Sukses

Riyadhus Shalihin adalah Kitab Imam Nawawi, Membahas Tazkiyah, Adab, dan Akhlak

Kitab Riyadush Shalihin secara khusus membahas tentang tazkiyah, adab, dan akhlak bagi kaum muslimin.

Liputan6.com, Jakarta - Riyadhus Shalihin adalah kitab legendaris yang dikarang oleh Imam Nawawi, yang dikenal dengan nama lengkap Riyadush Shalihin min Kalaami Sayyidil Mursalin. Kitab ini secara khusus membahas tentang tazkiyah, adab, dan akhlak bagi kaum muslimin. Isi dari kitab ini berisi hadis-hadis dari Rasulullah SAW yang diambil dari berbagai kitab, termasuk Muwatta dari Imam Malik hingga shahih Bukhari-Muslim.

Sosok Imam Nawawi, penulis kitab Riyadhus Shalihin, dikenal sebagai seorang ulama yang memegang teguh prinsip kebenaran dan hidup sederhana. Ia sangat fokus pada berbagai hal terkait agama dan memiliki pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam. Oleh karena itu, karya-karyanya seperti Riyadhus Shalihin banyak dijadikan sebagai rujukan bagi umat Islam di seluruh dunia.

Karya Riyadhus Shalihin juga mencerminkan sikap dan prinsip hidup Imam Nawawi yang sangat kental dengan nilai-nilai keagamaan. Melalui kitab ini, Imam Nawawi berusaha membimbing umat Islam agar mampu memperbaiki akhlak dan mengembangkan kecintaan pada agama. Oleh karena itu, kitab Riyadhus Shalihin sangat berharga sebagai panduan dalam memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas keimanan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi melansir dari berbagai sumber, Kamis (30/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Isinya Membahas Tazkiyah, Adab, dan Akhlak

Riyadhus Shalihin adalah karya monumental milik Imam Nawawi atau Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi yang dikenal dengan nama lengkap kitab Riyadhush Shalihin min Kalaami Sayyidil Mursalin. Kitab ini terkenal dan dihormati di seluruh dunia karena mengandung banyak kebaikan, ilmu, dan hikmah. Kitab ini adalah salah satu karya besar Imam Nawawi, yang dikenal sebagai salah satu ahli hadis dan fiqih termahsyur di dunia.

Dalam buku berjudu Tarjamah Riadhus Shalihin (1995) oleh Bahreisy, secara bahasa istilah Riyadhus Shalihin artinya taman orang-orang yang shaleh. Salim Bahreisy adalah sosok yang sudah menerjemahkan Kitab Riyadhus Shalihin ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.

Isi kitab Riyadhus Shalihin adalah terdiri dari beberapa bab. Imam Nawawi menyusun kitab Riyadhus Shalihin dengan cara menjadikan setiap bab-nya sebagai judul. Setiap bab di dalam kitab ini membahas topik yang berbeda. Dalam setiap bab, Imam Nawawi mengumpulkan hadis-hadis yang shahih dari sumber-sumber yang terpercaya.

Riyadhus Shalihin adalah kitab yang berisi kumpulan hadis Rasulullah SAW yang diambil dari berbagai sumber, mulai dari hadis Muwatta dari Imam Malik hingga shahih Bukhari-Muslim. Kitab ini juga dilengkapi dengan ayat-ayat Al-Qur'an sebagai penguat dalam pembahasannya. Demikian, kitab Riyadhus Shalihin bukan hanya kumpulan hadis belaka, tetapi juga mengandung penafsiran yang berdasarkan Al-Qur'an.

Selain itu, kitab Riyadhus Shalihin secara khusus membahas tentang tazkiyah, adab, dan akhlak bagi kaum muslimin. Dalam kitab ini, Imam Nawawi memberikan panduan yang sangat bermanfaat bagi umat Islam untuk memperbaiki diri mereka sendiri dan membentuk karakter yang baik. Kitab ini sangat penting bagi umat Islam karena memberikan pengajaran yang berguna untuk kehidupan sehari-hari.

Perpustakaan Nasional RI atau Perpusnas menjelaskan bahwa Riyadhus shalihin adalah kitab yang berisi kumpulan hadis tentang tazkiyah, adab, dan akhlak bagi kaum muslimin. Kitab ini dapat dijadikan rujukan karena didalamnya terkandung nilai-nilai tarbiyah yang agung dan nilai spiritual yang tinggi.

Kitab Riyadhus Shalihin adalah karya besar Imam Nawawi yang memiliki nilai-nilai tarbiyah yang agung dan spiritual yang tinggi. Kitab ini telah menginspirasi banyak orang untuk memperdalam agama Islam dan meningkatkan keimanan mereka. Banyak orang yang telah menemukan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup mereka berkat membaca kitab ini dan mengamalkan isinya.

3 dari 3 halaman

Sosok Imam Nawawi Penulis Riyadhus Shalihin

Imam Nawawi adalah seorang ulama besar yang lahir pada tahun 631 H atau 1234 M di Nawa, Syria. Setelah menyelesaikan pendidikan di Nawa, Imam Nawawi pindah ke Damaskus pada usia 19 tahun untuk menuntut ilmu. Di kota ini, beliau terus menekuni berbagai ilmu agama dan mengajarkannya pada murid-muridnya.

Imam Nawawi memiliki gelar "muhyiddin" yang berarti orang yang menghidupkan agama. Namun, ternyata beliau tidak menyukainya karena merasa dirinya belum mencapai tingkat keberhasilan yang mencerminkan makna dari gelar tersebut. Sosok Imam Nawawi dikenal memegang teguh prinsip kebenaran, hidup sederhana, dan fokus pada berbagai hal terkait agama.

Tidak hanya di bidang fiqih, Imam Nawawi juga menulis sejumlah karya di bidang lainnya, seperti syaikh-syaikh seputar ilmu hadis, bahasa, nahwu, dan shorof. Beberapa karya yang pernah dikarang Imam Nawawi antara lain Kitab Syarhu Shahiih Muslim, al-Adzkaar, al-Arba’uun, dan masih banyak lagi. Karya-karyanya ini kemudian menjadi rujukan penting di bidang ilmu agama di berbagai penjuru dunia.

Salah satu karya monumental dari Imam Nawawi adalah Riyadhus Shalihin sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Kitab ini adalah kumpulan hadis yang diambil dari berbagai sumber, mulai dari hadis Muwatta dari Imam Malik hingga shahih Bukhari-Muslim.

Imam Nawawi menurut catatan sejarah, meninggal pada tahun 676 H atau 1278 M di usia 46 tahun. Seluruh komunitas muslim di Damaskus bersedih saat menerima kabar Imam Nawawi meninggal dunia kala itu. Meskipun Imam Nawawi telah meninggal, karya-karyanya tetap memberikan manfaat bagi umat Islam hingga kini dan terus diwariskan sebagai sumber ilmu pengetahuan agama yang penting.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.