Sukses

Penyebab Angin Topan Serta Dampaknya Bagi Makhluk Hidup, yang Wajib Disimak

Penyebab angin topan serta dampak baik dan buruknya untuk makhluk hidup

Liputan6.com, Jakarta Angin topan atau badai dikenal sebagai siklon dan topan yang terjadi di daerah tropis lainnya. Angin topan memiliki sistem angin yang kencang berbentuk melingkar atau spiral. Oleh karena itu, penyebab angin topan atau badai perlu diketahui karena angin topan termasuk jenis bencana alam yang paling merusak saat ini. 

Penyebab angin topan juga membuat kerugian harta benda dan hilangnya nyawa yang tidak sedikit. Secara sains, penyebab angin topan berasal dari air hangat, udara hangat dan lembab, serta memiliki angin dengan tingkat atas yang ringan sebagai bahan utama pembentukannya. Badai dimulai saat massa udara menjadi hangat dan lembab dari permukaan laut, mulai naik secara cepat lalu bertabrakan dengan massa udara yang lebih dingin.

Angin topan memiliki istilah lain. Istilah ilmiah untuk badai adalah siklon tropis yang hanya terbentuk di atas Samudera Atlantik atau Samudra Pasifik bagian timur yang disebut "badai". Apa pun penyebutannya, penyebab angin topan, semuanya terbentuk dengan cara yang sama, serta menggunakan udara hangat dan lembab sebagai bahan bakar.

Berikut ini penyebab angin topan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (25/8/2022). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyebab Angin Topan dan Proses Terjadinya

Salah satu penyebab angin topan, biasanya terjadi saat massa udara hangat dan lembab dari permukaan laut, kemudian mulai naik dengan cepat, dan bertabrakan dengan massa udara yang lebih dingin. Tabrakan itu akan mendorong uap air hangat mengembun, dana selama proses kondensasi, makan panas laten dapat dipancarkan. Melansir dari Spaceplace NASA, angin topan kerap terbentuk di atas perairan laut yang hangat di dekat khatulistiwa. 

Adapun penjelasan penyebab angin topan dan proses terjadinya secara singkat:

- Udara yang hangat dan lembab di atas lautan, akan naik ke atas dari dekat permukaan. Karena udara ini bergerak naik dan menjauh dari permukaan, hanya ada sedikit udara yang tersisa di dekat permukaan.

- Udara hangat yang naik, dapat menyebabkan area tekanan udara lebih rendah di bawah.

- Udara dari wilayah sekitar yang bertekanan udara lebih tinggi, akhirnya mendorong masuk ke daerah bertekanan rendah, kemudian udara "baru" itu menjadi hangat dan lembab, ikut naik juga.

- Saat udara hangat terus naik, udara di sekitarnya juga ikut berputar. Saat udara hangat dan lembab naik dan mendingin, air di udara membentuk awan.

- Seluruh sistem awan dan angin berputar semakin tumbuh besar, diberi makan oleh panas.

- Saat proses berlangsung angin topan, akan lebih banyak udara lembab yang hangat tertarik dan lebih banyak panas yang dipindahkan dari permukaan laut ke atmosfer.

 - Pertukaran panas yang konstan ini dapat mengembangkan pola angin yang berputar di sekitar pusat yang cukup tenang. Saat sistem angin topan berputar lebih cepat, maka sebuah mata akan terbentuk di tengah. Sangat tenang di tengahnya, dengan tekanan udara yang sangat rendah.

- Udara bertekanan lebih tinggi dari atas mengalir turun ke mata, dan dinding mata adalah area di sekitarnya dan memiliki angin yang jauh lebih kuat.

- Jika badai kehilangan energi, maka mereka telah mencapai perairan yang lebih dingin atau menghantam pantai. Kemudian mulai melemah dan akhirnya mati.

Badai yang terbentuk di wilayah utara khatulistiwa, akan berputar berlawanan arah jarum jam. Sedangkan badai di selatan khatulistiwa akan berputar searah dengan jarum jam. Perbedaan ini karena rotasi bumi berada pada porosnya.

3 dari 5 halaman

Kecepatan Angin Topan

Ketika angin dalam badai yang berputar mencapai hingga 39 mph, maka dapat disebut "badai tropis". Saat kecepatan angin mencapai 74 mph, badai tersebut secara resmi disebut sebagai "topan tropis". Mengutip dari Earth Eclipse, ketika angin bertransisi mereka akan melewati tiga tahap utama berdasarkan kecepatan angin:

- Depresi tropis: Kecepatan angin akan di bawah 38 mph (miles per hour) atau 61,15 kph (kilometer per hour).

- Badai Tropis: Kecepatan angin akan berkisar antara 39 mph hingga 73 mph atau 62,76 kph hingga 117,48 kph.

- Badai: Kecepatan angin lebih dari 74 mph atau 119,09 kph

4 dari 5 halaman

Bagian dari Tubuh Angin Topan

1. Mata

Terletak di inti badai, dengan rata-rata, mata memiliki diameter 20 hingga 40 mil. Bahkan yang paling besar, pernah terjadi di pasifik dapat mencakup diameter mata rata-rata 50 mil. Bagian dalam mata memiliki angin yang tenang, langit tampak cerah, serta tekanan udara yang rendah.

2. Dinding Mata

Area yang terdapat di sekitar mata atau disebut dinding mata, memiliki diameter rata-ratanya berkisar antara 5 hingga 30 mil lebarnya. Dinding mata dapat menampung angin yang paling kuat dan merusak. Bahkan terkadang hujan ditemukan.

3. Pita Hujan

Pita hujan atau rain bands adalah sekumpulan awan padat yang membentuk spiral, membungkus dinding mata. Penyebab atas munculnya kincir angin, dengan lebar rata-rata mereka berkisar antara 50 hingga 300 mil.

5 dari 5 halaman

Dampak Baik dan Buruknya Angin Topan

1. Dampak Positif

- Bantuan Kekeringan

Dampak baik yang timbul akibat angin topan, dapat membantu kekeringan. Curah hujan yang sangat besar kerap datang bersamaan dengan angin topan, serta memberikan banyak bantuan dari kondisi kekeringan. Hujan bisa sampai beberapa ratus mil dari pusat badai.

- Pereda Panas

Badai yang muncul di atas perairan tropis dan subtropis. Jika suhu air meningkat, berkembangnya angin topan juga meningkat. Jika efek pendinginan dari badai tahunan tidak terjadi, maka daerah tropis dan subtropis akan terus memanas. Mengakibatkan penggandaan intensitas dan kuantitas badai. Permukaan laut dapat mendingin jika angin topan terbentuk karena integrasi puncak lapisan lautan.

- Manfaat Arkeologis

Manfaat serta dampak baik akibat angin topan juga dapat menguntungkan para arkeolog dengan menggali sisa-sisa pesawat yang jatuh, bangkai kapal dan peninggalan sejarah lainnya. Tepatnya di lokasi pasang surut di mana puing-puing, lumpur, dan pasir, hanyut oleh gelombang angin topan.

2. Dampak Negatif

- Efek Buruk ke Ekosistem

Dampak negatif yang muncul akibat angin topan, membuat tumbuhan dan hewan dapat musnah akibat angin topan yang hebat. Pantai menanggung beban badai yang besar, sering terkikis saat mencapai garis pantai. Makhluk hidup yang tumbuh di sekitar badai kerap ikut hanyut. Selain itu, erosi dan pengendapan sedimen ikut berdampak pada terumbu karang dan lapisan tiram.

- Dampak Pertanian

Angin topan yang besar memiliki dampak negatif yang mempengaruhi pertanian. Semisal, hujan lebat dan angin kencang dapat merusak tanaman hingga membunuh ternak. Fenomena ini juga menjadi penyebab hilangnya panen. Sebagai akibat dari efek dramatis banjir dan angin topan yang datang bersamaan.

- Efek pada Manusia

Angin topan dapat melakukan banyak kerusakan. Jumlah kerusakan yang ditimbulkan tergantung ukuran angin topan, intensitas, dan pendekatan sudutnya. Bangunan yang runtuh akibat angin topan bisa menyebabkan cedera hingga kematian. Properti dan infrastruktur yang hancur sering membutuhkan waktu lama untuk dipulihkan, serta berdampak pada ekonomi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.