Sukses

Mengapa Kita Harus Memiliki Sikap Empati Kepada Sesama? Ini Penjelasan Lengkapnya

Dengan berempati, maka anda akan lebih mampu memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain.

Liputan6.com, Jakarta Mengapa kita harus memiliki sikap empati kepada sesama manusia? Empati merupakan sikap baik yang ada dalam diri seseorang. Sikap empati ini juga erat kaitannya dengan hubungan sosial yang ada di lingkungan sekitar.

Tanpa adanya sikap empati dalam diri seseorang, maka ia tidak bisa merasakan ataupun mendapatkan kehidupan yang harmonis dan sering terjadi pertengkapan antara sesama. Untuk itu, sikap empati ini sangat penting dimiliki oleh seseorang.  

Dengan mengetahui alasan mengapa kita harus memiliki sikap empati kepada sesama manusia, maka anda akan lebih mampu memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain. Selain itu, anda juga akan terlatih untuk memberikan respons yang tepat dalam segala situasi sosial.

Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai alasan mengapa kita harus memiliki sikap empati kepada sesama manusia yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (15/6/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Arti sikap empati pada sesama manusia

Sebelum mengetahui mengapa kita harus memiliki sikap empati kepada sesama manusia, anda perlu memahami terlebih dahulu apa itu sikap empati. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian empati adalah kesadaran mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Dari rasa empati inilah akan lahir getaran hati dan keinginan untuk melakukan sesuatu.

Sedangkan secara umum, empati adalah kapasitas untuk memahami atau merasakan apa yang dialami orang lain dari sudut pandang mereka, yakni kapasitas untuk menempatkan diri sendiri pada posisi orang lain.

Secara etimologi, kata empati berasal dari kata bahasa Yunani kuno yakni (empatheia, yang berarti "kasih sayang atau afeksi fisik"). Kata tersebut terdiri dari kata (en, "dalam") dan (pathos, "kasih sayang" atau "penderitaan"). Sehingga, empati dapat diartikan sebagai kemampuan agar bisa mengerti ataupun memahami apa yang orang lain rasakan.

Sikap empati ini merupakan sikap positif yang ada dalam diri seseorang. Sikap ini dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, lebih membuka diri dengan orang lain dan tentunya akan menjadikan hidup seseorang lebih bermakna bagi diri seseorang.

Pernyataan yang sama juga dijelaskan dalam buku berjudul Pasti Bisa Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Untuk SMP/MTS oleh Tim Ganesha Operation, menjelaskan bahwa empati adalah proses seseorang merasa tertarik kepada pihak lain sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan, dan diderita olehnya sehingga menimbulkan sebuah tindakan untuk mengurangi kesulitan yang sedang dialami oleh orang lain.

Lalu, mengapa kita harus memiliki sikap empati kepada sesama manusia?

Ada beberapa jawaban untuk pertanyaan tersebut. Alasan yang pertama adalah akan membuat hidup seseorang tersebut menjadi lebih harmonis dan jauh dari kata pertengkaran dengan sesama manusia. Kedua, sikap empati harus dimiliki oleh seseorang, karena dengan berempati kita dapat merasakan apa yang dirasakan setiap orang lain, lebih membuka diri dengan orang lain dan tentunya akan menjadikan hidup kita lebih bermakna bagi diri kita dan orang lain.

Alasan yang ketiga, jika setiap individu dalam masyarakat memiliki sikap empati, akan tercipta sebuah lingkungan yang damai dan jalinan persaudaraan yang sangat erat antarsesama. Keempat, manusia diciptakan menjadi makhluk sosial yang sangat bergantung kepada orang lain dan tidak bisa hidup sendiri. Untuk itu, perlu memiliki sikap empati, agar dapat saling bahu membahu dalam membantu orang yang membutuhkan.

Alasan yang terakhir yakni rasa empati dibutuhkan oleh seseorang untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain. Dengan adanya sikap empati, maka seseorang akan mampu memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain. Selain itu, anda juga akan terlatih untuk memberikan respons yang tepat dalam segala situasi sosial.

3 dari 5 halaman

Cara Meningkatkan Rasa Empati

Cara meningkatkan rasa empati bisa dimulai sejak usia dini, ada beberapa hal-hal sederhana yang bisa anda lakukan untuk dapat meningkatkan sikap tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita.
  2. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain.
  3. Memiliki kerendahan hati.
  4. Kesediaan berbagai kebaikan dengan orang lain.
  5. Memiliki kesediaan hati berbagi kegembiraan di saat memperoleh kemenangan.
  6. Memberikan dorongan di saat orang lain mengalami kesulitan.
  7. Perbanyaklah bergaul dengan orang yang memiliki latar belakang berbeda dengan Anda.
  8. Berusahalah untuk mendengarkan orang lain sebaik mungkin, tanpa menyela.
  9. Sering-seringlah menempatkan diri Anda pada posisi orang lain.
  10. Tertarik dengan sekitar
4 dari 5 halaman

Hikmah Empati dalam Kehidupan Sehari-hari

Dikutip dari buku berjudul Pasti Bisa Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Untuk SMP/MTS oleh Tim Ganesha Operation, ada beberapa hikmah yang dapat diambil dengan berperilaku empati terhadap sesama dalam lingkungan sehari-hari antara lain:

  1. Memiliki kepekaan dan cepat menangkap isi perasaan dan pikiran orang lain.
  2. Memberikan bantuan yang dibutuhkan orang lain.
  3. Memberikan masukan-masukan positif dan membangun semangat orang lain.
  4. Mengambil manfaat dari perbedaan, bukan menciptakan konflik dari perbedaan.
  5. Menjadi solusi bagi masalah yang terjadi.
  6. Menimbulkan sikap tenggang rasa antarsesama manusia.
  7. Menciptakan kehidupan bermasyarakat yang rukun dan damai.
5 dari 5 halaman

Faktor yang Memengaruhi Empati

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi sikap empati, yakni:

  1. Pengembangan kemampuan untuk memahami dan mengekpresikan perasaan individu yang diasah sejak dari kecil. Individu yang di masa perkembangannya dilatih untuk selalu menyembunyikan kesedihannya justru dapat menyebabkan potensi rasa empati yang dimiliki menurun. Hal ini biasanya sering terjadi pada laki-laki yang dituntut untuk bersikap maskulin.
  2. Pengaruh dari keluarga, khususnya orang tua. Orang tua yang sering menunjukkan rasa empati dalam kehidupan sehari-hari akan dicontoh oleh anak, sehingga anak akan menumbuhkan rasa empati terhadap orang lain.
  3. Kecanduan gadget yang dapat menyebabkan individu memiliki rasa empati rendah. Kecanduan tersebut dapat menyebabkan individu menjadi jarang untuk berinteraksi dengan orang lain. Padahal interaksi sosial dapat melatih rasa empati yang dimiliki individu.
  4. Kognitif. Individu yang memiliki kecerdasan verbal yang tinggi akan mudah berempati secara akurat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.