Sukses

6 Bahaya Obesitas pada Kucing, Bisa Timbulkan Penyakit Berbahaya

Bahaya obesitas pada kucing dapat memunculkan berbagai masalah kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Bahaya obesitas pada kucing  perlu diperhatikan setiap orang yang memeliharanya. Bagi sebagian orang, kucing yang gemuk terlihat lebih lucu dan menggemaskan. Padahal, kamu harus berhati-hati kalau kucingmu terlalu gemuk atau mengalami obesitas.

Bahaya obesitas pada kucing dapat memunculkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, kamu harus memperhatikan pemberian makanan agar porsinya cukup dan tidak terlalu banyak. Tentunya kamu tidak ingin peliharaanmu tersebut mendapatkan penyakit.

Pemberian makan kucing harus sesuai dengan porsi yang tepat. Perhatikan juga nutrisi dari makanan kucing agar ia senantiasa sehat. Memelihara kucing memang tidak asal memberinya makan saja, namun kamu harus memperhatikan kebutuhan dari peliharaanmu yang lucu tersebut.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (30/12/2020) tentang bahaya obesitas pada kucing.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bahaya Obesitas pada Kucing

Gagal Jantung

Bahaya obesitas pada kucing yang pertama adalah bisa menyebabkan gagal jantung. Hal ini disebabkan karena lemak berlebih yang tertimbun pada otot jantung kucing obesitas. Kerja jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh pun menjadi terhambat, sehingga kucing dapat mengalami kekurangan oksigen dan mengalami gangguan pernapasan.

Kekurangan oksigen dapat membuat kucing gagal jantung. Apabila tidak segera diberikan penanganan yang tepat atau terlambat dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kamu harus selalu merawatnya dengan penuh perhatian.

Diabetes Melitus

Diabetes melitus tidak hanya terjadi pada manusia, namun juga bisa dialami oleh kucing. Hal ini menjadi salah satu bahaya obesitas pada kucing. Jenis diabetes melitus ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah serta rendahnya angka insulin.

Kondisi ini dapat muncul karena tingginya kadar insulin yang diproduksi oleh tubuh. Hal tersebut mengakibatkan kadar glukosa di dalam darah tidak dapat dikontrol. Biasanya kucing akan menunjukkan gejala-gejala seperti muntah, lesu, dan hilang nafsu makan. Bahkan hal ini juga dapat berujung kematian.

3 dari 4 halaman

Bahaya Obesitas pada Kucing

Distokia

Distokia adalah kondisi kesulitan melahirkan pada hewan betina. Hal ini bisa menjadi salah satu bahaya obesitas pada kucing, tentunya pada kucing betina. Hal ini diakibatkan oleh timbunan lemak yang berlebih pada otot panggul, sehingga saat mengejan kucing akan mengalami kesulitan. Hal ini bisa tentunya sangat berbahaya bagi kucing keseayanganmu.

Penyakit Kulit

Bahaya obesitas pada kucing selanjutnya adalah dapat menimbulkan penyakit kulit. Berbagai permasalahan kulit pada kucing, seperti kulit kering, bersisik, hingga jerawat sama seperti manusia dapat dialami oleh kucingmu saat mengalami obesitas.

Hal ini disebabkan karena kucing yang kelebihan berat badan memiliki ketidakmampuan untuk merawat diri mereka secara mandiri. Kucing memiliki kebiasaan untuk membersihkan dirinya sendiri dengan cara menjilat. Hal inilah yang dapat menyebabkan masalah kulit.

Oleh karena itu, kamu harus selalu memantau kebersihan kulitnya agar terhindar dari penyakit kulit. Salah satu cara yang dapat kamu lakukan adalah dengan memandikan kucing secara rutin.

4 dari 4 halaman

Bahaya Obesitas pada Kucing

Liver

Ketika kucing kesayanganmu mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, maka jumlah lemak yang menumpuk di dalam hati pun bertambah besar. Kondisi ini tentu dapat mengakibatkan penurunan fungsi hati, sehingga sistem detoksifikasi menjadi terhambat.

Hal ini menyebabkan kucing lebih rentan terserang penyakit berbahaya lainnya. Jika diabaikan, kucing peliharaanmu dapat mengalami penurunan nafsu makan, mudah lelah, hingga hepatitis.

Sistem Gerak Terganggu

Selain itu, bahaya obesitas pada kucing juga bisa menyebabkan sistem geraknya terganggu. Hal ini tentunya disebabkan oleh timbunan lemak berlebih, yang membuat beban yang harus ditopang kucing menjadi lebih besar.

Jika terlalu lama dibiarkan, hal ini akan menyebabkan sendi kucing kaku atau bahkan bisa membuatnya pincang. Jika semakin parah, kucing akan mengalami osteoarthritis atau peradangan tulang akibat tekanan yang berlebih.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini