Sukses

Membayar Fidyah dengan Uang Berapa Rupiah? Simak Penjelasan Berikut Ini

Membayar fidyah dengan uang berapa rupiah, maka jumlahnya harus disesuaikan dengan harga pasaran saat itu.

Liputan6.com, Jakarta Puasa Ramadhan merupakan ibadah puasa yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang sudah akil baligh. Akan tetapi ada sejumlah kondisi yang dapat membuat seorang muslim untuk tidak melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, seperti seperti sakit kronis, usia lanjut, hamil, menyusui, atau bepergian jauh.

Lalu untuk mengganti ibadah puasa Ramadhan, mereka wajib untuk membayar fidyah. Lalu membayar fidyah dengan uang berapa rupiah? Sebenarnya, fidyah harus dibayarkan dengan makanan pokok yang lazim dikonsumsi oleh masyarakat setempat, seperti beras, gandum, kurma, atau lainnya.

Meski demikian, fidyah juga bisa dibayarkan dalam bentuk uang. Membayar fidyah dengan uang berapa rupiah, hal ini harus setara dengan nilai makanan pokok dalam ukuran satu mud (sekitar 750 gram) sesuai dengan harga pasaran saat itu.

Sebelum membahas lebih dalam mengenai membayar fidyah dengan uang berapa rupiah, penting untuk memahami dalam mengenai apa itu fidyah. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (28/7/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Apa yang dimaksud dengan fidyah?

Fidyah merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang Muslim yang tidak dapat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan karena alasan tertentu.

Istilah "fidyah" merujuk pada tindakan penebusan atau penggantian atas sesuatu yang tidak dapat dilakukan atau ditinggalkan. Dalam konteks puasa Ramadhan, fidyah adalah memberi makan kepada orang miskin sebagai kompensasi atas puasa yang tidak dapat dilaksanakan.

Secara syariat, fidyah mengharuskan memberi makan kepada orang miskin dengan takaran tertentu sebagai pengganti puasa Ramadhan yang tidak bisa dilakukan karena alasan yang diberlakukan oleh syariat. Selain memberi makan, fidyah juga dapat berarti memberikan harta atau benda lain yang setara dengan nilai makanan tersebut.

Dikutip dari laman Universitas An Nur Lampung, kewajiban membayar fidyah bagi yang meninggalkan puasa Ramadhan karena alasan yang dibenarkan syariat, telah diatur dalam dalam surat Al-Baqarah ayat 184.

وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ ۚ وَأَن تَصُومُوا خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 184)

Ayat ini menyatakan bahwa fidyah menjadi kewajiban bagi mereka yang menghadapi kesulitan dalam menjalankan puasa Ramadhan karena alasan khusus, seperti sakit kronis, usia lanjut, kehamilan, menyusui, atau melakukan perjalanan jauh. Ayat ini juga menekankan bahwa fidyah adalah bentuk memberi makan kepada orang miskin dengan takaran tertentu. Selain itu, ayat ini juga mengajak orang yang mampu untuk tetap berpuasa, dan bagi mereka yang sanggup, untuk bersedekah lebih banyak sebagai tambahan amal kebajikan.

3 dari 5 halaman

Syarat Wajib Membayar Fidyah

Seseorang diwajibkan membayar fidyah ketika memenuhi syarat wajib membayar fidyah. Adapun syarat wajib fidyah adalah sebagai berikut:

1. Beragama Islam

Syarat pertama adalah seseorang harus beragama Islam. Fidyah merupakan bagian dari ajaran agama Islam, sehingga hanya berlaku bagi umat Muslim.

2. Baligh dan berakal

Syarat kedua adalah seseorang harus telah mencapai usia baligh dan memiliki akal yang sehat. Hal ini menegaskan bahwa fidyah berlaku bagi orang dewasa yang memiliki pemahaman tentang tanggung jawab dan kewajiban agama.

3. Tidak mampu melaksanakan puasa Ramadhan

Syarat utama fidyah adalah seseorang harus tidak mampu menjalankan puasa Ramadhan karena alasan yang dibenarkan syariat. Alasan-alasan ini meliputi kondisi kesehatan yang membutuhkan perawatan atau penyembuhan, usia lanjut yang membuat tubuh lemah, kehamilan dan menyusui yang mengharuskan menghindari puasa, atau perjalanan jauh yang menyulitkan pelaksanaan puasa.

4. Tidak ada harapan untuk bisa melaksanakan puasa di masa depan

Syarat terakhir adalah tidak adanya harapan untuk dapat menjalankan puasa Ramadhan di masa yang akan datang. Ini berarti kondisi yang menyebabkan seseorang tidak mampu berpuasa bersifat permanen atau bersifat jangka panjang, sehingga tidak dapat ditunda atau diperbaiki untuk tahun berikutnya.

4 dari 5 halaman

Ketentuan Membayar Fidyah dan Jumlah yang Harus Dibayarkan

Jika seseorang memenuhi semua syarat di atas, maka dia memiliki kewajiban untuk membayar fidyah sebagai ganti atas puasa Ramadhan yang tidak dapat dilaksanakan. Dengan membayar fidyah, orang tersebut dapat menunaikan kewajibannya dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan, meskipun tidak dapat berpuasa secara fisik.

Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa fidyah yang harus dibayarkan harus memenuhi ketentuan tertentu, yang mencakup dengan apa fidyah dibayarkan, berapa banyak jumlahnya, dan kepada siapa fidyah dibayarkan. Adapun ketentuan fidyah adalah sebagai berikut:

1. Jenis makanan yang digunakan untuk membayar fidyah haruslah makanan pokok yang umum dikonsumsi oleh masyarakat setempat, seperti beras, gandum, kurma, atau bahan makanan lain yang lazim digunakan.

2. Jumlah atau takaran fidyah yang harus dibayarkan adalah satu mud (sekitar 750 gram) untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Jika seseorang memilih membayar fidyah dengan uang atau benda lain yang setara dengan makanan pokok tersebut, maka jumlahnya harus disesuaikan dengan harga pasaran saat itu.

3. Penerima fidyah haruslah orang miskin yang memenuhi syarat untuk menerima zakat, yaitu orang yang memiliki harta di bawah nisab (batas minimum harta untuk wajib membayar zakat) atau tidak memiliki penghasilan tetap. Jumlah penerima fidyah harus sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Sebagai contoh, jika seseorang tidak berpuasa selama 10 hari, maka dia harus memberikan fidyah kepada 10 orang miskin.

4. Fidyah dapat diberikan langsung kepada orang miskin yang memenuhi syarat atau melalui lembaga amil zakat atau organisasi sosial yang dipercaya.

5. Waktu untuk membayar fidyah bisa dilakukan secara bertahap atau sekaligus, namun harus dilakukan sebelum masuknya bulan Ramadhan berikutnya atau secepat mungkin jika tidak mampu.

6. Fidyah tidak diperbolehkan diberikan kepada anggota keluarga dekat, seperti ayah, ibu, anak, saudara kandung, atau suami/istri. Namun, fidyah boleh diberikan kepada anggota keluarga yang lebih jauh, seperti paman, bibi, sepupu, atau keponakan, asalkan mereka memenuhi kriteria sebagai penerima fidyah.

5 dari 5 halaman

Lalu membayar fidyah dengan uang berapa rupiah?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ketentuan fidyah adalah makanan pokok yang lazim dikonsumsi masyarakat setempat dengan jumlah satu mud (sekitar 750 gram) untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.

Jika seseorang memilih membayar fidyah dengan uang atau benda lain yang setara dengan makanan pokok tersebut, maka jumlahnya harus disesuaikan dengan harga pasaran saat itu.

Lalu membayar fidyah dengan uang berapa rupiah? Berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 07 Tahun 2023 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Ibukota DKI Jakarta Raya dan Sekitarnya, ditetapkan bahwa nilai fidyah dalam bentuk uang sebesar Rp60.000,-/hari/jiwa.

Namun penting untuk diperhatikan lagi, harga makanan pokok bisa berbeda-beda di setiap daerah atau wilayah, bahkan bisa terjadi kenaikan atau penurunan berdasarkan situasi pasar, penting untuk memeriksa kembali harga makanan pokok di wilayah Anda tinggal sebelum membayarkan fidyah dengan uang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.