Sukses

14 Penyebab Nyeri Dada saat Bernapas, Segera Waspadai

Nyeri dada saat bernapas bisa tandakan sejumlah masalah.

Liputan6.com, Jakarta Nyeri dada saat bernapas bisa menimbulkan sensasi yang tidak menyenangkan. Nyeri ini bisa berupa ketidaknyamanan ringan hingga rasa sakit yang parah. Selain nyeri, kesulitan bernapas juga bisa dirasakan.

Penyebab nyeri dada saat bernapas bisa menjadi tanda dari masalah medis atau penyakit yang serius. Nyeri dada saat bernapas kerap dikaitkan dengan gangguan pernapasan. Namun, selain pernapasan, ada juga beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan nyeri dada saat bernapas.

Maka dari itu, penting untuk mewaspadai penyebab nyeri dada saat bernapas. Kondisi ini bisa disebabkan oleh serangan jantung hingga pencernaan.

Jika nyeri dada disertai gejala lain seperti kesulitan bermapas, perubahan warna biru pada kulit, bibir, jari tangan, atau jari kaki, keringan dingin, atau pusing, penting untuk segera mencari pertolongan. Berikut 10 penyebab nyeri dada saat bernapas, dirangkum Liputan6.com dari Medical News Today, Rabu(16/9/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Penyebab nyeri dada saat bernapas

Serangan panik

Serangan panik bisa terjadi dengan serangan kecemasan yang ekstrim. Serangan panik menyebabkan gejala mendadak dan intens yang bisa terasa mirip dengan serangan jantung. Gejala mungkin termasuk merasa lemah, detak jantung cepatm sulit bernapas, nyeri dada, mual, gemetar, panas dingin, hingga mati rasa.

Serangan panik cenderung tidak berbahaya. Orang yang mengalami serangan panik secara teratur mungkin mengalami kecemasan atau gangguan panik.

Angina

Penyebab nyeri dada saat bernapas ini terjadi ketika ada pembatasan aliran darah ke jantung. Angina bisa menyebabkan sesak napas pada beberapa orang. Nyeri karena angina bisa terasa seperti sesak atau tertekan di dada. Nyeri ini bisa menyebar ke seluruh tubuh.

3 dari 8 halaman

Penyebab nyeri dada saat bernapas

Gagal jantung

Gagal jantung terjadi saat jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh seperti biasa. Gejala gagal jantung meliputi sesak napas, batuk atau mengi, bengkak di kaki, tungkai, atau pergelangan kaki, kelelahan, perubahan nafsu makan,dan peningkatan detak jantung.

Perikarditis

Perikarditis merupakan kondisi peradangan pada jantung. Peradangan bisa memengarui jaringan di sekitar jantung yang disebut perikardium. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri dada dan gejala lain seperti palpitasi jantung, demam, sesak napas, kelemahan otot, bengkak di perut atau kaki, batuk, dan sakit bahu.

4 dari 8 halaman

Penyebab nyeri dada saat bernapas

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

PPOK adalah sekelompok gangguan yang membuat sulitnya bernapas. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri saat bernapas. Gejala lain PPOK adalah batuk terus menerus disertai lendir berlebihan, mengi, sesak, dan sulit bernapas.

Asma

Asma adalah kondisi kronis yang dapat menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara. Asma bisa membuat bernapas terasa sakit. Gejala lainnya meliputi sesak, mengi, dan batuk terutama di pagi atau sore hari.

5 dari 8 halaman

Penyebab nyeri dada saat bernapas

Infeksi pernapasan

Infeksi bisa menyerang pernapasan yang menyebabkan nyeri saat bernapas. Infeksi bisa disebabkan oleh berbagai jenis bakteri dan virus. Ada beberapa jenis infeksi yang menyerang dada, seperti bronkitis, radang paru-paru, dan tuberkulosis.

Robeknya paru-paru

Robeknya paru-paru membuat udara memasuki ruang antara dinding dada dan paru-paru. Kondisi ini bisa disebabkan cedera dada atau penyakit paru-paru. Ini bisa menyebabkan nyeri dada mendadak. Gejala lain meliputi sesak napas, kelelahan, dan detak jantung cepat.

6 dari 8 halaman

Penyebab nyeri dada saat bernapas

Emboli paru

Emboli paru terjadi ketika gumpalan darah membatasi aliran darah ke paru-paru. Emboli paru bisa menyebabkan nyeri saat bernapas. Gejala emboli paru lainnya meliputi sesak napas, batuk (bisa batuk darah), dan kesulitan bernapas.

Pleurisi

Pleurisi merupakan peradangan yang terjadi di jaringan antara paru-paru dan tulang rusuk. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri dada yang tajam dan tiba-tiba saat bernapas. Gejala lain pleurisi meliputi sesak, batuk, kulit kebiruan, kegelisahan, demam, dan detak jantung cepat.

7 dari 8 halaman

Penyebab nyeri dada saat bernapas

GERD

Nyeri dada saat bernapas juga bisa terjadi karena kondisi gastrointestinal atau pencernaan. Salah satu penyebabnya adalah GERD. Kondisi ini terjadi ketika isi perut kembali naik ke kerongkongan. GERD bisa menyebabkan nyeri saat bernapas. Gejala lain dapat meliputi bau mulut, muntah, mual, dan kesulitan menelan.

Hernia Hiatal

Hernia hiatal merupakan kondisi saat sebagian perut bergerak naik ke dada. Kondisi ini terjadi ketika jaringan otot melemah. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini tidak menimbulkan gejala. Namun pada beberapa orang, hernia hiatal dapat menyebabkan nyeri dada, mulas, dan tonjolan di diafragma.

8 dari 8 halaman

Penyebab nyeri dada saat bernapas

Cedera dada

Cedera pada dada dapat menyebabkan nyeri dada dan kesulitan bernapas. Ada banyak jenis cedera yang dapat memengaruhi pernapasan. Misalnya, ulang rusuk yang patah atau memar bisa menyebabkan nyeri saat bernapas, batuk, atau bergerak. Gejala patah tulang rusuk biasanya meliputi memar, nyeri atau nyeri tekan, dan ketidakmampuan untuk mengambil napas penuh.

Kostokondritis

Kostokondritis terjadi ketika tulang rawan kosta atau tempat tulang rusuk bertemu dengan tulang dada mengalami peradangan. Rasa sakit yang dirasakan bisa tajam atau tumpul. Nyeri bisa menjadi lebih buruk pada posisi tertentu atau ketika seseorang menarik napas dalam-dalam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.