Sukses

8 Penyebab Kebakaran Hutan, Dipengaruhi Aktivitas Manusia dan Alam

Penyebab kebakaran hutan yang paling utama adalah aktivitas manusia di dekat atau di dalam kawasan hutan.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kebakaran hutan perlu dipahami oleh setiap orang. Pasalnya, hampir sebagian besar penyebab kebakaran hutan disebabkan oleh manusia. Hal ini diakibatkan oleh aktivitas-aktivitas yang tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh manusia.

Penyebab kebakaran hutan secara umum bisa dipengaruhi kondisi alam atau ulah manusia. Kebakaran hutan ini bisa menyebar dengan kecepatan berbeda tergantung pada vegetasi, kondisi cuaca, dan fitur fisik. 

Penyebab kebakaran hutan yang paling utama adalah aktivitas manusia di dekat atau di dalam kawasan hutan. Aktivitas seperti membuang puntung rokok sembarangan, menyalakan flare, hingga api unggun bisa mengakibatkan kebakaran.

Penyebab kebakaran hutan sebenarnya bisa dihindari. Baik penyebab kebakaran hutan oleh alam atau manusia, keduanya bisa dicegah melalui tindakan preventif dan regulasi tertentu. Pentingnya hutan bagi keseimbangan ekosistem membuat penyebab kebakaran hutan harus diminimalisir sebaik mungkin. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/9/2023) tentang penyebab kebakaran hutan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Puntung Rokok

Seperti yang disebutkan sebelumnya, aktivitas manusia di dekat atau di dalam kawasan hutan adalah penyebab kebakaran hutan paling utama. Merokok di dekat vegetasi dapat menyebabkan kebakaran yang meluas. Ini terjadi ketika seorang perokok melemparkan rokok ke dalam vegetasi tanpa sepenuhnya memadamkan puntung yang terbakar.

Sementara sebagian besar perokok membuang rokok yang menyala begitu saja, tindakan mereka telah menyebabkan beberapa kebakaran hutan sepanjang sejarah di seluruh dunia. Beberapa kebakaran mungkin memakan waktu beberapa jam sebelum diketahui karena api mulai kecil dan menyebar perlahan.

2. Api Unggun

Penyebab kebakaran hutan berikutnya adalah api unggun yang dibiarkan tanpa pengawasan atau api unggun yang belum sepenuhnya padam. Api unggun yang dibiarkan tanpa pengawan dapat membakar barang-barang di sekitar dan meluas ke daerah lain dari hutan. Sementara itu, api unggun yang belum sepenuhnya padam juga bisa mengkibatkan kebakaran karena bara api yang masih panas saja masih bisa menyala kembali. Selain itu, baru-baru ini juga diketahui bahwa penggunaan flare di Gunung Bromo menjadi penyebab kebakaran hutan.

3 dari 5 halaman

3. Pembukaan Lahan

Pembukaan lahan menjadi salah satu penyebab kebakaran hutan yang kerap terjadi, terutama pembukaan lahan dengan cara dibakar. Pembukaan lahan pertanian atau perkebunan yang dilakukan dengan cara dibakar biasanya dilakukan untuk mengatasi keterbatasan waktu dan tenaga. Namun, hal ini bisa sangat membahayakan karena pembakaran bisa meluas sehingga terjadi kebakaran hutan.

Contohnya seperti yang pernah terjadi di Kalimantan dan Sumatera. Marak terjadi kebakaran hutan untuk pembukaan lahan sawit baru. Bahkan kebakaran hutan yang terjadi berdampak pula bagi lingkungan tinggal masyarakat desa dan perkotaan. Oleh karena itu, pembukaan lahan dengan cara dibakar sebaiknya tidak dilakukan.

4. Perburuan Hewan Liar

Penyebab kebakaran hutan berikutnya adalah perburuan hewan liar. Perburuan hewan liar secara tidak langsung dapat menjadi penyebab kebakaran hutan. Apalagi jika aktivitas ini dilakukan dengan senapan yang bisa memicu percikan api. Peluru yang mengenai beberapa vegetasi kering dapat menyebabkan kebakaran. Selain itu, dalam beberapa kasus ekstrem, orang-orang dengan sengaja menyebabkan kebakaran selama berburu untuk memojokkan binatang liar.

5. Penebangan Pohon Sembarangan

Penebangan hutan besar-besaran termasuk penyebab kebakaran hutan yang tidak boleh dianggap sepele. Apalagi jika penebangan hutan dilakukan secara sembarangan atau oleh orang yang asal-asalan. Mesin penebang berisiko memercikkan api, terutama di musim kemarau. Selain itu, diperlukan juga tindakan reboisasi atau penghijauan kembali usai menebang pohon.

4 dari 5 halaman

6. Petir

Petir adalah penyebab kebakaran hutan terbesar yang bukan ulah manusia. Sambaran petir yang berbeda dari voltase listrik yang bervariasi menyebabkan kebakaran melalui vegetasi yang langsung menyala dengan arus tinggi.

Api petir bisa muncul pada musim kemarau ketika vegetasi masih kering. Petir yang menyebabkan kebakaran juga terjadi di medan yang kasar dan tempat-tempat berbahaya yang menyulitkan peralatan dan personel pencegah kebakaran untuk mencapai api tepat waktu.

7. Aktivitas Vulkanik

Selain itu, aktivitas vulkanik seperti erupsi dan aliran lava dapat menyebabkan kebakaran yang sulit untuk padam. Musim kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan adalah salah satu faktor besar pemicu kebakaran hutan.

8. Kemarau Panjang

Musim kemarau yang terlampau panjang merupakan penyebab kebakaran hutan alami yang sulit dikendalikan. Kebakaran ini biasanya dipicu oleh gesekan pohon atau daun kering. Gesekan yang terjadi bisa memercikkan api secara alami dan menyebabkan kebakaran hutan. Kebakaran hutan karena musim kemarau panjang biasanya terjadi di lereng gunung.

5 dari 5 halaman

Dampak Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan selalu meninggalkan dampak negatif bagi ekosistem baik pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Dampak ini merugikan secara keseluruahan mulai dari kesehatan, ekonomi, transportasi dan aktivitas lainnya. Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan antara lain:

  1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer.
  2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali.
  3. Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau.
  4. Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
  5. Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau yang mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim kemarau.
  6. Musnahnya bahan baku industri perkayuan. Ini bisa mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi kehilangan pekerjaan.
  7. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC atau asma.
  8. Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat. Aktivitas bisa lumpuh total akibat kebakaran hutan.
  9. Gangguan asap juga terjadi pada sarana transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.