Sukses

6 Penyakit yang Dapat Ditularkan Kucing pada Manusia

Penyakit yang diderita kucing dapat menular kepada manusia bila kamu tidak menjaga kebersihan.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki hewan peliharaan berupa kucing bisa menjadi pereda stres dan sangat baik untuk perkembangan anak. Kucing bahkan sudah menjadi teman yang selalu setia menemani saat seseorang sedang di rumah. Apalagi dengan wajahnya yang lucu dan menggemaskan, tentunya membuat pecinta kucing semakin sayang.

Namun bila kamu tidak merawat kucing dengan baik, maka hal tersebut dapat menimbulkan berbagai macam masalah, salah satunya menularkan berbagai penyakit. 

Bahkan penyakit yang diderita kucing dapat menular kepada manusia bila kamu tidak menjaga kebersihan. Jadi kamu harus selalu menjaga kesehatan dan kebersihan kucing agar tidak terserang penyakit. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (28/6/2019) tentang penyakit yang dapat ditularkan kucing pada manusia

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kurap dan Rabies

Kurap atau Ringworm

Biasanya kucing yang masih kecil lebih mungkin menularkan penyakit daripada kucing yang sudah dewasa. Kurap atau ringworm disebabkan oleh jamur yang mengakibatkan efek kasar pada kulit, bersisik, dan ruam kemerahan yang gatal. Bila tertular, gatal-gatal yang hebat disertai rasa panas akan kamu rasakan dan akan sembuh kira-kira 2-3 minggu kemudian. Penyakit ini bisa ditularkan dari kucing yang terinfeksi atau kurang bersih.

Rabies

Rabies yang terjadi pada kucing dan anjing memiliki perbedaan mendasar bila melihat tingkah laku kedua hewan tersebut. Bila biasanya anjing akan bertingkah hiperaktif saat terkena rabies, maka kucing akan cenderung lebih tenang.

Gejala yang paling tampak adalah kucing akan kehausan, terus menerus gelisah, dan berperilaku tak wajar. Segera bawa kucingmu ke dokter hewan bila terdapat gejala-gejala tersebut. Selain itu, tetap berhati-hati karena penyakit ini menular ke manusia. Jadi kamu harus selalu menjaga kesehatan dan kebersihan kucing setiap harinya.

3 dari 4 halaman

Penyakit Cacing dan Scabies

Cacing Tambang, Cacing Gelang, dan Cacing Pita

Anak kucing sudah membawa cacing gelang di tubuhnya. Untuk itu, kamu harus rajin memberi obat cacing pada kucing kesayanganmu untuk membunuh cacing-cacing tersebut. Infeksi dari larva cacing tersebut yang menembus kulit manusia akan memnyebabkan masalah gastrointestinal dan penurunan berat badan secara drastis.

Bukan hanya anak kucing, anak anjing pun juga bisa menularkan ketiga jenis cacing di atas. Proses penularan bisa terjadi lewat sentuhan dengan air liur atau kotoran kucing yang terinfeksi parasit atau makan makanan dari sampah. Telur cacing masuk ke tubuh dan tumbuh di dalam sistem pencernaan.

Scabies

Penyakit lainnya yang dapat ditularkan kucing pada manusia adalah scabies. Salah satu penyakit pada kucing ini menyerang kulit. Penyebabnya adalah ektoparasit yang bernama Sarcoptes scabiei. Bila tidak berhati-hati, ektoparasit ini bisa menular pada kulitmu dan akan membuatmu gatal-gatal. Selalu jaga kebersihan setelah kamu bermain dengan kucing walaupun hanya mengelus-elusnya.

4 dari 4 halaman

Infeksi Bakteri dari Kucing Berkutu dan Toxoplasma

Infeksi Bakteri dari Kucing Berkutu

Jika kucingmu berkutu, dan menggaruknya, lalu kemudian mencakarmu hingga luka dan berdarah, kamu bisa saja terinfeksi bakteri yang bernama Bartonella henselae. Infeksi yang disebabkan bakteri ini dapat menyebabkan demam dan pembesaran pada kelenjar getah bening. Hal ini juga sangat berkaitan dengan kebersihan kucing, yang mengingatkan pada kamu bahwa kebersihan kucing sangat penting.

Toxoplasma

Ini adalah penyakit yang paling umum ditularkan kucing. Sebaiknya wanita menghindari kucing apalagi saat mereka sedang hamil karena berbahaya untuk janin. Toxoplasma bisa menular ke manusia melalui feses (kotoran) kucing atau tanah yang tercemar. Toksoplasmosis menyebabkan gejala seperti flu yang biasanya hilang dalam beberapa minggu, tetapi parasit masih dapat hidup di dalam tubuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini