Sukses

Tahsin adalah Memperbaiki Bacaan Al-Qur’an, Simak Penjelasan Ahli

Tahsin adalah menyempurnakan bacaan Al-Qur'an.

Liputan6.com, Jakarta - Apa yang dimaksud dengan tahsin? Tahsin adalah sebuah metode atau upaya memperbaiki bacaan Al-Qur’an. Tahsin adalah upaya seorang muslim bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Dalam buku berjudul Al-Muyassar Fi Al Kitabah (2016) oleh Abdul Haris, tahsin sama dengan perbaikan. Ada pula yang mengatakan bahwa tahsin adalah upaya mempercantik bacaan Al-Qur’an sehingga bisa dibaca dengan tartil.

Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat melalui Kepala BDK Bandung Dr. H. Aep Syaefudin Firdaus, M.Pd., mengungkap kegiatan tahsin adalah baik untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an. Agar lebih memahami, simak penjelasan lengkapnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang tahsin dan penjelasannya menurut para ahli, Kamis (12/1/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tahsin adalah Memperbaiki Bacaan Al-Qur’an

Tahsin adalah istilah yang memiliki makna kesempurnaan. Secara bahasa, tahsin adalah berasal dari bahasa Arab حسَّن - يحسِّن – تحسيناً yang artinya membaguskan. Tahsin adalah metode yang umumnya digunakan ketika membaca kitab suci Al-Qur’an.

Dalam buku berjudul Bimbingan Tahsin Tilawah Alquran (2013) oleh Hisyam bin Mahrus Ali Al-Makky, tahsin adalah secara bahasa diambil dari kata kerja khassan, yang artinya memperbaiki, atau menghiasi, atau membaguskan, atau memperindah, atau membuat lebih baik dari semula.

Tahsin adalah upaya seorang muslim bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Ada pula yang berpendapat bahwa tahsin Al-Qur’an, menjadi upaya seorang muslim bisa mendapat kesempurnaan pahala membaca kitab suci Al-Qur’an.

"Orang yang mahir membaca (dan menghafal) Al-Qur'an, (dia berada) bersama para malaikat yang mulia lagi taat. Orang yang membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata lagi sulit (dalam membacanya mendapatkan dua pahalanya." (HR. Muslim)

Ini mengapa tahsin selalu berkaitan erat dengan tilawah Al-Qur’an. Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat melalui Kepala BDK Bandung Dr. H. Aep Syaefudin Firdaus, M.Pd., mengungkap kegiatan tahsin adalah baik untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an.

Belajar tahsin adalah upaya seorang muslim bisa mempercantik bacaan Al-Qur’an, sebagaimana bisa membacanya secara tartil. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan tartil sebagai pembacaan Al-Qur’an dengan pelan.

 “Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (QS. al-Muzzammil ayat 4)

Dalam buku berjudul Bimbingan Tahsin Tilawah Alquran (2013) oleh Hisyam bin Mahrus Ali Al-Makky, diungkap dalam surat al-Muzzammil ayat 4, diperintahkan agar membaca Al-Qur’an dengan tartil yang sebenar-benarnya, tidak membacanya dengan asal-asalan.

Agar bisa membacanya dengan tartil yang sebenar-benarnya, maka seorang muslim dituntut untuk mempelajari bacaan Al-Qur’an dengan baik dan benar atau dengan istilah mempelajari tahsin tilawah Al-Qur’an.

Dalam kitab Syarh Mandhumah al Jazariyah, Ali bin Abi Thalib menjelaskan tartil adalah mentajwidkan huruf-hurufnya dan mengetahui tempat berhentinya. Sementara itu, dalam kitab Lisan al Arab oleh Abu Ishaq, tartil adalah membaca dengan jelas.

3 dari 3 halaman

Adab Tadarus Al-Qur’an dalam Islam

Bagaimana adab tadarus Al-Qur’an dalam Islam yang benar?

Dalam buku berjudul Biarkan Al-Quran Menjawab oleh Amin Sumawijaya dijelaskan ada sepuluh adab tadarus Al-Qur’an yang benar. Adab tadarus ini meliputi cara membaca, memaknai, mengambil pelajaran darinya, dan mendengarkan.

1. Berwudu

Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam pertama adalah menyucikan diri dengan wudu seperti saat akan melaksanakan ibadah sholat. Dalam Al-Qur’an surat al-Waqiah ayat 77-79 dijelaskan tidak ada yang menyentuh Al-Qur’an selain hamba yang disucikan (wudu).

“Dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia, dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.” (QS. al-Waqiah ayat 77-79)

2. Memohon Perlindungan dengan Doa

Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam kedua adalah memohon perlindungan dari setan dengan membaca doa. Dijelaskan, adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam kedua dengan memohon perlindungan bisa dilakukan dengan membaca Taawuz.

فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

Artinya: “Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.”

3. Membaca Perlahan

Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam ketiga adalah membacanya secara perlahan atau tidak terburu-buru. Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat al-Muzzammil ayat 4.

Artinya: “atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.” (QS. surat al-Muzzammil ayat 4)

4. Tidak Mengeraskan Suara

Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam keempat adalah tidak mengeras suara, yang tujuannya sebagai bentuk ibadah mengingat Sang Illahi. Mengenai adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam ini ditegaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat al-Araf ayat 205.

Artinya: “Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.” (QS. surat al-Araf ayat 205)

5. Tidak Tergesa-gesa

Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam kelima adalah selain dilakukan perlahan juga tidak tergesa-gesa. Membaca Al-Qur’an dengan tergesa-gesa akan membuat pembacanya sulit memahami maknanya sekaligus menghayatinya.

Mengenai adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam ini dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Taha ayat 114. Mengapa demikian? Membaca Al-Qur’an dengan tidak tergesa-gesa ditujukan agar Al-Qur’an bisa secara tartil, yakni lahan, teratur, dan benar.

Allah SWT berfirman,

Artinya: “Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.’” (QS. surat Taha ayat 114)

Allah SWT juga berfirman,

Artinya: “Dan orang-orang kafir berkata, ‘Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?’ Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar).” (QS. surat al-Furqan ayat 32)

6. Belajar dengan Sabar

Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam keenam adalah belajar membacanya dengan penuh kesabaran sampai benar-benar menjadi ahli. Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam ini dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an surat al-Qiyamah ayat 16-17.

Dijelaskan agar saat membaca Al-Qur’an tidak terlalu sering menggerak-gerakkan lidahnya karena ingin segera bisa membacanya.

Artinya: “Jangan engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur'an) karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya.” (QS. surat al-Qiyamah ayat 16-17)

7. Memahami Makna Al-Qur’an

Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam ketujuh adalah mau memahami maknanya dan bisa menjalankan segala perintah yang diberikan Allah SWT dalam Al-Qur’an. Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam ditegaskan dalam Al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 2.

Artinya: “dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan…” (QS. surat al-Ahzab ayat 2)

8. Baca yang Mudah Terlebih Dahulu

Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam kedelapan adalah membaca dari bagian yang paling mudah bagi diri sendiri. Selain adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam ini bisa memudahkan proses, hal ini menjadikan tadarus menjadi lebih menyenangkan dijalani.

Artinya: “… Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an; Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah; dan yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik.” (QS. surat al-Muzzammil ayat 20)

9. Mampu Mengambil Ilmunya

Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam kesembilan adalah diupayakan bisa mengambil ilmu yang dibaca dan dimaknai dari setiap ayat Al-Qur’an. Al-Quran adalah kitab suci yang sempurna dan berisi semua pengetahuan. Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam ini ditegaskan Allah SWT Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 52.

Artinya: “Dan (Al-Qur'an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran.” (QS. surat Ibrahim ayat 52)

10. Perhatikan dengan Benar

Adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam kesepuluh adalah mampu memperhatikannya dengan benar, terutama ketika mendengar ayat Al-Qur’an tengah dibacakan.

Mengenai adab tadarus Al-Qur'an dalam Islam ini ditegaskan dalam surat al-Araf ayat 204, Allah SWT memerintah untuk diam dan memerhatikan dengan benar.

Artinya: “Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. surat al-Araf ayat 204)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.