Sukses

14 Cara Menggunakan Kamera DSLR yang Benar, Atur Shutter Speed, ISO dan Aperture

Cara menggunakan kamera DSLR yang benar adalah perhatikan Aperture dan ISO.

Liputan6.com, Jakarta Kamera DSLR (Digital Single-Lens Reflex) adalah jenis kamera digital, yang menggunakan sistem cermin untuk memantulkan cahaya dari lensa ke viewfinder atau layar LCD. Cara menggunakan kamera DSLR cukup mudah, karena dilengkapi dengan sensor digital untuk menangkap gambar dan menyimpannya dalam format digital.

Salah satu keunggulan kamera DSLR, adalah kemampuannya dalam menghasilkan gambar berkualitas tinggi, dengan detail yang tajam dan warna yang akurat. Cara menggunakan kamera DSLR selain mudah dan praktis, juga memberikan kontrol yang lebih besar atas pengambilan foto, termasuk kecepatan rana (shutter speed), aperture, ISO, dan lain sebagainya.

Kamera DSLR umumnya memiliki bodi yang lebih besar dan lebih berat, dibandingkan dengan kamera point-and-shoot atau mirrorless, karena menggunakan lensa yang lebih besar dan memiliki sistem cermin dan prism. Selain itu, kamera DSLR juga memiliki kemampuan untuk mengganti lensa sesuai kebutuhan fotografi. Beberapa jenis lensa yang umum digunakan untuk kamera DSLR antara lain lensa standar, lensa wide-angle, lensa telephoto, dan lensa macro. Berikut ini cara menggunakan kamera DSLR yang Liputan6.com rangkum dari berbagi sumber, Selasa (21/3/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Mengenali Bagian-Bagian Kamera DSLR

Sebelum menggunakan kamera DSLR, sangat penting untuk mengenali bagian-bagian kamera terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa bagian penting dalam kamera DSLR:

  1. Body Kamera: Bagian utama kamera yang berisi sensor, mekanisme cermin, dan shutter.
  2. Lensa: Bagian yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam kamera dan memungkinkan Anda mengubah fokus dan aperture.
  3. Viewfinder: Bagian di atas kamera yang memungkinkan Anda melihat gambar yang akan difoto.
  4. Tombol-Tombol Pengaturan: Tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah pengaturan kamera seperti mode, ISO, shutter speed, aperture, dan lain-lain.
  5. Layar LCD: Layar kecil di belakang kamera, akan menampilkan informasi tentang pengaturan dan foto yang telah diambil.

2. Memasang Lensa pada Kamera

Setelah mengenali bagian-bagian kamera, cara menggunakan kamera DSLR selanjutnya adalah memasang lensa pada kamera. Pastikan bahwa lensa terpasang dengan benar dan kencang pada body kamera. Beberapa lensa memiliki sistem penguncian khusus, yang harus diaktifkan untuk memasang atau melepas lensa dari kamera. Perhatikan juga jenis lensa yang Anda gunakan, apakah sesuai dengan kebutuhan fotografi yang akan dilakukan.

3. Menyeting Mode Pengambilan Gambar

Kamera DSLR memiliki beberapa mode pengambilan gambar yang berbeda, seperti mode manual, aperture priority, shutter priority, program mode, dan lain sebagainya. Pilih mode yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan objek yang akan difoto. Jika Anda belum terbiasa dengan mode-mode tersebut, gunakan mode otomatis terlebih dahulu.

  1. Mode Manual: Anda dapat mengatur ISO, shutter speed, dan aperture secara manual.
  2. Aperture Priority: Kamera akan menyesuaikan shutter speed secara otomatis berdasarkan aperture yang Anda pilih.
  3. Shutter Priority: Kamera akan menyesuaikan aperture secara otomatis berdasarkan shutter speed yang Anda pilih.
  4. Program Mode: Kamera akan mengatur ISO, shutter speed, dan aperture secara otomatis.

4. Mengatur ISO

ISO adalah salah satu pengaturan penting dalam kamera DSLR, yang mengatur sensitivitas cahaya sensor kamera. Semakin tinggi nilai ISO, semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya dan semakin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk mengambil foto. Namun, semakin tinggi nilai ISO juga akan meningkatkan tingkat noise pada gambar. Pilih nilai ISO yang sesuai dengan kondisi cahaya di sekitar objek yang akan difoto, karena semakin gelap lingkungan, semakin tinggi nilai ISO yang diperlukan.

 

3 dari 4 halaman

5. Mengatur Aperture

Aperture adalah lubang yang terdapat pada lensa kamera, yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera. Semakin besar aperture, semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera dan semakin tipis kedalaman bidang fokus pada foto. Pilih aperture yang sesuai dengan jenis foto yang ingin diambil, dan jika ingin mengambil foto dengan latar belakang blur (bokeh), gunakan aperture yang besar (kecil angka f-stop), seperti f/1.8 atau f/2.8. Namun, jika ingin mengambil foto dengan kedalaman bidang fokus yang lebih dalam, gunakan aperture yang lebih kecil (besar angka f-stop), seperti f/11 atau f/16.

6. Mengatur Shutter Speed

Cara menggunakan kamera DSLR selanjutnya adalah mengatur shutter speed, di mana shutter speed adalah waktu yang diperlukan untuk membuka dan menutup shutter kamera untuk menangkap gambar. Semakin lama shutter dibuka, semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera dan semakin banyak gerakan yang terjadi pada foto. Pilih shutter speed yang sesuai dengan kondisi gerakan objek yang akan difoto. Jika ingin mengambil foto dengan gerakan yang terlihat tajam, gunakan shutter speed yang cepat, seperti 1/1000 detik atau lebih cepat. Namun, jika ingin mengambil foto dengan efek gerakan yang menarik, gunakan shutter speed yang lebih lambat, seperti 1/60 detik atau lebih lambat.

7. Menentukan Fokus

Fokus adalah bagian pada foto yang terlihat tajam dan jelas. Kamera DSLR memiliki sistem autofocus (AF), yang memungkinkan kamera untuk menentukan fokus secara otomatis pada objek yang diinginkan. Gunakan tombol fokus pada kamera, untuk menentukan titik fokus pada objek yang akan difoto. Anda juga dapat menggunakan teknik manual focus dengan mengubah posisi fokus pada lensa secara manual.

8. Mengambil Foto

Setelah melakukan pengaturan kamera yang sesuai, Anda dapat mulai mengambil foto. Pastikan posisi kamera stabil dan tahan napas ketika menekan tombol rana, untuk menghindari gambar yang blur. Anda juga dapat menggunakan tripod untuk mendapatkan gambar yang lebih stabil. Jangan lupa untuk memeriksa hasil foto yang telah diambil pada layar LCD dan melakukan pengaturan ulang jika diperlukan.

9. Mengedit Foto

Setelah selesai mengambil foto, Anda dapat mengeditnya pada komputer atau laptop menggunakan software pengeditan foto seperti Adobe Photoshop atau Lightroom. Dalam pengeditan foto, Anda dapat mengatur brightness, contrast, saturasi, tone, dan lain sebagainya untuk mendapatkan hasil foto yang lebih baik.

 

 

4 dari 4 halaman

10. Gunakan Mode Manual

Mode manual memungkinkan Anda untuk mengontrol setiap aspek pengambilan foto, termasuk aperture, shutter speed, ISO, dan lain sebagainya. Dalam mode ini, Anda harus mengatur semua pengaturan secara manual untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Meskipun terdengar sulit, menggunakan mode manual akan memberikan kontrol penuh atas pengambilan foto, dan membantu Anda memahami bagaimana setiap pengaturan memengaruhi hasil foto. Mode manual juga cocok digunakan dalam situasi cahaya yang konstan, misalnya saat mengambil foto studio.

11. Kenali ISO yang Tepat

ISO mengontrol kepekaan sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO, semakin sensitif kamera terhadap cahaya, namun juga dapat menyebabkan noise atau kualitas gambar yang buruk. Sebaliknya, semakin rendah ISO, semakin sedikit cahaya yang ditangkap oleh kamera, sehingga hasil foto terlihat gelap. Oleh karena itu, pilihlah ISO yang tepat untuk kondisi pencahayaan saat pengambilan foto. Usahakan untuk selalu menggunakan ISO sekecil mungkin untuk menghindari noise yang berlebihan.

12. Gunakan Format RAW

Format file RAW memberikan fleksibilitas lebih besar saat melakukan pengeditan foto, karena data mentah dari sensor kamera masih tersimpan. Dalam format ini, warna, exposure, white balance, dan lainnya dapat diedit secara terpisah tanpa kehilangan kualitas gambar. Namun, format RAW membutuhkan pengolahan lebih lanjut dan ukuran file yang lebih besar dibandingkan dengan format JPEG. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki perangkat lunak pengeditan foto yang mendukung format RAW.

13. Pilih Lensa yang Tepat

Lensa yang digunakan dapat mempengaruhi hasil akhir foto yang diambil. Pilih lensa dengan focal length yang sesuai dengan objek yang akan difoto. Lensa dengan focal length pendek seperti 35mm cocok untuk mengambil foto landscape, sedangkan lensa dengan focal length lebih panjang seperti 85mm cocok untuk mengambil foto portrait. Selain itu, pilihlah lensa dengan kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan, seperti lensa dengan aperture besar untuk menghasilkan efek bokeh atau lensa dengan stabilizer untuk mengambil foto dengan shutter speed lambat.

14. Gunakan Tripod

Tripod dapat membantu menghasilkan gambar yang lebih stabil, terutama saat mengambil foto dengan shutter speed yang lambat atau menggunakan lensa dengan focal length yang panjang. Cara menggunakan kamera DSLR selanjutnya adalah gunakan tripod yang kokoh dan stabil, untuk menghindari gambar yang blur akibat getaran kamera. Selain itu, tripod juga dapat membantu Anda mengambil foto dengan sudut yang lebih unik dan tidak mungkin diambil dengan tangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.