Sukses

Cara Membuat Tanaman Hidroponik dengan Paralon, Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya

Cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon menggunakan air yang diberi nutrisi untuk memberikan semua kebutuhan tanaman, seperti unsur hara, cahaya, dan oksigen.

Liputan6.com, Jakarta Hidroponik adalah cara menanam tanaman tanpa menggunakan tanah, tetapi dengan menggunakan air yang diberi nutrisi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membuat tanaman hidroponik adalah dengan menggunakan paralon. Cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon dapat dilakukan dengan mudah.

Cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon menggunakan air yang diberi nutrisi untuk memberikan semua kebutuhan tanaman, seperti unsur hara, cahaya, dan oksigen. Nutrisi dapat ditambahkan ke dalam air melalui campuran khusus atau ditambahkan secara terpisah melalui sistem penyiraman.

Cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon menjadi metode bercocik tanam yang cocok bagi lahan yang kecil. Berikut cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon beserta kelebihan dan kekurangannya yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (24/1/2023)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Membuat Tanaman Hidroponik dengan Paralon: Sistem

Hidroponik menjadi metode bercocok tanam yang banyak dipilih karena hemat lahan menghindarkan tanaman dari hama yang ada di media tanah. Hidroponik banyak diterapkan untuk budidaya sayur-sayuran. Metode bercocok tanam ini juga dapat mengurangi penggunaan air dan memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang ditanam di tanah. Namun, cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon memerlukan perawatan yang lebih intens dan pemantauan yang lebih sering dibandingkan dengan tanaman yang ditanam di tanah.

Ada beberapa jenis sistem hidroponik yang digunakan, yaitu sistem run-to-waste, sistem re-circulating, sistem deep water culture, dan sistem nutrient film technique (NFT). Sistem run-to-waste menggunakan air yang digunakan hanya sekali dan dibuang setelah digunakan. Sistem re-circulating menggunakan air yang digunakan kembali setelah difilter dan ditambahkan nutrisi. Sistem deep water culture menempatkan akar tanaman dalam air yang diberi nutrisi, sedangkan sistem NFT mengalirkan air yang diberi nutrisi melalui paralon atau media lainnya.

3 dari 4 halaman

Cara Membuat Tanaman Hidroponik dengan Paralon

Berikut bahan dan langkah-langkah yang diperlukan dalam cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon.

Alat dan Bahan

- Paralon ukuran 3 inci

- Penutup paralon

- Sambungan paralon

- Lem paralon

- Gergaji pemotong

- Bor listrik

- Wadah tanam dari botol/gelas plastik

- Selang

- Media

- Bibit tanaman yang akan ditanam 

- Nutrisi hidroponik (NPK, micro, dan trace element)

- Pompa air untuk aquarium

- Solder 

- Alat ukur pH dan EC (opsional)

 

Langkah-langkah

- Buat rancangan pipa hidroponik, umumnya hidroponik menggunakan batang paralon dengan 20 lubang, atur jarak antar lubang kemudian dilubangi dengan alat bor.

- Potong paralon sesuai dengan ukuran yang diinginkan, kemudian gabungkan paralon dengan sambungan T dan L.

- Buat jalur air, gunakan dua jalur terlebih dahulu menggunakan dua paralon juga.

- Tutup kedua ujung paralon dengan penutup paralon atau plastik

- Isi paralon dengan air- Tanam tumbuhan ke dalam gelas plastik menggunakan kerikil atau pelet tanah liat- Masukkan gelas plastik ke dalam lubang yang sudah dibuat- Cek volume air dan akar tanaman secara berkala- Pastikan bahwa air dan nutrisi selalu tersedia untuk tanaman. Kontrol tingkat air dan nutrisi dapat dicek menggunakan alat seperti pH meter dan EC meter.

- Jangan lupa untuk sering membersihkan paralon dari sisa-sisa tanaman yang mati atau rusak untuk mencegah pertumbuhan hama dan penyakit.

4 dari 4 halaman

Cara Membuat Tanaman Hidroponik Dengan Paralon: Kelebihan dan Kekurangan

Sama seperti metode bercocok tanam yang lain, cara membuat tanaman hidroponik dengan paralon juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Keunggulan Hidroponik

1. Efisiensi Penggunaan Air: Sistem hidroponik hanya menggunakan air yang diperlukan tanaman, sehingga mengurangi penggunaan air yang tidak perlu.

2. Kontrol Nutrisi: Nutrisi dapat ditambahkan secara tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman, yang memungkinkan tanaman untuk tumbuh lebih cepat dan lebih sehat.

3. Pertumbuhan yang Lebih Cepat: Tanaman hidroponik dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang ditanam di tanah karena sistem hidroponik dapat memberikan nutrisi yang diperlukan tanaman dengan cepat.

4. Kemampuan untuk Menanam dalam Ruangan: Sistem hidroponik dapat digunakan untuk menanam tanaman dalam ruangan atau di lingkungan yang tidak cocok untuk tanaman di tanah.

5. Pemantauan yang Mudah: Sistem hidroponik memungkinkan untuk pemantauan yang mudah dari tingkat nutrisi, pH, dan kualitas air.

 

Kekurangan Hidroponik

1. Biaya persiapan yang tinggi: Biaya pembuatan sistem hidroponik dan peralatannya dapat cukup tinggi.

2. Perawatan yang Lebih Rumit: Sistem hidroponik memerlukan perawatan yang lebih rumit dan pemantauan yang lebih sering dibandingkan dengan tanaman yang ditanam di tanah.

3. Kemungkinan terjadi masalah air: jika sistem tidak dijaga dengan baik, air yang digunakan dalam sistem hidroponik dapat menjadi sumber penyakit dan hama.

4. Ketergantungan pada listrik: Sistem hidroponik seringkali memerlukan listrik untuk mengalirkan air dan nutrisi ke tanaman, jadi jika listrik padam maka tanaman akan mengalami kesulitan.

5. Keterbatasan tanaman yang dapat ditanam: Beberapa jenis tanaman mungkin tidak cocok untuk ditanam dalam sistem hidroponik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.