Sukses

9 Penyebab Tinnitus atau Telinga Berdenging dan Langkah Pengobatannya

Penyebab tinnitus atau telinga berdenging yang perlu diketahui agar semakin cepat penanganannya.

Liputan6.com, Jakarta Tinnitus merupakan kondisi di mana Anda mendengar suara dengung di dalam telinga Anda sendiri. Saat Anda mengalami hal tersebut, maka bisa menjadi pertanda jika kondisi telinga Anda sedang atau akan mengalami gangguan kesehatan, seperti cedera bahkan kemampuan pendengaran bisa hilang.

Timbulnya tinnitus sendiri sebenarnya bisa dialami siapa saja. Namun risikonya menjadi lebih besar pada orang tua yang berumur lebih dari 60 tahun. Dikarenakan, semakin tua usia seseorang fungsi organ pendengaran juga ikut berkurang. Penyebab tinnitus pada orang usia lanjut, juga dikarenakan jumlah serabut saraf yang berfungsi dalam telinga menurun.

Sebenarnya, timbulnya tinnitus lebih tinggi risikonya pada kaum pria jika dibandingkan dengan wanita. Tapi jika penyebab tinnitus bisa diketahui dengan segera, maka bisa semakin cepat pula tindak pengobatan yang dilakukan.

Lalu apa saja penyebab tinnitus dan hal-hal yang berkaitan dengan gangguan kesehatan tersebut? Berikut ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai penyebab tinnitus tersebut dari berbagai sumber, Selasa (24/11/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jenis Tinnitus

Sebelum lebih jauh mengetahui apa saja penyebab tinnitus, perlu dipahami jika tinnitus sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Tinnitus subyektif

Tinnitus subyektif adalah kondisi di mana suara dengungan yang ada dalam telinga hanya bisa Anda dengarkan sendiri. Orang lain tidak akan bisa mendengarkan suara dengung tersebut. Jenis tinnitus Ini adalah jenis yang paling umum dialami banyak pasien.

Penyebab tinnitus jenis ini karena ada masalah pada telinga bagian luar, tengah, atau dalam dan juga pada saraf pendengaran (auditory) serta di bagian otak yang memiliki fungsi untuk menafsirkan sinyal saraf sebagai suara (jalur pendengaran).

2. Tinnitus obyektif

Yaiut kondisi di mana suara dengungan yang ada dalam telinga Anda bisa juga didengarkan oleh orang lain yang sedang memeriksa telinga Anda. Jenis tinnitus ini merupakan jenis langka dan memang jarang terjadi. Penyebab tinnitus ini bisa disebabkan adanya masalah pada pembuluh darah, kontraksi otot, serta masalah pada tulang telinga bagian dalam.

3 dari 4 halaman

Penyebab tinnitus

Sebenarnya dalam beberapa kasus, penyebab tinnitus sulit ditemukan. Tapi, pada umumnya tinnitus bisa terjadi ketika sel telinga bagian dalam terdapat kerusakkan. Rambut halus yang ada dalam telinga kemudian bergerak karena merespon tekanan gelombang suara. Kemudian, memicu sel-sel telinga untuk melepaskan sinyal listrik lewat saraf pendengaran pada telinga ke otak Anda. Selanjutnya, otak akan merespon sinyal yang diterima sebagai suara.

Sayangnya, ketika rambut yang ada di dalam telinga bengkok atau patah, ini yang akan menyebabkan bocornya impuls yang menuju otak Anda kemudian menjadi penyebab tinnitus. Namun penyebab tinnitus tidak hanya itu saja, ada beberapa faktor lain yang jadi penyebab tinnitus, yaitu:

1. Sering terpapar suara keras

Apabila telinga sering terpapar suara keras dan kondisi ini berangsur lama, kondisi sel-sel rambut sensori di dalam telinga yang berfungsi mengirimkan suara ke otak bisa rusak.

Penyebab tinnitus ini bisa semakin besar risiko munculnya, karena kebiasaan mendengarkan musik dengan volume yang sangat keras menggunakan headset dan lain sebagainya.

 

2. Kotoran dalam telinga

Penyebab tinnitus selanjutnya, dikarenakan ada kotoran pada telinga. Sebenarnya kotoran telinga memiliki fungsi untuk melindungi saluran telinga dari kuman penyakit dan bisa perlambat pertumbuhan bakteri.

Tapi, apabila kotoran telinga tidak pernah dibersihkan, kotoran tersebut justru menumpuk dan tertimbun dalam telinga. Jika dibiarkan terus menerus, maka bisa menganggu pendengaran, mengiritasi gendang telinga, serta akhirnya bisa menjadi penyebab tinnitus.

 

3. Cedera kepala atau leher

Kemudian, cedera kepala maupun leher juga bisa menjadi penyebab tinnitus. Luka berat pada kepala atau leher tersebut bisa memengaruhi kesehatan telinga bagian dalam, saluran pendengaran, serta mengganggu fungsi otak yang berkaitan dengan pendengaran. Namun cedera tersebut biasanya jadi penyebab tinnitus pada satu sisi telinga saja.

 

4. Perubahan struktur tulang telinga

Tulang-tulang yang ada di telinga bagian tengah bisa mengalami pengerasan. Dalam istilah medis, kondisi tersebut dinamakan otosklerosis. Kemudian, telinga juga bisa mengalami pertumbuhan tulang yang tidak normal. Apabila hal tersebut terjadi, maka pendengaran bisa terganggu dan yang menjadi penyebab tinnitus.

 

5. Gangguan TMJ

Gangguan TMJ merupakan gangguan yang menjadi penyebab pada sendi temperomandibular, atau sendi yang berada di tiap sisi di kepala dan di depan telinga. Kondisi ini membuat tulang rahang bawah akan memenuhi bagian tengkorak. Apabila mengalami hal ini, maka besar kemungkinan jadi penyebab tinnitus.

 

6. Neuroma akustik

Merupakan kondisi di mana tumor jinak dan tidak berbahaya berkembang di bagian saraf kranial yang memiliki fungsi untuk mengontrol keseimbangan serta kemampuan pendengaran. Kondisi tersebut biasanya akan jadi penyebab tinnitus di satu sisi telinga.

 

7. Penyakit meniere

Penyakit meniere merupakan salah satu penyebab tinnitus yang muncul akibat adanya gangguan pada telinga bagian dalam yang disebabkan oleh tekanan abnormal fluida. Jika mengalami kondisi ini, ada baiknya langsung diperikasakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

 

8. Gangguan pada pembuluh darah

Ketika mengalami gangguan pada pembuluh darah seperti hipertensi, atherosclerosis, tumor pada kepala atau leher, aliran darah turbulen, malformasi kapiler, bisa menjadi penyebab tinnitus yang perlu diwaspadai dan segera dilakukan tindak pencegahan.

 

9. Konsumsi obat tertentu

Ada beberapa jenis obat yang ternyata bisa menjadi penyebab tinnitus bahkan membuat tinnitus semakin buruk. Beberapa jenis obat tersebut seperti antibiotik (polimiksin B, eritromisin, vankomisin, neomycin), obat kanker (mechlorethamine, vincristine), pil air atau diuretik (bumetanide, asam ethacrynic, furosemide), obat kina yang digunakan untuk malaria, antidepresan, dan aspirin yang dikonsumsi dalam dosis  tinggi.

Semakin tinggi dosis obat yang dikonsumsi, maka akan semakin buruk juga tinnitus yang dialami. Tapi tinnitus bisa saja menghilang dengan sendirinya saat menghentikan penggunaan obat-obatan tersebut.

4 dari 4 halaman

Pengobatan tinnitus

Ada beberapa jalan untuk pengobatan tinnitus, antara lain:

1. Audiologi

Pengobatan ini dilakukan dengan ujian mendengar. Pasien akan duduk di ruangan kedap suara dan mengenakan earphone untuk mendengarkan suara tertentu. Kemudian pasien diminta memberitahu suara apa yang keluar dari earphone tersebut. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan hasil normal untuk usia pasien. Dengan tes ini, maka dokter bisa identifikasi penyebab tinnitus.

 

2. Tes gerakan

Dokter akan minta pasien menggerakan bola mata, membuka dan menutup rahang, memindahkan leher, lengan, juga kaki. Cara ini dilakukan untuk identifikasi apa ada gangguan tulang yang bisa menyebabkan tinnitus atau tidak.

 

3. Tes pencitraan (CT scan atau MRI)

Kemudian, metode ini dilakukan bila dokter tidak bisa mengidentifikasi penyebab tinnitus dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaan melalui bagian dalam tubuh pasien, tentunya untuk menemukan hal-hal yang bisa saja menjadi penyebab tinnitus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini