Sukses

Masih Sehat Bugar, Kakek 88 Tahun Ini Berhasil Lari Maraton 10 Km dalam 85 Menit

Seorang kakek bernama Ong Kim Hwa, berusia 88 tahun ini jadi sorotan setelah berhasil lari maraton 10 kilometer dalam waktu 85 menit.

Liputan6.com, Jakarta Seorang kakek berusia 88 tahun bernama Ong Kim Hwa mencuri perhatian. Pasalnya, ia berhasil lari maraton 10 km dalam waktu 1 jam 25 menit atau 85 menit. Momen tersebut dilakukannya pada acara PJ Half Marathon di bulan September 2022.

Dilansir dari World of Buzz, pria berusia 88 tahun itu bercerita bahwa selain menjadi pelari maraton, ia juga seorang pekerja. Pada hari-hari tertentu dalam seminggu, dia berkeliling kota Seremban, Malaysia, dan menjual berbagai barang yang keuntungannya disalurkan untuk amal.

Ketika ditanya mengapa dia masih bekerja di usia ini, dia berkata: "Saya telah bekerja dari muda sampai sekarang. Saya khawatir jika saya berhenti, 'peralatan' saya akan rusak."

Ia juga menambahkan, baginya bekerja juga untuk bersosialisasi dan berbaur dengan orang-orang di kota. Namun, saat dia tidak bekerja, orang-orang bisa menemukannya di taman kecil. Kegiatan yang sering dia lakukan antara lain menyiram dan memangkas hasil panennya, jogging di sekitar lingkungannya, atau menjadi sukarelawan.

Di usianya, pria itu justru masih sangat aktif berkegiatan. Kisah hidupnya pun sangat inspiratif. Berikut ini ulasan lengkapnya yang dilansir Liputan6.com dari World of Buzz, Jumat (16/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Awal mula punya keinginan berlari

Semua perjalanan memiliki awal dan perjalanan lari Ong Kim Hwa dimulai pada tahun 1987 (berusia 53 tahun) ketika dia belajar taichi dengan istrinya. Sekelompok temannya sedang jogging di area yang sama dan kebetulan bertemu dengannya, jadi mereka mengundangnya untuk bergabung. Setelah mendapat dorongan dari istrinya, ia melanjutkan dengan mendaftar ke Seremban Half-Marathon.

"Saya tidak tahu apa-apa saat itu, tetapi saya mendaftar untuk lari maraton 21 kilometer di setengah maraton Seremban," kata Ong Kim Hwa.

Setelah mengamati rutenya, dia menyadari bahwa 21 km bukanlah jarak yang pendek untuk berlari, tetapi dia memutuskan untuk melanjutkan maraton tersebut. Meski belum berpengalaman, ia tetap berhasil mendapatkan medali kecil dan itu membuatnya sangat bahagia. Rasa puas itu memicu sesuatu dalam diri Ong Kim Hwa dan percikan kecil itu segera tumbuh menjadi api semangat untuk berlari.

Pada tahun 1988, ia kembali mengikuti lari maraton setengah Seremban di kategori veteran putra. Kali ini, dia berlatih cukup keras dan berhasil masuk 10 besar. Bahkan, ia berhasil masuk 10 besar dari setiap kompetisi yang diikutinya dari tahun 1988 hingga 1993.

Berbicara tentang masa lalu yang indah, Ong Kim Hwa mengatakan bahwa dia pernah bepergian dengan sekelompok penggemar lari ketika mereka mengikuti kompetisi lari di Semenanjung Malaysia.

3 dari 4 halaman

Kisah hidup yang inspiratif

Sejak tahun 1993 dan seterusnya, Ong Kim Hwa yang saat itu berusia 59 tahun menyadari bahwa tubuhnya telah berubah dan dia tidak dapat lagi bersaing dengan mereka yang lebih muda dan lebih kuat dalam kategori yang sama. Alih-alih terpuruk, dia hanya mengubah cara dia memandang sesuatu.

"Dulu pola pikir saya adalah untuk memenangkan kompetisi tetapi sekarang, itu berbeda. Saya berlari dengan kecepatan saya sendiri dan bersaing dengan waktu saya sendiri," katanya.

Dia menguraikan dengan mengatakan bahwa dia akan menetapkan batas waktu tertentu untuk dirinya sendiri di setiap balapan dan tujuannya adalah untuk tidak melampaui batas tersebut.

"Kadang-kadang orang bertanya kepada saya mengapa saya sangat senang bahkan ketika saya tidak memenangkan tempat pertama, saya hanya senang bahwa saya menyelesaikan balapan dalam waktu yang saya tetapkan untuk diri saya sendiri," tambahnya.

Berbicara tentang PJ Half Marathon, pria paruh baya yang aktif mengatakan bahwa tujuannya hari itu adalah menyelesaikannya dalam waktu 100 menit, puas dengan waktunya 85 menit tetapi mengatakan bahwa waktunya agak lambat karena hujan lebat.

Pada awal Oktober, ia juga mengikuti lomba maraton di Putrajaya dimana ia berhasil menyelesaikan lomba lari 10 km dalam waktu 78 menit. Ada juga saat-saat ketika cucunya akan mengikuti maraton dan berlari bersamanya.

4 dari 4 halaman

Masih sehat dan bugar

Ketika orang bertambah tua, dapat dimengerti bahwa mereka akan memiliki berbagai penyakit. Namun, tidak demikian dengan pria berusia 88 tahun yang sesehat kuda ini.

"Saya telah melakukan beberapa pemeriksaan sebelumnya dan semua dokter sangat puas dengan saya. Meskipun saya terlihat sangat tua, 'peralatan' saya sangat baru."

"Saya berterima kasih kepada Yesus untuk itu. Saya tidak pernah didiagnosis dengan penyakit apa pun dan saya percaya Yesus adalah orang yang melindungi saya dari penyakit itu," sambungnya.

Ketika ditanya tentang rahasia kesehatan dan umur panjang, dia mengatakan bahwa olahraga itu penting. Tidak harus berlari, tapi cukup dengan menggerakkan tubuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.