam setiap hari, dan perempuan berpuasa selama 14 jam. Pada diet ini, orang biasanya menyelesaikan makan malamnya pada jam 8 malam. lalu melewatkan sarapan keesokan harinya, tidak makan lagi sampai siang. 

3. Puasa Selama 2 Hari dalam Seminggu

Orang yang mengikuti diet 5:2 makan makanan sehat dalam jumlah standar selama 5 hari dan mengurangi asupan kalori pada 2 hari lainnya. Cara yang bisa dilakukan dengan puasa selama 2 hari salam satu minggu ini adalah mereka berpuasa pada hari Senin dan Kamis serta makan teratur pada hari lainnya. Pokoknya harus ada setidaknya 5 hari non-puasa di antara hari-hari puasa.

4. Puasa Alternatif

Puasa ini artinya kamu menjalankan puasa setiap hari dengan tidak makan makanan padat atau makan maksimal 500 kalori setiap hari. Diet dengan metode ini cukup efektif untuk membantu menurunkan berat badan sekaligus menjaga jantung tetap sehat pada orang dewasa yang mengalami kelebihan obesitas.

5. Puasa 24 Jam dalam Seminggu

Puasa ini berarti seseorang harus melakukan diet selama 24 jam dalam satu minggu, atau berpuasa penuh selama satu atau dua hari dalam satu minggu. Cara ini juga populer dengan sebutan diet Eat-to-Eat. Meski dilakukan selama 24 jam dalam satu minggu, namun orang yang menjalani puasa atau diet ini masih boleh minum air putih, teh, dan minuman bebas kalori lainnya selama masa puasa. Setelah menjalankan puasa selama 24 jam dalam satu minggu, orang tersebut boleh mengonsumsi makanan sehat pada hari-hari setelahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.