Sukses

Dalil Malam Lailatul Qadar dalam Al-Quran dan Hadis, Muslim Wajib Tahu

Dalil malam Lailatul Qadar perlu kamu pahami agar termotivasi mendapatkannya.

Liputan6.com, Jakarta Dalil malam Lailatul Qadar terdapat dalam Al-Quran dan hadis. Sebagai malam yang penuh kemuliaan, malam Lailatul Qadar memiliki keistimewaan yang membedakannya dengan malam-malam lain di bulan Ramadan. Segala amalan baik yang dilakukan di malam Lailatul Qadar akan diberikan pahala berlipat ganda.

Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat akan turun ke bumi dan memberi syafaat kepada orang-orang yang senantiasa menghidupkan malam ini. Allah juga akan melapangkan rezeki bagi orang-orang yang senantiasa meminta dengan tulus dan dikehendaki-Nya. Sebagai malam yang lebih mulia dari 1000 bulan, malam ini tidak bisa disamakan dengan malam-malam lain.

Dalil malam Lailatul Qadar perlu kamu pahami agar termotivasi mendapatkannya. Kamu bisa mengerjakan beberapa amalan seperti mendirikan salat, baik salat wajib dan sunah, membaca Alquran, berzikir, dan melakukan kebaikan di malam ini agar mendapatkan ketenangan serta kesejahteraan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (30/3/2023) tentang dalil malam Lailatul Qadar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Surah Al-Qadr Ayat 1-5

Dalil malam Lailatul Qadar yang pertama tentunya adalah surah Al-Qadr sendiri, yang berisi tentang betapa mulianya malam ini. Dalam surah Al-Qadr sendiri, kata Al-Qadr artinya “kemuliaan”. Jadi, Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan. Selanjutnya, malam Al-Qadr artinya juga dikenal dengan malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Berikut dalil malam Lailatul Qadar, surah Al-Qadr ayat 1-5 beserta artinya:

innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.

wa mā adrāka mā lailatul-qadr

2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

lailatul-qadri khairum min alfi syahr

3. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr

4. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr

5. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

3 dari 5 halaman

Hadis Riwayat Tirmidzi

Hadis riwayat Tirmidzi bisa menjadi rujukan selanjutnya sebagai dalil malam Lailatul Qadar. Hadis ini menerangkan tentang doa yang dibaca Rasulullah SAW ketika menemui malam Lailatul Qadar. Saat bertepatan dengan malam kemuliaan, Rasulullah SAW senantiasa berdoa mengharap ridha dan ampunan kepada Allah SWT.

Hal ini sebagaimana yang pernah disabdakan Rasulullah SAW seperti berikut ini,

"Beliau berkata: Wahai Rasulullah, seandainya aku bertepatan dengan malam Lailatul Qadr, doa apa yang aku katakan? Beliau berkata, 'Katakan: 'Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni' (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf, maka maafkan aku)" (HR. Tirmidzi)

 

Hadis Riwayat Bukhari

Dalil malam Lailatul Qadar berikutnya adalah seperti yang disebutkan pada hadis riwayat Bukhari. Pada hadis ini disebutkan beberapa tanda datangnya malam Lailatul Qadar, salah satunya yaitu pada sepuluh malam terakhir.

Diriwayatkan dari Bukhari, Rasulullah SAW bersabda,

"Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan, pada malam yang ke sembilan tersisa, malam yang ke tujuh tersisa, malam yang ke lima tersisa". (HR. Bukhari)

4 dari 5 halaman

Hadis Riwayat Imam Muslim

Dalil malam Lailatul Qadar selanjutnya yaitu hadis riwayat Muslim. Hadis ini juga menceritakan tentang tanda-tanda malam Lailatul Qadar, seperti akan membuat matahari pagi bersinar lebih berbeda dari biasanya. Pada esok hari dari malam Lailatul Qadar, matahari akan terbit berwarna putih bersih tanpa memberikan sinar ke segala arah.

Hal ini pun sebagaimana yang pernah disebut Rasulullah Saw. Diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda,

"Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR. Imam Muslim, 762).

 

Hadis Riwayat Ahmad

Hadis riwayat Ahmad ini menyatakan bahwa malam Lailatul Qadar adalah peristiwa yang akan terus ada sepanjang umat manusia ada di permukaan bumi. Jadi, siapa saja dapat berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mencari ridho Allah SWT pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga kiamat.

Dalil malam Lailatul Qadar ini berbunyi: Dari Abu Dzar radhiyallahuanhu berkata,

"Aku bertanya kepada Rasulullah SAW: Wahai Rasulullah, beritahu aku tentang Lailatul Qadr, apakah malam itu pada bulan Ramadhan ataukah pada selainnya?" Beliau berkata: "Pada bulan Ramadhan". (Abu Dzar) berkata, "(Berarti sudah ada) bersama para nabi terdahulu? Lalu apakah setelah mereka wafat (malam Lailatul Qadr tersebut) diangkat? Ataukah malam tersebut akan tetap ada sampai hari Kiamat?" Nabi menjawab: "Akan tetap ada sampai hari kiamat." (HR. Ahmad)

5 dari 5 halaman

Hadis Riwayat Ibnu Abbas

 

Dalil malam Lailatul Qadar ini menceritakan situasi dan suasana pada malam Lailatul Qadar. Hadis riwayat dari Ibnu Abbas, Rasullulah SAW bersabda,

"Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan yang begitu menghangatkan dan menenangkan." (HR. Al Baihaqi).

 

Hadis Riwayat Imam Muslim

Dalil selanjutnya juga diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadis riwayat Imam Muslim ini , Rasulullah disebut senantiasa beribadah lebih sungguh-sungguh daripada malam-malam biasanya. Rasulullah selalu mengharap untuk bertemu dengan malam lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan.

Hal itu sebagaimana tertuang dalam hadist yang berbunyi,

"Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan Beliau di waktu lainnya." (HR. Muslim).

 

Hadis Riwayat Bukhari

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dikatakan bahwa umat muslim dianjurkan untuk mencari Lailatul Qadar pada malam ganjil dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dalam sepuluh terakhir di bulan Ramadhan," (HR Bukhari).

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa malam penuh kemuliaan ini akan datang di malam-malam genap.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.