Sukses

Contoh Barang Substitusi dalam Kehidupan Sehari-hari, Pahami Pengertian dan Jenisnya

Contoh barang substitusi yaitu barang-barang yang dapat menjadi pengganti barang lain.

Liputan6.com, Jakarta Contoh barang substitusi perlu dipahami dalam pembelajaran ekonomi. Substitusi merupakan istilah yang tentunya tidak asing dalam bidang ekonomi. Penggunaan istilah substitusi adalah untuk menyebut jenis barang berdasarkan pemakaiannya.

Barang substitusi merupakan jenis barang yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Barang substitusi adalah salah satu kebutuhan pasar. Dalam ekonomi, substitusi bisa menjadi solusi ketika terjadinya kelangkaan atau kenaikan harga.

Contoh barang substitusi yaitu barang-barang yang dapat menjadi pengganti barang lain. Substitusi adalah alternatif pilihan bagi konsumen. Sesuatu yang bersifat substitusi tidak harus berupa barang. Barang substitusi adalah barang yang bisa sangat kompetitif dalam pasar.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (14/9/2023) tentang contoh barang substitusi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Contoh Barang Substitusi

Contoh barang substitusi tidak begitu sulit kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari. berikut beberapa contoh barang substitusi:

1. Buku fisik dan buku digital

Contoh barang substitusi yang pertama yaitu buku fisik dan buku digital. Baik buku fisik dan digital bisa memuat isi yang sama. Saat ini keberadaan buku fisik mulai tergantikan dengan buku digital atau E-book. Keduanya memiliki fungsi yang sama.

2. Pensil dan pulpen

Pulpen bisa menjadi substitusi dari pensil, begitu juga sebaliknya. Keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menulis. Contoh barang substitusi ini juga mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Beras dan ubi

Contoh barang substitusi lainnya yaitu beras dan ubu. Ubi bisa menjadi substitusi dari beras. Ubi memiliki fungsi yang sama dengan beras yaitu sebagai sumber karbohidrat.

4. Sepeda dan motor

Sepeda bisa menjadi contoh barang substitusi dari motor. Keduanya sama-sama berfungsi sebagai alat transportasi. Sepeda jadi substitusi terbaik karena lebih ramah lingkungan.

3 dari 5 halaman

Pengertian Barang Substitusi

Setelah mengenali beberapa contoh barang substitusi, kamu perlu memahami pengertiannya juga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), substitusi adalah pengganti. Substitusi artinya sesuatu yang mudah diganti dengan sesuatu yang lain. Istilah substitusi digunakan dalam konteks orang, barang, tempat, atau objek lainnya.

Dengan substitusi, satu barang bisa menggantikan yang lain. Substitusi adalah istilah yang erat kaitannya dengan barang ekonomi. Substitusi digunakan untuk mendefinisikan barang yang bisa diganti. Pada barang substitusi, konsumen mempersepsikan kedua barang serupa atau sebanding.

Melansir Investopedia, barang substitusi adalah barang yang dapat digunakan sebagai pengganti barang lain. Substitusi merupakan produk atau layanan yang konsumen lihat pada dasarnya sama atau cukup mirip dengan produk lain. Intinya, barang substitusi adalah barang dengan fungsi sama yang bisa menggantikan barang lainnya.

Substitusi memainkan bagian penting di pasar dan dianggap bermanfaat bagi konsumen. Barang substitusi memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen. Ini membuat konsumen lebih mudah menentukan pilihan sesuai kebutuhannya. Dalam ilmu ekonomi, barang atau jasa sering menjadi substitusi jika permintaan untuk satu produk meningkat ketika harga yang lain naik.

Substitusi memberikan pilihan dan alternatif bagi konsumen sekaligus menciptakan persaingan dan harga yang lebih rendah di pasar. Barang substitusi sangat kompetitif karena dapat dengan mudah digantikan oleh pesaing. Kehadiran barang substitusi penting karena membantu menjaga harga tetap rendah, dan kualitas tetap baik.

4 dari 5 halaman

Jenis Barang Substitusi

Jenis barang substitusi terdiri dari dua, yaitu:

1. Substitusi Sempurna

Barang substitusi sempurna mengacu pada barang dengan kegunaan yang identik satu sama lain. Contoh substitusi sempurna adalah mentega dari dua produsen yang berbeda, produsennya mungkin berbeda tetapi tujuan dan penggunaannya sama.

2. Substitusi Tidak Sempurna

Substitusi tidak sempurna, juga dikenal sebagai substitusi dekat, memiliki tingkat substitusi yang lebih rendah. Sebuah barang disebut substitusi tidak sempurna ketika sebuah barang dapat diganti, namun ada tingkat perbedaan yang dapat dengan mudah dirasakan oleh konsumen. Ini membuat konsumen tetap memilih barang yang pertama.

Contohnya adalah minuman Coca cola dan Pepsi. Ketika harga Coca-Cola naik, konsumen diharapkan untuk menggantikan Pepsi. Namun, banyak konsumen lebih memilih satu merek daripada yang lain. konsumen yang lebih menyukai Coca-Cola (misalnya) akan bersedia menukar lebih banyak Pepsi dengan lebih sedikit Coca-Cola.

5 dari 5 halaman

Perbedaan Barang Substitusi dengan Komplementer

Barang substitusi sering disandingkan dengan barang komplementer. Barang komplementer adalah produk atau layanan yang menambah nilai bagi yang lain. Dengan kata lain, mereka adalah dua barang yang digunakan konsumen bersama-sama.

Barang komplementer adalah barang yang berfungsi sebagai pelengkap. Dua barang disebut komplementer jika keduanya saling melengkapi. Kadang-kadang, barang komplementer mutlak diperlukan, seperti halnya bensin dan mobil. Namun, barang pelengkap dapat menambah nilai pada produk awal. Misalnya, gorengan dan saus.

Jika barang substitusi berfungsi sebagai pengganti, barang komplementer berfungsi sebagai pelengkap. Berlawanan dengan barang komplementer, barang substitusi dapat saling menggantikan dalam penggunaan karena perubahan kondisi ekonomi.

Barang komplementer yang tidak dapat digunakan tanpa satu sama lain diketahui memiliki hubungan yang kuat. Dengan kata lain, ketika harga naik pada satu, permintaan turun untuk barang lainnya.

Barang Komplementer memiliki hubungan negatif satu sama lain, yang berarti bahwa ketika harga produk X meningkat, permintaan akan produk Y turun. Ini karena lebih sedikit orang yang membeli produk X karena harga yang lebih tinggi. Akibatnya, semakin sedikit orang yang juga membeli produk Y, yang hanya menambah nilai produk X.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.