Sukses

5 Macam Penyakit di Musim Pancaroba Disertai Cara Mencegahnya

Selalu jaga kesehatan di musim pancaroba ini.

Liputan6.com, Jakarta Pancaroba merupakan masa peralihan musim kemarau ke penghujan maupun sebaliknya. Pada pergantian musim ini, biasanya akan ditandai dengan angin yang cukup kencang, debu bertambah banyak, hujan yang tak menentu, hingga cuaca tiba-tiba terik. Banyak penyakit yang perlu diwaspadai. 

Kondisi ini membuat beberapa jenis penyakit bisa menyerang tubuh. Maka tak heran, kalau musim pancaroba identik dengan musim sakit. Sakit di musim pancaroba bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Hal ini dikarenakan adanya beberapa perubahan seperti berubahnya tekanan, komposisi, serta suhu udara. Perubahan suhu udara yang cepat menjadi lembap atau dingin membuat perkembangan virus dan bakteri lebih cepat. Oleh katena itu, kamu perlu selalu siap siaga di musim pancaroba.

Berikut ada beberapa macam penyakit di musim pancaroba yang perlu diwaspadai dan cara pencegahannya. Telah dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya, Jumat (18/10/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Memasuki musim pancaroba, terutama saat awal memasuki musim penghujan, tak heran kasus demam berdarah atau DBD sering terjadi. Penyebab penyakit DBD adalah virus dengue yang dapat bertahan di iklim tropis dan semakin berkembang ketika musim hujan.

Penularan penyakit ini dilakukan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nah, di musim pancaroba ini merupakan musimnya nyamuk ini berkembang dengan cepat.

Hal ini dikarenakan banyaknya genangan-genangan air yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk-nyamuk  berkembang biak. Oleh karena itu, kamu perlu sangat mewaspadai apabila orang di sekitar mengalami demam mendadak disertai dengan skait kepala yang dirasakan hingga ke belakang bola mata, badan terasa lemah, mual dan muntah, dan terjadi perdarahan spontan.

Sebelum hal ini terjadi, kamu bisa mencegah perkembangan populasi nyamuknya. Kamu bisa melakukannnya dengan menyingkirkan barang-barang yang bisa menjadi sarang nyamuk seperti kaleng, pot, atau ban bekas yang menampung air hujan.

Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan bak mandi atau tempat minum binatang peliharaan secara teratur, serta menutupnya dengan rapat.

3 dari 6 halaman

Diare

Penyakit diare memang bisa terjadi kapan saja, namun diare merupakan kondisi yang cukup sering terjadi pada musim pancaroba. Hal ini dikarenakan virus dan bakteri yang terbawa oleh angin dan melekat pada makanan yang kamu santap.

Oleh karena itu, penting untuk selau menjaga kebersihan diri serta apa yang dikonsumsi agar terhindar dari penyakit ini. Biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun dan tidak jajan sembarangan.

4 dari 6 halaman

Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA)

Infeksi Saluran Napas Akut atau ISPA merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini paling banyak terjadi di musim hujan. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak.

Penyakit ISPA biasanya terjadi akibat infeksi virus. Ada beberapa gejala yang terjadi pada penyakit ini seperti demam, badan meriang, nyeri tenggorokan, batuk, dan pilek. Penyebaran penyakit ini biasanya ditularkan melalui percikan ludah yang mengandung virus, atau lewat permukaan benda yang sudah terkontaminasi virus dari percikan ludah atau sentuhan tangan orang yang terinfeksi.

Walaupun penyakit ini dapat sembuh dengan cepat, namun kamu tak boleh menganggap sepele penyakit ini. Sebelum terjangkit, kamu bisa melakukan beberapa langkah pencegahan. Salah satu cara termudah untuk mencegah ISPA adalah dengan menjaga kebersihan dan rajin mencuci tangan.

5 dari 6 halaman

Chikungunya

Penyakit Chikungunya bisa dibilang mirip dengan DBD. Hal ini dikarenakan gejala penyakit chikungunya sekilas mirip. Saat penyakit di musim pancaroba ini diderita, penderitanya akan merasakan demam tinggi dan nyeri sendi.

Gejala lain yang kerap dirasakan adalah sakit kepala, nyeri otot, mual, ruam, dan kelelahan. Walaupun gejala tersebut bisa hilang dengan sendirinya, namun pada gejala yang parah alias tidak segera diatasi bisa menyebabkan kelumpuhan sementara.

Untuk meringankan gejalanya, biasanya dokter akan memberikan beberapa obat untuk membantu meringankan demam dan nyeri sendi yang dirasakan. Selain itu, kamu juga perlu mendapatkan istirahat yang cukup dan banyak mengonsumsi air putih untuk meringankan kondisinya.

Sebelum terjangkit penyakit ini, kamu bisa melakukan langkah pencegahan yang mirip dengan cara mencegah penyakit DBD.

6 dari 6 halaman

Alergi dan Asma

Perbahan cuaca dari panas menjadi dingin atau sebaliknya dapat menyebabkan kamu mengalami kambuhnya asma dan alergi. Biasanya, orang yang memiliki riwayat alergi dan asma saluran pernapasannya akan lebih sensitif dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki dua kondisi tersebut.

Biasanya, gejala yang kerap dirasakan adalah sesak dan batuk. Ada gejala lainnya yang biasa timbul seperti, bersin-bersin hingga pilek. Nah, untuk mencegahnya agar tidak kambuh, kamu dianjurkan untuk menggunakan masker ketika berada di luar runagan.

Hal ini untuk mencegah terhindar dari debu yang berterbangan. Terlebih bagi penderita asma, jangan lupa untuk mengontrol asma dengan obat pengontrol asma.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini