40 Istilah Lain Kebugaran Jasmani adalah Berhubungan dengan Unsur-Unsurnya

Menerapkan Gaya Hidup yang Aktif dan Sehat — Seorang wanita sedang berolahraga jogging di pagi hari saat sinar matahari belum begitu terik. credit: pexels.com/andrea

Liputan6.com, Jakarta - Istilah lain kebugaran jasmani adalah physical fitness dalam bahasa Inggris, yang berarti kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik dengan baik. Ini termasuk kekuatan, daya otot, kelincahan, kecepatan, dan daya tahan, yang semuanya merupakan unsur penting dari kebugaran jasmani.

Dalam buku berjudul Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMP Kelas 8 oleh Paiman, kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan kerja atau aktivitas yang dilakukan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan dan memiliki cadangan tenaga.

Kekuatan melibatkan kemampuan otot untuk menghasilkan tenaga dan melakukan gerakan berat. Istilah lain kebugaran jasmani adalah juga melibatkan daya otot, ini untuk mengukur seberapa lama otot dapat menghasilkan tenaga tanpa lelah.

Istilah lain kebugaran jasmani adalah berhubungan pula dengan kelincahan, kecepatan, dan daya tahan. Kelincahan merujuk pada kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan dengan cepat dan efisien, sedangkan kecepatan berhubungan dengan seberapa cepat seseorang dapat bergerak.

Daya tahan, di sisi lain, melibatkan kemampuan tubuh untuk menahan kelelahan selama periode waktu yang lama. Semua unsur kebugaran jasmani ini bekerja bersama-sama untuk membentuk kebugaran jasmani secara keseluruhan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang istilah lain kebugaran jasmani melansir dari berbagai sumber, Rabu (5/4/2023).

Berita video Amir Khan di-banned 2 tahun dari dunia olahraga akibat menggunakan doping

2 dari 3 halaman

1-20

Ilustrasi Olahraga, Senam — Lima wanita sedang melakukan olahraga dengan senam untuk meningkatkan kebugaran jasmani. (Photo created by senivpetro on freepik)

Kardiovaskular: Berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah, dan melibatkan latihan untuk meningkatkan kapasitas kardiorespirasi.
Kekuatan: Kemampuan otot untuk menahan beban dan menghasilkan kekuatan.
Fleksibilitas: Kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan dengan rentang gerakan yang luas.
Daya tahan: Kemampuan tubuh untuk bertahan dalam waktu yang lama pada latihan atau aktivitas fisik.
Anaerobik: Latihan kebugaran jasmani yang dilakukan tanpa oksigen, seperti angkat beban atau sprint.
Aerobik: Latihan kebugaran jasmani yang melibatkan penggunaan oksigen, seperti berlari, bersepeda, atau berenang.
Intensitas: Tingkat keaktifan dalam latihan kebugaran jasmani, diukur berdasarkan denyut jantung, nafas, atau kelelahan.
Latihan interval: Latihan kebugaran jasmani yang melibatkan periode intensitas tinggi dan periode istirahat.
Ketahanan: Kemampuan tubuh untuk melakukan latihan atau aktivitas fisik tanpa merasa lelah atau kelelahan.
Massa otot: Jumlah otot dalam tubuh, yang dapat ditingkatkan melalui latihan kekuatan.
Latihan beban tubuh: Latihan kebugaran jasmani yang menggunakan berat tubuh sebagai beban, seperti pull-up dan push-up.
Kalistenik: Latihan kebugaran jasmani yang menggunakan gerakan tubuh saja, tanpa beban tambahan.
Yoga: Latihan kebugaran jasmani yang melibatkan gerakan, pernapasan, dan meditasi.
Pilates: Latihan kebugaran jasmani yang mengkombinasikan gerakan kontrol postur dan pernapasan.
Kinesiology: Studi tentang gerakan manusia, dan bagaimana otot, tulang, dan sendi bekerja bersama untuk menghasilkan gerakan.
Katabolisme: Proses dalam tubuh yang memecah molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil, menghasilkan energi.
Anabolisme: Proses dalam tubuh yang membangun molekul besar dari molekul yang lebih kecil, menggunakan energi.
Metabolisme basal: Jumlah energi yang digunakan tubuh dalam keadaan istirahat untuk menjaga fungsi tubuh dasar seperti pernapasan dan pemrosesan makanan.
Body composition: Proporsi jaringan tubuh, termasuk otot, tulang, lemak, dan air.
VO2 max: Tingkat maksimum penggunaan oksigen tubuh selama aktivitas fisik maksimal.

3 dari 3 halaman

21-40

Ilustrasi olahraga bersama pasangan — Pasangan muda sedang berolahraga jogging di pagi hari sambil mengobrol santai. (Photo by MART PRODUCTION/Pexels)

Tabata: Latihan interval yang melibatkan 20 detik latihan intensitas tinggi dan 10 detik istirahat, selama 4 menit.
Core strength: Latihan kekuatan yang fokus pada otot perut dan punggung untuk meningkatkan postur dan stabilitas tubuh.
Plyometrics: Latihan kekuatan yang melibatkan gerakan melompat dan meloncat untuk meningkatkan kekuatan dan daya ledak.
HIIT: High-Intensity Interval Training adalah latihan interval yang melibatkan periode intensitas tinggi dan istirahat, dengan fokus pada pembakaran kalori dan peningkatan kardiorespirasi.
Circuit training: Latihan kebugaran jasmani yang melibatkan gerakan kekuatan dan kardiovaskular, dilakukan dalam rangkaian circuit tanpa istirahat.
Isometric training: Latihan kekuatan yang melibatkan kontraksi otot tetap, seperti planking.
Active recovery: Latihan ringan untuk membantu pemulihan setelah latihan yang lebih intens.
Dynamic stretching: Gerakan peregangan yang melibatkan gerakan aktif untuk meningkatkan fleksibilitas dan pengembangan rentang gerakan.
Static stretching: Gerakan peregangan yang melibatkan menahan posisi tertentu selama beberapa detik untuk meningkatkan fleksibilitas.
Endorphins: Hormon alami dalam tubuh yang dapat meningkatkan perasaan bahagia dan relaksasi saat melakukan aktivitas fisik.
VO2R: Volume of oxygen uptake reserve, yaitu pengukuran kapasitas kardiorespirasi selama aktivitas fisik.
DOMS: Delayed onset muscle soreness, yaitu rasa sakit otot yang terjadi setelah latihan yang intens.
Resting heart rate: Denyut jantung saat tubuh dalam keadaan istirahat, digunakan untuk mengukur kebugaran kardiovaskular.
Target heart rate: Rentang denyut jantung yang diinginkan selama aktivitas fisik untuk meningkatkan kardiorespirasi.
RPE: Rating of Perceived Exertion, yaitu pengukuran subjektif tentang intensitas latihan yang dirasakan oleh seseorang.
Agility: Kemampuan tubuh untuk bergerak dengan cepat dan lincah dengan kontrol yang baik.
Balance: Kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas.
Coordination: Kemampuan tubuh untuk mengkoordinasikan gerakan dengan baik.
Reaction time: Waktu yang diperlukan tubuh untuk merespons stimulus, seperti suara atau cahaya.
Flexibility training: Latihan untuk meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerakan, termasuk peregangan statis dan dinamis.