Sukses

Akhlak Adalah Sifat yang Melekat, Kenali Macam-macamnya

Akhlak adalah istilah yang bersumber pada agama.

Liputan6.com, Jakarta Akhlak adalah istilah yang mungkin sudah tidak asing bagi kebanyakan orang. Akhlak merupakan budi pekerti atau kelakukan seseorang. Kata akhlak sering kali disalah artikan dengan moral dan etika. Padahal, tiap kata tersebut berbeda.

Etika, penentuan nilai perbuatan baik atau buruknya menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio. Sementara moral, menggunakan tolok ukur norma-norma yang tumbuh dan berkembang serta berlangsung dalam masyarakat (adat istiadat). Berbeda dengan moral dan etika, akhlak menggunakan Al-Quran dan Hadis untuk menentukan baik dan buruknya.

Akhlak adalah istilah yang bersumber pada agama. Akhlak merupakan suatu tingkah laku yang dilakukan secara berulang-ulang, tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/8/2022) tentang akhlak adalah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akhlak adalah

Akhlak adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, tabiat atau perangai. Secara istilah, akhlak adalah sifat yang dimiliki seseorang, telah melakat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akhlak adalah budi pekerti atau kelakuan.

Sementara itu, Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa akhlak adalah salah satu sifat yang tertanam di dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan tanpa adanya pertimbangan pemikiran lagi. Jadi, akhlak adalah suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang, tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja.

Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat. Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.

3 dari 4 halaman

Macam Akhlak

Akhlak adalah tingkah laku yang telah melekat pada seseorang dan akan tercermin dari perilakunya. Tentunya, akhlak ada yang baik dan buruk. Macam akhlak terbagi dua, yaitu akhlah terpuji dan akhlak tercela. Macam akhlak adalah sebagai berikut:

Akhlak Terpuji (Akhlakul Mahmudah)

Akhlak terpuji atau akhlakul mahmudah yaitu akhlak yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim. Akhlakul mahmudah meliputi sifat sabar, jujur, rendah hati, dermawan, sopan, gigih, rela berkorban, adil, bijaksana, lembut dan santun, tawakal, dan masih banyak lagi. Seorang muslim yang memiliki akhlakul mahmudah, dalam kehidupan sehari-hari akan menjaga tutur kata dan perbuatannya. Sebagai seorang muslim, sudah menjadi sebuah keharusan untuk menjaga akhlakul mahmudah dalam kehidupan sehari-hari.

Akhlak Tercela (Akhlakul Mazmumah)

Akhlak tercela atau akhlakul mazmumah yaitu akhlak atau tindakan buruk yang harus dihindari oleh setiap manusia. Akhlak mazmumah ini harus dijauhi karena dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain. Beberapa contoh akhlakul mazmumah yaitu sifat sombong, iri, dengki, tamak, hasad, takabur, ghibah, dan lain sebagainya. Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita menjauhi akhlakul mazmumah. Hal ini karena macam akhlak ini sangat dibenci oleh Allah SWT.

4 dari 4 halaman

Keutamaan Akhlak Terpuji

Akhlak adalah perilaku yang bisa mengantarkan seseorang pada surga. Bagi orang-orang yang memiliki akhlakul mahmudah atau akhlah terpuji tentunya akan mendapatkan berbagai keutamaan. Akhlak terpuji memiliki berbagai macam keutamaan dalam Islam, yaitu:

Mendapat Jaminan Surga

Seseorang yang memiliki akhlakul mahmudah atau karimah mendapatkan jaminan dari Rasulullah SAW akan mendapatkan sebuah rumah di surga. Dari Abu Umamah ra; Rasulullah SAW bersabda:

"Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan rumah di atas surga bagi orang yang mulia akhlaknya." (HR Abu Daud)

Mendapat Kedudukan Tinggi di Akhirat

Di akhirat kelak, seorang muslim yang pada masa hidupnya berakhlakul mahmudah akan mendapatkan kedudukan yang tinggi karena akhlak dan budi pekerti yang ia miliki. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara’ yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar." (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)

Dicintai Rasulullah SAW

Keutamaan akhlakul karimah yang pertama ialah dicintai Rasulullah SAW. Sebagaimana dalam hadits berikut ini, Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang paling saya cintai dan paling dekat dengan tempat saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Sementara orang yang paling saya benci dan tempatnya paling jauh dari saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang keras dan rakus, suka menghina dan sombong.” (HR. Tirmizi).

Berat Timbangannya di Hari Kiamat

Setiap muslim yang memiliki akhlakul mahmudah juga dapat mencapai derajat seperti seseorang yang berpuasa dan salat. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlaq mulia bisa menggapai derajat orang yang rajin puasa dan rajin shalat.” (HR. Tirmidzi).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.