Sukses

Penyebab Eksim, Gejala, dan Cara Menanganinya yang Tepat

Penyebab eksim dipengaruhi oleh kondisi tubuh, faktor lingkungan hidup, dan faktor psikologis.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab eksim perlu diwaspadai oleh setiap orang. Pasalnya, penyakit peradangan pada kulit ini tentunya akan sangat mengganggu. Tanda-tanda utama yang dirasakan pasien penyakit eksim yaitu rasa gatal berlebih pada kulit dibarengi dengan kulit memerah, bersisik serta pecah-pecah, hingga timbul gelembung-gelembung kecil yang mengandungan air atau nanah.

Tangan, kaki, lipatan paha, serta telinga merupakan sisi tubuh yang sangat berisiko terkena eksim. Rasa gatalnya yang hebat membuat pasien penyakit eksim tak dapat menahan diri untuk tidak dapat menggaruk. Padahal ketika digaruk, kulit akan luka dan mudah terkena infeksi.

Penyebab eksim dipengaruhi oleh kondisi tubuh, faktor lingkungan hidup, dan faktor psikologis. Hal ini tentunya harus segera ditangani, pasalnya eksim yang berkepanjangan dapat mengganggu tidur dan aktivitas. Ini tentunya berisikio menurunkan kualitas hidup penderita eksim.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (5/3/2022) tentang penyebab eksim.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Eksim

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), eksim atau eksem adalah penyakit kulit, biasanya berasa amat gatal, yang menimbulkan bintik-bintik atau gelembung-gelembung kecil, bercak berwarna kemerah-merahan yang menggerisik. Penyebab eksim belum diketahui secara pasti, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa eksim lebih berisiko terjadi pada orang dengan riwayat penyakit asma, rinitis alergi, aau memiliki keluarga yang menderita eksim.

Eksim atau dikenal dengan dermatitis, merupakan suatu peradangan pada kulit yang timbul sebagai respons terhadap pengaruh dari luar tubuh seperti paparan terhadap detergen, zat yang bersifat asam atau basa, suhu terlalu dingin, bakteri, jamur, dan lain-lain. Penyebab eksim juga berhubungan dengan kepekaan pada tipe makanan spesifik seperti udang, ikan laut, telur, daging ayam, alkohol, vetsin atau MSG, dan sebagainya. Penyebab eksim juga ditengarai merupakan respons terhadap pengaruh faktor dari dalam tubuh, contohnya alergi. Penyebab eksim juga bisa dikarenakan alergi serbuk sari tanaman, debu, iklim, hingga masalah emosi. Eksim sering kali menyerang orang-orang yang memiliki kecenderungan alergi.

Penyebab penyakit eksim akan menimbulkan keluhan berupa kulit terasa gatal, berwarna merah, berbintik-bintik atau berbentol-bentol, kadang terdapat cairan di dalamnya. Keluhan-keluhan penyakit eksim sering timbul berulang dan berlangsung lama.

Penyebab eksim juga berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Eksim umumnya diderita oleh anak-anak, bahkan lebih rentan pada bayi karena bayi memiliki sistem kekebalan tubuh lebih sensitif dibandingkan usia lain. Tetapi orang dewasa pun berpotensi mengalaminya. Penyakit eksim memang tidak menular tapi dapat diturunkan. Jadi, jika orang tua kamu memiliki riwayat penyakit eksim, kemungkinan kamu juga bisa terkena penyakit ini.

3 dari 4 halaman

Gejala Eksim

Berikut gejala-gejala eksim yang umum muncul:

- Kulit kering

- Gatal di kulit, yang dapat memburuk di malam hari

- Ruam kulit kemerahan hingga keabu-abuan atau kecoklatan

- Ruam menonjol dan mengeluarkan cairan

- Kulit pecah-pecah, terkelupas, atau mengeluarkan darah

- Kulit kering dan bersisik

- Kulit di telapak tangan atau area bawah mata mengerut atau kusut

- Benjolan kecil dapat muncul dan mengeluarkan cairan jika digaruk.

- Pada bayi, sering muncul ruam di kulit kepala dan pipinya.

- Kulit bisa terinfeksi jika kamu menggaruknya.

4 dari 4 halaman

Cara Menangani Eksim

Perhatikan penyebab eksim muncul

Kamu perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan eksim muncul. Dengan mengetahui penyebab eksim muncul maka kamu dapat melakukan pencegahan kekambuhan.

Jika eksim kambuh, kamu dapat mengira-ngira makanan penyebab dan memantang makanan yang dicurigai. Jika eksim hilang setelah makanan tersebut dihindari, maka benarlah kecurigaan yang kamu miliki. Hal ini juga berlaku tidak hanya makanan saja tetapi juga dengan hal lainnya seperti detergen ataupun kosmetik lainnya.

Mencegah kulit kering

Cara menangani eksim selanjutnya adalah mencegah kulit kering. Kamu bisa menggunakan sabun bayi dan mengoleskan pelembab pada kulit, hindari sepatu atau kaus kaki yang meningkatkan kelembaban pada kulit, dan yang paling penting hindari untuk menggaruk.

Mengurangi stres

Penyakit kulit ini bisa menjadi tanda kamu sedang berada dalam suasana hati yang buruk atau gangguan stres. Oleh karena itu, mengobati eksim salah satunya dilakukan dengan cara mengurangi stres yang dirasakan.

Mandi secara teratur

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Annals of Allergy, Asma dan Imunologi mengungkapkan bahwa pasien eksim harus mandi secara teratur. Hal ini karena banyak pasien eksim yang menghindari mandi karena khawatir akan mengeringkan kulit mereka.

Beberapa dokter kulit juga meminta pasiennya berendam dalam bak mandi dari bagian tubuh leher hingga ke bawah. Perendaman selama 10 menit hanya dengan air akan efektif membersihkan sebagian besar kuman dan kotoran dari kulit. Setelah mandi selesai, pasien dianjurkan untuk mengoleskan pelembab yang cukup.

Oleskan salep Kortikosteroid

Kamu juga bisa mengoleskan salep kortikosteroid. Ingatlah untuk mengoleskannya hanya ketika eksim sedang kambuh. Pasalnya, salep kortikosteroid topikal apabila digunakan dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan penipisan kulit, hipopigmentasi, dan jerawat.

Untuk meminimalisir risiko tersebut, maka sebaiknya krim kortikosteroid hanya dioleskan pada daerah eksim selama 2-3 minggu, 1 kali sehari dan digunakan pada sore hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.