Sukses

Cara Menjadi Mualaf yang Benar, Tak Hanya Mengucap Kalimat Syahadat

Cara menjadi mualaf sebenarnya tidak begitu sulit dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta Cara menjadi mualaf sebenarnya tidak begitu sulit dilakukan. Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam. Proses menjadi seorang muslim tersebut tentu bukanlah hal yang mudah bagi seseorang. Hal ini tentunya telah melewati berbagai pertimbangan.

Proses menjadi mualaf tentunya perlu dipersiapkan terlebih dahulu dengan mengenali agama Islam. Seseorang tentu tidak serta-merta memutuskan untuk menjadi mualaf tanpa mempelajari Islam terlebih dahulu. Biasanya seorang mualaf juga membutuhkan  guru dalam memahami agama Islam.

Cara menjadi mualaf tidak hanya dengan membaca kalimat syahadat saja. Ada beberapa proses lainnya yang perlu dipahami. Seorang mualaf mungkin perlu mencari guru agama Islam atau ustaz untuk lebih memahami cara beribadah, cara hidup, dan berbagai hal lainnya yang perlu dilakukan seorang muslim.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (5/3/2022) tentang cara menjadi mualaf.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Menjadi Mualaf dalam Kitab Al Gunyah

Syeikh Abdul Qadir Al Jailani membuat panduan mengenai cara menjadi mualaf atau memeluk agama Islam. Panduan ini tertuang dalam kitab Al Ghunyah, yaitu sebagai berikut:

"Pertama, melafalkan dua kalimat syahadat, la ilaha illallah muhammadar rasulullah (tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah). Berlepas diri dari agama selain Islam. Meyakini dalam hatinya keesaan Allah SWT.

Kemudian diwajibkan mandi sebagaimana Rasulullah memerintahkan mandi Tsumamah bin Utsal dan Qis bin 'Ashim ketika masuk Islam.

Kemudian diwajibkan sholat karena iman mesti berbarengan antara perkataan dan perbuatan, sebab perkataan ibarat klaim dan amal sebagai bukti. Perkataan merupakan bentuk formal, sementara amalan substansi atau ruhnya."

3 dari 4 halaman

Cara Menjadi Mualaf

Cara menjadi mualaf tidak hanya dengan membaca kalimat syahadat saja. Seperti yang telah disebutkan di kitab Al Gunyah yang diungkapkan oleh Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, berikut cara menjadi mualaf yang benar:

Membaca Syahadat

Cara menjadi mualaf yang pertama tentunya dengan membaca dua kalimat syahadat. Dalam mengucapkan kalimat syahadat, seseorang tentu harus yakin akan keesaan Allah SWT dan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya.

Lafalnya harus dibaca:

“Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna muhammadar rasulullah”

Artinya: "Saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan saya bersaksi Muhammad adalah utusan Allah."

Cara menjadi mualaf ini harus benar-benar diperhatikan. Jangan sampai hanya dalam perkataan saja menjadi mualaf, namun tidak diikuti dengan perbuatan dan kesadaran akan keesaan Allah SWT dan meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah ututsan Allah SWT.

Mandi Besar

Cara menjadi mualaf yang kedua adalah mandi besar. Sebagian ulama mewajibkan seseorang yang baru memeluk Islam untuk mandi. Sebagian lainnya menilai mandi usai bersyahadat sebatas sunah saja.

4 dari 4 halaman

Cara Menjadi Mualaf

Menunaikan Kewajiban Seorang Muslim

Sebagaimana muslim yang lain, cara menjadi mualaf ketiga adalah menunaikan kewajiban. Seorang mualaf atau orang yang baru memeluk agama Islam harus menjalankan kewajiban dalam Islam.

Mulai dari salat fardhu lima waktu, puasa Ramadan, membayar zakat, dan naik haji ke Makkah bagi yang mampu. Agar paham tata cara ibadah dalam Islam, mualaf sangat dianjurkan untuk mencari guru atau ustaz. Guru tersebut akan memberikan bimbingan kepada mualaf mengenai ibadah.

Berdoa

Cara menjadi mualaf yang terakhir adalah memanjatkan doa. Setelah memeluk Islam, mualaf dianjurkan untuk rutin membaca doa ini agar senantiasa selalu diberikan petunjuk oleh Allah SWT.

Allahummaghfirli, warhamni, wahdini, wa 'afini, warzuqni.

Artinya:

"Tuhanku, ampunilah dosaku, kasihanilah aku, berikan petunjuk untukku, selamatkanlah aku, dan berikan anugerah-Mu untukku."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.