Sukses

Gejala Gigitan Tomcat dan Cara Menanganinya dengan Benar

Racun tomcat bisa menyebabkan iritasi kulit menyakitkan

Liputan6.com, Jakarta Gejala gigitan tomcat bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada kulit. Tomcat merupakan serangga yang sempat heboh di Indonesia. Serangga berukuran kurang dari 1 cm ini bisa menyebabkan iritasi jika bersentuhan dengan kulit.

Gejala gigitan tomcat mirip seperti gejala dermatitis kontak. Penanganan gigitan tomcat juga tak boleh sembarangan. Jika salah, racun justru akan membuat gejala gigitan tomcat makin parah. 

Tomcat bisa ditemukan di persawahan, perkebunan, atau semak-semak. Serangga ini menyukai daerah lembap dan bisa masuk ke lingkungan perumahan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui gejala gigitan tomcat.

Gejala gigitan tomcat bisa ditangani agar tidak menimbulkan iritasi yang lebih parah. Gejala gigitan tomcat ini juga bisa dihindari sebisa mungkin. Berikut gejala gigitan tomcat dan cara penanganannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(18/3/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Racun tomcat

Tomcat merupakan jenis serangga berukuran antara 7-8 mm dengan warna merah belang hitam. Pemilik nama latin Paederus littoralis ini juga kerap disebut semut semai. Serangga ini merupakan kelompok serangga pertanian sebagai predator dari hama pertanian seperti wereng dan lain-lain.

Istilah gigitan tomcat sebenarnya kurang tepat. Tomcat tidak menggigit atau menyengat, tapi darah mereka mengandung racun kuat yang disebut pederin. Racun ini, bila bersentuhan dengan kulit bisa menyebabkan iritasi serius.

Tomcat akan mengeluarkan racun secara otomatis bila merasa terancam. Serangga ini juga akan mengeluarkan cairan racunnya pada benda-benda seperti baju, handuk, atau benda-benda lainnya. Jika tomcat melepaskan toksin dan terkena manusia, racun akan diserap kulit dan membentuk iritasi yang juga dikenal gejala gigitan tomcat.

3 dari 6 halaman

Gejala gigitan tomcat

Kulit terasa panas

Sesaat setelah terpapar racun dari tomcat, kulit akan terasa panas seperti terbakar. Kulit juga akan terlihat kemerahan seperti digigit serangga pada umumnya.

Gatal

Rasa panas dan terbakar juga diiringi gatal tak tertahankan. Biasanya gatal akan muncul 24- 48 jam setelah bersentuhan dengan tomcat.

Melepuh seperti luka bakar

Jika gatal terus digaruk, kulit akan iritasi dan membentuk lepuhan. Iritasi ini berbentuk pustula atau bintil bernanah. Setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar berwarna merah yang menyerupai lesi akibat terkena air panas atau luka bakar. Iritasi kemudian akan berkembang mirip lepuhan setelah 4 hari.

Kaku dan nyeri

Selain lepuhan, kulit yang melepuh akan terasa kaku dan sesekali kesemutan. Kulit juga akan terasa nyeri dan sangat perih.

Racun yang terkena tangan juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan ke orang lain. Hindari menggaruk luka. Racun bisa berpindah ke bagian lain kulit melalui cairan di luka.

4 dari 6 halaman

Cara mengatasi gigitan tomcat

Jangan memencet tomcat

Dermatitis terjadi bila bersentuhan secara langsung dengan serangga atau secara tidak langsung, misalnya melalui handuk, baju atau barang lain yang tercemar racun paederin.

Banyak orang salah menangani gigitan tomcat saat pertama kali bersentuhan dengan tomcat. Jika menemukan serangga ini, jangan langsung memencet agar racun tidak mengenai kulit.

Cuci dengan air

Jika Tomcat tanpa sengaja terkena kulit, segera cuci bagian yang terkena dengan air dan sabun. Gunakan sabun lembut, bebas pewangi dan air hangat.

Racun tomcat akan dengan cepat memembus kulit. Mencuci kulit sesegera mungkin akan membuang banyak racun sebelum sempat mengiritasi kulit. Cuci juga pakaian atau barang lain yang mungkin bersentuhan dengan tomcat.

Kompres dingin

Setelah mencuci kulit, kompres kulit dengan handuk dingin untuk menghilangkan rasa terbakar. Anda juga bisa mengompres kulit dengan cairan antiseptik dingin bila sudah timbul lesi seperti luka bakar.

 

5 dari 6 halaman

Cara mengatasi gigitan tomcat

Hindari menggaruk

Hindari menggaruk terlalu sering pada kulit yang iritas. Potong kuku untuk mencegah garukan. Jika tidak bisa terus-menerus menggaruk area yang gatal, tutupi dengan kain.

Gunakan salep

Jika merasa nyeri dan gatal, cobalah untuk mengoleskan krim atau salep antihistamin. Salep ini bisa meringankan rasa gatal dan menghambat iritasi. Anda bisa menggunakan salep hydrocortisone 1% atau Salep betametasone+antibiotik neomycin sulfat-3 kali sehari atau Salep Acyclovir 5%

Oleskan lidah buaya

Untuk mengurangi rasa panas, Anda juga bisa mengoleskan gel lidah buaya. Gel ini bisa didapat langsung dari daun lidah buaya atau produk lidah buaya yang dijual bebas di pasaran.

6 dari 6 halaman

Cara mencegah gigitan tomcat

Jangan langsung dibunuh

Saat menemukan serangga tomcat, jangan langsung membunuhnya. Masukkan serangga tersebut ke plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman. Anda juga bisa menggunakan semprotan serangga untuk membunuh tomcat.

Kurangi pencahayaan

Tomcat bisa masuk ke dalam rumah dan menyukai tempat lembap dan cahaya terang. Tomcat biasa muncul saat musim hujan. Untuk menghindari tomcat, kurangi pencahayaaan di dalam ruangan saat malam tiba.

Kenakan pakaian tertutup

Untuk menghindari racun tomcat mengiritasi kulit, gunakan baju lengan panjang dan celana panjang.

Cuci pakaian dan benda lain yang terkena tomcat

Cuci juga pakaian atau barang lain yang mungkin bersentuhan dengan tomcat. Racun tomcat juga bisa menempel di seprai, lantai, atau permukaan benda lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.