Sukses

Deduktif adalah Paragraf yang Kalimat Utamanya di Awal Paragraf, Simak Contohnya

Pola yang dimiliki paragraf deduktif adalah umum-khusus-khusus-khusus.

Liputan6.com, Jakarta Deduktif adalah jenis paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf. Paragraf deduktif adalah dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok. Deduktif adalah di awali kalimat topik yang kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. 

Paragraf deduktif adalah kalimat tubuhnya berperan sebagai pernyataan yang mendukung gagasan utama. Penalaran deduktif adalah mengacu pada memulai dengan kesimpulan umum atau pernyataan, kemudian menemukan pengamatan atau argumen khusus atau khusus untuk mendukung tulisan.

Pola yang dimiliki paragraf deduktif adalah umum-khusus-khusus-khusus. Bila disederhanakan, deduktif adalah paragaraf yang kalimat utamanya diperinci dengan kalimat penjelas. Inilah mengapa pada paragraf deduktif adalah gagasan utamanya ada di awal kalimat.

Agar bisa lebih memahami paragraf deduktif, berikut Liputan6.com ulas tentang deduktif lebih dalam dari berbagai sumber, Jumat (17/9/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Contoh Paragraf Deduktif

Memahami lebih jauh tentang paragraf deduktif adalah memiliki gagasan utama di awal kalimat bisa disimak dari contohnya. Berikut contoh paragraf deduktif dari website pendidikan di laman gurupendidikan.co.id:

1.  Paragraf Deduktif Tentang Agama

Islam merupakan agama yang cinta damai dan menekankan tentang pentingnya toleransi. Hal tersebut sesuai dengan ajaran Rasulullah yang memiliki sifat penyayang terhadap sesama manusia. Makanya, ketika isu terorisme merebak, sejumlah tokoh Islam menegaskan untuk tidak mengaitkannya dengan Islam. Justru Islam dengan tegas menolak kekerasan dan lebih memilih musyawarah dalam menyelesaikan segala persoalan.

2. Paragraf Deduktif Tentang Ekonomi

Produksi beras organik di sejumlah wilayah mengalami peningkatan yang signifikan. Tercatat, produksi beras organik mengalami kenaikan sekitar 15 persen atau 2500 ton per tahun. Peningkatan produksi ini terutama dipelopori oleh kawasan Bandung Barat. Para petani di wilayah tersebut kompak menolak penggunaan pupuk kimia seperti pestisida dan urea, lantas diganti dengan pupuk organik. Harga jual yang tinggi serta peluang ekspor merupakan penyemangat utama para petani untuk menggunakan cara-cara organik.

3. Paragraf Deduktif Tentang Spiritual

Ragam penyakit fisik yang menyerang tubuh rupanya berawal dari sifat dan perilaku buruk yang dilakukan secara terus-menerus. Misalnya, ketika kita kerap memendam rasa jengkel terhadap salah seorang keluarga dekat, maka peluang mengidap penyakit jantung dan TBC akan semakin tinggi. Begitu pula ketika orang sangat gampang untuk menghardik orang tua kandungnya. Maka orang semacam ini rentan bermasalah di bidang perut dan kulit.

4. Paragraf Deduktif Tentang Lingkungan

Para ibu rumah tangga dianjurkan untuk cerdas dan telaten dalam memilah dan mengolah sampah. Mereka harus dapat memisahkan sampah basah dan sampah kering, lalu melakukan daur ulang sampah secara mandiri. Sampah kering seperti plastik dan bekas kemasan minuman bisa diolah kembali menjadi ragam kerajinan yang bernilai. Sementara itu, sampah basah bisa dijadikan pupuk organik yang bagus untuk tanaman.

5. Paragraf Deduktif Tentang Wisata

Sejumlah kelompok masyarakat meminta pemerintah serius memperbaiki sektor pariwisata daerah. Terutama dari segi akses jalan, pelaksanaan perbaikan jalan rusak menuju kawasan wisata harus segera dimulai. Sebab hingga kini, masih ditemukan jalan yang tak layak pakai sehingga wisatawan pun takut menjangkau lokasi wisata karena jalannya yang memprihatinkan. Selain jalan, fasilitas dan manajemen di lokasi wisata juga tak boleh luput dari perhatian. 

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Paragraf Lainnya

1. Paragraf Induktif

Paragraf Induktif merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Macam-macam paragraf ini memiliki kalimat utama di akhir paragraf. Paragraf induktif dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.

Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas. Paragraf induktif dimulai secara umum dan diakhiri secara lebih spesifik dengan poin, kalimat topik, gagasan utama, atau tesis. Ada beberapa alasan seseorang mungkin menulis kalimat induktif.

Ini bisa digunakan dalam pengantar ketika pembaca perlu ditarik ke dalam topik sebelum mempelajari apa maksud tentang topik itu. Alasan kedua seseorang mungkin menulis paragraf induktif adalah jika mereka yakin pembaca mungkin tidak setuju dengan maksud mereka.

2. Paragraf Campuran

Paragraf campuran merupakan jenis paragraf yang memiliki kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Jenis paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama lagi sebagai penjelas.

Paragraf ini didahului dengan menuangkan kalimat ide pokok di awal paragraf. Kemudian kalimat ide pokok tersebut dikembangkan menjadi beberapa kalimat penjelas. Setelahnya, di akhir paragraf ditarik simpulan berupa kalimat pendukung untuk menegaskan gagasan pokok di awal paragraf.

3. Paragraf Transisi

Paragraf transisi adalah paragraf pendek, biasanya terdiri dari beberapa kalimat. Paragraf ini berfungsi sebagai kesimpulan untuk topik A dan pengantar ke bagian berikutnya, topik B. paragraf transisi paling sering digunakan untuk meringkas ide dari satu bagian teks sebagai persiapan untuk awal bagian lainnya.

4. Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi merupakan jenis paragraf yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Dalam paragraf persuasi penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.

Mirip dengan argumentasi, paragraf persuasi juga memerlukan fakta dan data untuk meyakinkan pembaca. Ciri-ciri paragraf persuasi adalah berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah. Paragraf persuasi harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.

4 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Paragraf Lainnya

5. Paragraf Argumentasi

Paragraf Argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta. Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Tujuan dari paragraf ini adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

6. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca. Tujuan dari paragraf ini adalah memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.

Gaya penulisan paragraf eksposisi bersifat informatif. Paragraf eksposisi juga menginformasikan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra. Paragraf eksposisi umumnya juga menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana.

7. Paragraf Deskripsi

Paragraf deskiripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Jenis paragraf ini bertujuan menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

8. Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah macam paragraf yang bertujuan menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-ciri dari paragraf narasi adalah ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Cerita dalam paragraf narasi dituliskan secara runtut dan urut. Macam-macam paragraf narasi dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.