Sukses

8 Jenis Badai yang Terjadi Akibat Cuaca Ekstrem, Kenali Penyebabnya

Badai biasanya dapat mendatangkan hal lain yang juga sangat berbahaya seperti sambaran petir, banjir bandang serta kehadiran angin yang sangat kencang.

Liputan6.com, Jakarta Perubahan iklim berdampak pada cuaca yang tidak menentu. Bahkan sering menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem merupakan kondisi di mana kondisi iklim berubah dengan cepat, sehingga mengakibatkan kenaikan suhu, bertambahnya intensitas hujan, yang terparah akan menyebabkan bencana alam seperti badai.

Badai adalah suatu fenomena alam, di mana angin bertiup sangat kencang. Badai biasanya datang ketika cuaca ekstrem atau cuaca buruk. tergantung di mana wilayah terjadinya, badai bisa saja datang bersama hujan, debu, es, guntur, dan salju.

Ketika sedang terjadi badai, terdapat angin yang berhembus dengan kencang. Kecepatan angin ketika badai bisa berkisar antara 64—72 knot. Kecepatan angin seperti itu dapat mengakibatkan kerusakan yang parah.

Selain itu, badai biasanya dapat mendatangkan hal lain yang juga sangat berbahaya seperti sambaran petir, banjir bandang serta kehadiran angin yang sangat kencang. Oleh karena itu kita harus terus waspada, terutama ketika sedang terjadi cuaca ekstrem.

Untuk lebih memahami apa itu badai, berikut adalah penyebab terjadinya badai, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (28/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Badai

Ada dua faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya badai, yakni suhu permukaan air laut dan perubahan di atmosfer bumi.

Penyebab terjadinya badai yang paling umum adalah tingginya suhu pada permukaan air laut. Permukaan laut yang memiliki suhu yang tinggi akan kontras dengan suhu yang ada di bawah permukaan laut atau suhu di dalam air. Hal inilah yang akan memicu terjadinya badai. Seperti pada kasus penyebab terjadinya angin topan.

Perubahan di atmosfer bumi ini sebenarnya merupakan dampak lanjutan dari tingginya suhu di permukaan laut. Akibat dari adanya perubahan di atmosfer bumi inilah yang menghasilkan energi yang diantaranya adalah kemunculan petir dan juga badai.

Badai dimulai ketika adanya kondensasi udara, yakni mengembunnya kandungan uap air yang terjadi pada udara lembap. Udara lembab ini bergerak ke atas atmosfer yang suhunya lebih dingin daripada permukaan bumi.

Pada proses kondensasi ini uap air akan melepas panas yang dikandungnya. Pelepasan energi panas inilah yang menjadi energi penggerak, sehingga ketika ada badai, selalu ditandai dengan adanya angin.

Setelah ada angin kencang, badai biasanya dilanjutkan dengan gelombang laut yang tinggi, hujan deras, bahkan banjir.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Badai

Semua badai melibatkan angin kencang. Namun ada pula badai yang disertai hujan, salju, debu, dan sebagainya. hal inilah yang membuat badai memiliki jenis yang banyak sekali. Adapun jenis-jenis badai antara lain sebagai berikut:

1. Badai Siklon Tropis

Badai siklon tropis merupakan badai yang umum terjadi di daerah tropis. Badai siklon tropis memiliki ciri-ciri antara lain memiliki tekanan udara permukaan yang rendah, mempunyai inti badai yang hangat, dan mempunyai Central Dense Overcast.

Central Dense Overcast adalah daerah yang menyerupai pita melingkar di sekitar inti yang padat akan awan, hujan dan juga petir. Badai siklon tropis juga mempunyai mata, yakni sebutan untuk bagian yang berupa lubang melingkar di pusat sirkulasinya.

2. Badai Salju

Meski namanya badai salju, badai jenis ini justru terjadi ketika adanya udara hangat. Badai salju terjadi ketika udara hangat dan basah bertemu dengan udara dingin. Di wilayah Amerika Serikat bagian barat laut, udara yang hangat dan basah dari Samudera Pasifik akan mendingin ketika didorong ke atas ke daerah pegunungan.

3. Badai Debu

Badai debu merupakan angin kencang yang membawa debu. Debu yang dibawa angin ini merupakan partikel- partikel halus dari bahan tanah liat dan juga lumpur, serta kotoran. Badai debu ini biasanya terjadi di tempat-tempat yang hanya mempunyai sedikit vegetasi atau tidak ada vegetasi sama sekali.

4. Badai Pasir

Badai pasir merupakan angin kencang yang membawa partikel pasir yang ada di permukaan bumi. Badai jenis ini biasa terjadi di daerah-daerah yang memiliki wilayah gurun. Meski demikian, badai jenis ini juga bisa terjadi di luar wilayah gurun, misalnya seperti di wilayah pantai. Sebagian pasir yang diterbangkan oleh badai tidak naik melebihi 50 cm, namun sebagian pasir akan diterbangkan badai hingga jarak dua meter.

4 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Badai

5. Badai Tornado

Badai tornado merupakan badai yang paling mengerikan karena memiliki daya yang sangat merusak. Tornado merupakan angin yang berputar dan berbentuk seperti corong raksasa yang meliuk- liuk dengan kecepatan tinggi. Di Indonesia, badai tornado disebut sebagai angin puting beliung. Badai tornado biasanya diikuti dengan awan badai dan juga hujan yang disertai petir. Awan badai ini merupakan kumpulan energi yang sangat banyak sehingga menimbulkan gaya dorong ke dalam awan.

6. Badai Petir

Badai petir disebut juga sebagai bandai guntur atau badai listrik. Badai ini merupakan sebuah fenomena alam di mana ada banyak petir atau guntur yang muncul. Badai petir merupakan jenis badai yang bisa terjadi di hampir seluruh wilayah di bumi.

7. Badai Meteor

Badai meteor juga dikenal dengan hujan meteor. Fenomena unik ini merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat terang bersinar di langit malam. Meteor ini terbentuk karena adanya serpihan benda luar angkasa yang bernama meteoroid yang memasuki Bumi dengan kecepatan tinggi. Hujan meteor ini biasanya terjadi ketika Bumi melintas dekat dengan orbit sebuah komet dan melalui serpihannya.

8. Badai Magnetik

Badai magnetik lebih dikenal dengan sebutan badai matahari. Meski badai magnetik atau badai matahari terjadi di permukaan matahari, akan tetapi dampaknya juga bisa dirasakan hingga bumi. Dampak dari badai magnetik pada bumi adalah dapat memengaruhi lapisan ionik dan gangguan sinyal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.