Sukses

Gejala Fibromyalgia dan Penyebabnya, Sebabkan Nyeri Kronis

Gejala fibromyalgia kerap disamakan dengan nyeri sendi.

Liputan6.com, Jakarta Fibromyalgia merupakan salah satu sindrom umum yang menyebabkan nyeri tubuh yang kornis. Gejala fibromyalgia kerap disalahartikan dengan gejala penyakit artritis, atau radang sendi.

Fibromyalgia kerap ditandai dengan nyeri tubuh, kelelahan, kesulitan tidur, hingga depresi. Fibromyalgia memiliki rasa sakit dan nyeri konstan, tetapi tingkat keparahan bisa berubah dari waktu ke waktu. 

Tak seperti artritis, fibromyalgia tidak disebabkan oleh radang dan kerusakan sendi atau otot. Fibromyalgia memengaruhi jaringan lunak tubuh, bukan persendian. Fibromyalgia menyebabkan nyeri yang meluas, kelelahan, dan jenis ketidaknyamanan lainnya.

Menurut Mayo Clinic, wanita lebih mungkin mengembangkan fibromyalgia daripada pria. Fibromyalgia bisa sangat mengganggu dan menghambat aktivitas. Tetapi pengobatan, terapi, dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengelola gejala yang ada.

Berikut penyebab dan gejala fibromyalgia, yang berhasil Liputan6.com rangkum, Kamis(3/12/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Penyebab fibromyalgia

Penyebab pasti fibromyalgia belum diketahui hingga saat ini. pemikiran terkini di bidang Rheumatology menunjukkan bahwa fibromyalgia adalah masalah dengan pemrosesan nyeri sentral di otak, di mana mungkin ada peningkatan sensitivitas atau persepsi nyeri terhadap pemicu tertentu.

Pada orang dengan fibromyalgia, otak dan saraf mungkin salah menafsirkan atau bereaksi berlebihan terhadap sinyal nyeri normal. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan kimiawi di otak atau kelainan pada ganglion akar dorsal yang memengaruhi sensitisasi nyeri sentral (otak).

Gejala fibromyalgia dapat muncul kapan saja selama hidup seseorang, tetapi paling sering dilaporkan sekitar usia 45 tahun.

3 dari 8 halaman

Faktor pemicu fibromyalgia

Fibromyalgia bisa dipicu oleh beberapa faktor seperti genetik, infeksi, trauma, dan stres. Berikut pemicu fibromyalgia:

Infeksi

Penyakit masa lalu dapat memicu fibromyalgia atau memperburuk gejalanya. Infeksi flu, pneumonia, masalah pencernaan, seperti yang disebabkan oleh bakteri Salmonella dan Shigella, dan virus Epstein-Barr semuanya memiliki kemungkinan hubungan dengan fibromyalgia.

Gen

Fibromyalgia sering diturunkan dalam keluarga. Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan kondisi ini, Anda berisiko lebih tinggi untuk mengembangkannya.

Trauma

Orang yang mengalami trauma fisik atau emosional yang parah dapat mengembangkan fibromyalgia. Kondisi ini telah dikaitkan dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Stres

Seperti trauma, stres dapat meninggalkan efek jangka panjang pada tubuh. Stres telah dikaitkan dengan perubahan hormonal yang dapat menyebabkan fibromyalgia.

4 dari 8 halaman

Gejala Fibromyalgia: nyeri yang meluas

Nyeri yang terkait dengan fibromyalgia sering digambarkan sebagai nyeri tumpul yang terus-menerus yang telah berlangsung setidaknya selama tiga bulan. Nyeri akan terasa di beberapa titik yang disebut titik pemicu.

Titik pemicu adalah area tubuh tertentu di mana fibromyalgia dikatakan paling menyebabkan rasa sakit. Ini termasuk bagian belakang kepala, lutut bagian dalam, dan siku luar. Nyeri juga bisa meningkat di leher dan bahu, pinggul luar, dan dada bagian atas.

Nyeri dada

Jika nyeri fibromyalgia ada di dada, rasanya sangat mirip dengan nyeri serangan jantung. Nyeri dada pada fibromyalgia sebenarnya berpusat pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada. Rasa sakit bisa menjalar ke bahu dan lengan. Fibromyalgia nyeri dada mungkin akan terasa seperti tajam, menusuk, dan ada seperti sensasi terbakar.

Sakit punggung

Punggung adalah salah satu tempat paling umum untuk nyeri. Jika punggung Anda sakit, mungkin tidak jelas apakah penyebabnya fibromyalgia, atau kondisi lain seperti artritis atau otot tertarik. Gejala lain seperti kabut otak dan kelelahan dapat membantu menentukan fibromyalgia sebagai penyebabnya.

Sakit kaki

Fibromyalgia juga bisa muncul pada otot dan jaringan lunak kaki. Nyeri kaki bisa terasa mirip dengan nyeri otot yang tertarik atau kekakuan artritis. Rasanya seperti nyeri yang dalam, terbakar, dan berdenyut. Terkadang fibromyalgia di kaki terasa seperti mati rasa atau kesemutan.

 

 

5 dari 8 halaman

Gejala Fibromyalgia: kelelahan

Fibromyalgia juga dapat memengaruhi emosi dan tingkat energi. Orang dengan fibromyalgia sering terbangun dengan kelelahan, meskipun mereka sudah tidur dalam jangka waktu yang lama.

Tidur sering kali terganggu oleh rasa sakit, dan banyak pasien fibromyalgia mengalami gangguan tidur lain, seperti sindrom kaki gelisah dan sleep apnea.

6 dari 8 halaman

Gejala Fibromyalgia: kabut otak

Fibromyalgia juga bisa menyebabkan kabut otak atau yang biasanya disebut dengan "fibro fog". Gejala ini merusak kemampuan untuk fokus, memperhatikan, dan berkonsentrasi pada tugas-tugas mental.

Tanda-tanda fibro fog meliputi:

- penyimpangan memori

- kesulitan berkonsentrasi

- kesulitan untuk tetap waspada

Menurut sebuah studi 2015 yang diterbitkan Rheumatology International, beberapa orang menemukan kekaburan mental akibat fibromyalgia lebih menjengkelkan daripada rasa sakit.

7 dari 8 halaman

Gejala fibromyalgia lainnya

Selain nyeri, kelelahan, dan kabut otak, ada beberapa gejala yang bisa menyertai fibromyalgia. Gejala-gejala ini termasuk:

- sakit kepala

- kecemasan

- depresi

- mata kering

- masalah pencernaan

- sensitivitas terhadap dingin atau panas

- menstruasi yang menyakitkan

- kesulitan bernapas

8 dari 8 halaman

Pengobatan fibromyalgia

Saat ini, belum ada obat untuk fibromyalgia. Sebaliknya, pengobatan berfokus pada pengurangan gejala yang ada. Ini termasuk pemberian obat pereda nyeri, perubahan gaya hidup dan sejumlah terapi.

Pengobatan dapat meredakan nyeri dan membantu tidur lebih nyenyak. Terapi fisik seperti akupuntur, pijat, dan terapi modifikasi perilaku bisa membantu mengeloka gejala yang ada.

Latihan dan teknik pengurangan stres juga dapat membantu merasa lebih baik, baik secara mental maupun fisik. Para ahli juga menyarankan untuk berolahraga secara teratur, menjaga pola makan yang sehat, dan banyak tidur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini