Sukses

Apa Itu Reseller dan Dropshipper? Pahami Cara Memulainya

Penjelasan singkat mengenai reseller dan dropshipper.

Liputan6.com, Jakarta Ingin memulai bisnis di dunia maya, harus memahami istilah-istilahnya juga. Apa itu reseller dan dropshipper? Reseller dan dropshipper ini hampir mirip.

Apa itu reseller? Reseller adalah pelaku usaha yang membeli sebuah produk, lalu menjualnya kembali. Sementara dropshipper adalah pelaku usaha yang menjual produk tanpa modal sama sekali, hanya mengandalkan metode pemasaran.

Jika masih bingung dan ingin lebih memahami lagi mengenai apa itu reseller dan dropshipper, simak penjelasannya. Tidak hanya pengertian, tetapi lengkap dengan cara memulainya juga. 

Pemahaman apa itu reseller dan dropshipper ini cocok untuk kamu yang segera merintis usaha online shop. Berikut Liputan6.com ulas apa itu reseller dan dropshipper dari berbagai sumber, Sabtu (4/12/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Apa Itu Reseller?

Banyak orang bertanya tentang “apa itu reseller?” Jika dilihat dari pertanyaan yang diajukan, reseller yang dimaksud berkaitan dengan masalah bisnis atau usaha.

Istilah reseller sebenarnya tidak baru dan sudah ada sejak lama. Hanya saja sekarang semakin marak karena bisnis online menyeruak. Jawaban atas pertanyaan “apa itu reseller?” sebenarnya sangat sederhana.

Apa itu reseller? Reseller adalah salah satu pelaku dalam bisnis atau usaha online selain produsen dan mirip dengan produsen. Reseller adalah istilah untuk pelanggan yang membeli, kemudian menjual produk lagi kepada pelanggan lain.

Reseller merupakan proses bisnis yang terbilang mudah meski membutuhkan modal. Hanya saja modal yang dibutuhkan oleh reseller tidak sebanyak produsen pada umumnya. Reseller hanya membeli dan mengeluarkan modal sesuai dengan barang yang sudah dipesan pelanggan.

Seorang reseller biasanya akan menjual kembali barang dengan harga yang lebih mahal. Bukan tanpa alasan, reseller memang bekerja demikian. Reseller mendapat untung dari proses jual-beli yang seperti ini.

3 dari 5 halaman

Cara Menjadi Reseller

Produk yang Menarik

Cara menjadi reseller online shop yang pertama adalah memilih produk yang menarik. Produk yang menarik dan sedang banyak diminati memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Jika untung yang didapat hanya sedikit, bukan lagi menjadi masalah. Meski untung sedikit jika produk laris terjual maka untungnya juga menjadi berlipat ganda.

Produsen Berkualitas dan Terpercaya

Memilih produsen yang berkualitas dan terpercaya adalah salah satu dasar cara menjadi reseller online shop. Memilih rekan atau produsen yang demikian akan memudahkan penjualan.

Apalagi jika rekan ini bisa didekati dan lebih diakrabi. Semakin akrab maka modal yang dikeluarkan oleh reseller semakin minim.

Pemasaran Produk

Cara menjadi reseller online shop selanjutnya pemasaran. Pemasaran produk juga harus dikuasai oleh reseller. Kalau bisa, reseller harus lebih pandai menjual produknya.

Hal ini disebabkan karena reseller akan mendapat keuntungan lebih berlimpah ketika bisa menjual produk lebih banyak. Reseller memiliki keuntungan lebih tipis dari produsen utamanya, jadi harus lebih pintar menawarkan produk, ya.

Toko Online untuk Jualan

Memilih toko online untuk jualan termasuk bagian dari cara menjadi reseller online shop. Pilihlah ingin menjual produk secara online atau offline. Lebih disarankan untuk menjual produk secara online karena lebih mudah.

Toko ini bisa dibuat di media sosial atau turut serta membuka toko di online shop ternama. Misalnya saja dengan membuka toko di tokopedia, bukalapak, shopee, dan masih banyak lagi.

Strategi Pemasaran

Jika sudah menentukan toko, cara menjadi reseller online shop selanjutnya dengan tentukan strategi pemasarannya. Gunakan Google Ads untuk menyasar calon pelanggan melalui pencarian Google.

Biasanya pelanggan ini akan mencari produk melalui pencarian dengan kata kunci. Gunakan Ads Instagram untuk menyasar target demografis pelanggan. Bisa juga memasang iklan toko online pada marketplace dan memperbanyak artikel terkait produk.

Evaluasi

Jika sudah menerapkan semua cara menjadi reseller online shop, selanjutnya lakukan evaluasi. Evaluasi ini perlu dilakukan untuk menilai sejauh mana perkembangan penjualan.

Untuk menghitung untung rugi penjualan dan membuat strategi baru penjualan. Semakin sering dilakukan evaluasi, maka akan semakin berkembang penjualan yang dilakukan. Lambat laun, reseller akan menjadi produsen yang bisa memasok barang dagangan sendiri.

4 dari 5 halaman

Apa Itu Dropshipper?

Selain “apa itu reseller?” pertanyaan “apa itu dropshipper?” juga ramai menjadi perbincangan di industri bisnis online. Dibanding dengan reseller, tentu dropshipper lebih mudah.

Ada yang mengatakan, dropshipper termasuk usaha paling mudah karena tidak membutuhkan modal. Kemungkinan mendapat untung berlimpah bagi dropshipper juga besar.

Dropshipper bisa dimulai tanpa modal, tanpa barang, dan hanya dengan pemasaran. Satu hal yang perlu dijadikan catatan, dropshipper akan lebih lancar jika kepercayaan bisa didapat dari produsen yang diajak bekerja sama.

Menjadi dropshipper juga memiliki risiko rugi lebih rendah. Hal ini disebabkan karena dropshipper tidak menimbun barang dan tidak mengeluarkan modal. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari seorang dropshipper.

Modal utama dropshipper adalah kemampuan branding. Harus pintar-pintar memilih dan memilah barang yang cocok dipasarkan dan akan meraup keuntungan. Tak sekadar memasarkan karena tak semua produk dapat diandalkan dan berhasil jangka panjang.

5 dari 5 halaman

Cara Menjadi Dropshipper

Ide Produk:

1. Makanan Sehat

2. Pakaian

3. Aksesoris

4. Produk Kecantikan

5. Aksesoris Elektronik

6. Camilan Pedas

7. Perlengkapan Rumah Tangga

8. Produk Anak

9. Furniture

10. Sembako

Langkah-Langkah:

1. Menentukan produk yang akan dijual.

2. Usahakan memilih produk yang bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.

3. Jangan terlalu banyak berusaha memasarkan barang. Lebih baik fokus dengan barang yang bisa dimaksimalkan.

4. Juallah barang yang spesifik, jangan memiliki banyak jenis.

5. Hindari memasarkan barang yang bersifat sementara dan hanya musiman.

6. Lakukan riset untuk mengetahui keinginan pasar. Melalui media sosial, toko online, dan situs web.

7. Pastikan produsen yang diajak kerja sama bisa diandalkan dan sudah bersertifikasi. Hal ini untuk mengantisipasi penipuan dan ke-ilegalan.

8. Hindari memasarkan produk yang banyak pesaingnya. Produk dengan banyak pesaing akan lebih sulit bertahan lama.

9. Pastikan keuntungan dan kontrak antara dropshipper dengan produsen jelas.

10. Jika sudah menemukan produsen, barang yang disampaikan jujur dan bisa diandalkan.

11. Jangan asal-asalan tergoda dengan produk murah, karena branding sebagai dropshipper akan lebih susah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini