Sukses

Penyebab Kenakalan Remaja dan Faktor Risikonya, Kenali Lebih Dalam

Kenakalan remaja bisa dipicu oleh berbagai faktor.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kenakalan remaja bisa dipicu oleh berbagai faktor. Remaja yang masih dalam tahap menuju kedewasaan belum dapat berpikir seperti orang dewasa. Ini membuat mereka rentan melakukan kesalahan atau kenakalan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendalinya. 

Penyebab kenakalan remaja bisa menyebabkan kriminalitas dan keresahan sosial di lingkungan sekitar. Penyebab kenakalan remaja sangat terkait dengan perilaku negatif anak di bawah umur. Biasanya penyebab kenakalan remaja tidak sesuai dengan standar hukum atau moral masyarakat.

Penyebab kenakalan remaja bisa diatasi dan dicegah. Mengontrol penyebab kenakalan remaja adalah tanggung jawab semua orang, termasuk orang tua dan negara. Berikut penyebab kenakalan remaja, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(7/7/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Penyebab kenakalan remaja internal

Menurut sebuah artikel jurnal yang berjudul Kenakalan Remaja dan Penanganannya, Universitas Padjajaran, Bandung tahun 2017, penyebab kenakalan remaja dibagi menjadi dua yaitu, internal dan eksternal. Berikut penyebab kenakalan remaja internal:

Krisis Identitas

Penyebab kenakalan remaja secara internal yang pertama adalah krisis identitas. Krisis identitas ini tidak lain terjadi karena di umur remaja anak akan mengalami perasaan untuk mendapatkan pengakuan di lingkungannya, serta adanya identitas peran yang mulai dijalankan.

Biasanya ketika kedua hal ini tidak dapat dicapai oleh anak, maka terdapat kecenderungan anak untuk melakukan pelanggaran norma. Tindakan melanggar ini tentu saja mengarah pada kenakalan remaja.

Kontrol Diri yang Lemah

Anak dengan kemampuan kontrol diri yang lemah biasanya tidak dapat membedakan tingkah laku yang dapat diterima dan tidak di masyarakat. Ini membuat anak berpotensi melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan meskipun anak sudah dapat membedakan dua tingkah laku tersebut, tetap bisa melakukan kenakalan remaja ketika anak tidak dapat mengembangkan kontrol diri dengan baik.

3 dari 7 halaman

Penyebab kenakalan remaja eksternal

Pengaruh eksternal ini berkaitan dengan hal-hal di luar diri anak yang dapat memberikan dampak perilaku menyimpang pada anak. Berikut penjelasannya:

Kurangnya Perhatian dan Kasih Sayang

Penyebab kenakalan remaja eksternal yang pertama yaitu kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Dalam hal ini keluarga memang menjadi lingkungan pendidikan utama dan paling pertama untuk mendidik anak menjadi orang yang berperilaku baik di masyarakat. Sehingga di sini, anak memerlukan pendampingan dan dukungan yang baik dari orang tua dan keluarga.

Sebaliknya, anak dengan kondisi broken home, keluarga yang berantakan akibat salah satu orang tua meninggal, ekonomi keluarga yang sulit, serta diliputi konflik keras tentu dapat memberikan pengaruh buruk pada sikap dan perilaku anak.

Kurangnya Pemahaman Agama

Dalam hal ini orang tua perlu memberikan pendidikan agama yang baik kepada anak sedari dini. Sebab, melalui pendidikan agama anak bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Dengan begitu, anak mengerti hal-hal apa saja yang mempunyai nilai kebaikan dan serta yang bersifat merusak dan perlu dihindari. Jika pendidikan agama tidak dapat ditanamkan ada anak dengan baik, maka anak akan merasa kesulitan dalam menjalankan peranan di masyarakat.

Pengaruh Lingkungan Sekitar

Di sini, teman sepermainan atau sebaya memberikan peranan penting bagi setiap remaja yang sedang berkembang. Seorang anak yang berada pada lingkungan pertemanan buruk maka tentu akan mendapat banyak pengaruh perilaku buruk. Sebaliknya, anak dengan lingkungan pertemanan baik dan suportif tentu dapat saling membantu dan memberikan pengaruh baik satu dengan yang lain. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian setiap orang tua.

Tempat Pendidikan

Tempat pendidikan juga menjadi salah satu penyebab kenakalan remaja dari faktor eksternal yang tidak boleh dilupakan. Dalam hal ini, sekolah menjadi lingkungan kedua yang memiliki potensi sebagai tempat dilakukannya kenakalan remaja. Anak-anak bisa saja melakukan berbagai tindakan atau sikap yang melanggar di jam-jam kosong pelajaran.

4 dari 7 halaman

Faktor penyebab kenakalan remaja

Menurut PBB, kenakalan remaja disebabkan oleh perpaduan beragam faktor. Faktor ini di antaranya meliputi:

Faktor ekonomi dan sosial

Kenakalan remaja didorong oleh konsekuensi negatif dari pembangunan sosial dan ekonomi, khususnya krisis ekonomi, ketidakstabilan politik, dan melemahnya institusi utama (termasuk negara, sistem pendidikan publik dan bantuan publik, dan keluarga). Ketidakstabilan sosial-ekonomi sering dikaitkan dengan pengangguran yang terus-menerus dan pendapatan rendah di kalangan kaum muda, yang dapat meningkatkan kemungkinan keterlibatan mereka dalam kegiatan kriminal.

Faktor budaya

Perilaku nakal sering terjadi dalam lingkungan sosial di mana norma-norma untuk perilaku yang dapat diterima telah rusak. Dalam keadaan seperti itu, banyak aturan umum yang mencegah orang melakukan tindakan yang tidak dapat diterima secara sosial mungkin kehilangan relevansinya bagi beberapa anggota masyarakat. Mereka merespons perubahan-perubahan yang traumatis dan destruktif dalam realitas sosial dengan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang memberontak, menyimpang atau bahkan kriminal.

5 dari 7 halaman

Faktor penyebab kenakalan remaja

Urbanisasi

Analisis geografis menunjukkan bahwa negara-negara dengan populasi yang lebih urban memiliki tingkat kejahatan terdaftar yang lebih tinggi daripada negara-negara dengan gaya hidup dan komunitas pedesaan yang kuat. Ini mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam kontrol sosial dan kohesi sosial.

Proses urbanisasi yang sedang berlangsung di negara-negara berkembang berkontribusi terhadap keterlibatan remaja dalam perilaku kriminal. Ciri-ciri dasar lingkungan perkotaan mendorong perkembangan bentuk-bentuk baru perilaku sosial yang terutama berasal dari melemahnya hubungan dan kontrol sosial primer, meningkatnya ketergantungan pada media dengan mengorbankan komunikasi informal, dan kecenderungan anonimitas.

Keluarga

Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima pengawasan orang tua yang memadai cenderung tidak terlibat dalam kegiatan kriminal. Pengaturan keluarga yang disfungsional—ditandai dengan konflik, kontrol orang tua yang tidak memadai, hubungan dan integrasi internal yang lemah, dan otonomi dini—berhubungan erat dengan kenakalan remaja.

6 dari 7 halaman

Faktor penyebab kenakalan remaja

Migrasi

Perbedaan norma dan nilai serta berbagai tingkat penerimaan beberapa tindakan dalam subkultur etnis yang berbeda mengakibatkan konflik budaya, yang merupakan salah satu sumber utama perilaku kriminal. Penduduk asli perkotaan cenderung menganggap imigran sebagai penyimpangan yang nyata.

Media

Banyak peneliti menyimpulkan bahwa anak muda yang menonton kekerasan cenderung berperilaku lebih agresif atau kasar, terutama ketika diprovokasi. Ini terutama merupakan karakteristik anak laki-laki berusia 8 hingga 12 tahun, yang lebih rentan terhadap pengaruh semacam itu. Media membawa individu ke kekerasan dalam tiga cara. Pertama, film yang mempertunjukkan tindakan kekerasan menggairahkan penonton, dan energi agresif kemudian dapat ditransfer ke kehidupan sehari-hari, mendorong seseorang untuk terlibat dalam aktivitas fisik di jalanan.

Kedua, televisi dapat menggambarkan kekerasan sehari-hari yang biasa dilakukan oleh orang tua atau teman sebaya (penjatuhan hukuman karena tidak belajar atau melanggar aturan atau norma perilaku tertentu). Ketiga, kekerasan yang digambarkan di media tidak nyata dan memiliki kualitas surealistik; luka berdarah lebih sedikit, dan rasa sakit dan penderitaan nyata yang dihasilkan dari tindakan kekerasan sangat jarang ditunjukkan, sehingga konsekuensi dari perilaku kekerasan sering tampak diabaikan.

7 dari 7 halaman

Faktor penyebab kenakalan remaja

Pengucilan

Pengucilan sebagian orang secara bertahap meningkat dengan akumulasi hambatan, putusnya ikatan sosial, pengangguran dan krisis identitas. Pengecualian simbolis dari masyarakat remaja yang telah melakukan pelanggaran bahkan kecil memiliki implikasi penting untuk pengembangan kenakalan. Studi menunjukkan bahwa tindakan pelabelan dapat menyebabkan adopsi diri dari citra nakal, yang kemudian menghasilkan aktivitas nakal.

Pengaruh teman sebaya

Keanggotaan dalam geng nakal, seperti keanggotaan dalam pengelompokan alami lainnya, dapat menjadi bagian dari proses menjadi dewasa. Melalui asosiasi primer tersebut, seorang individu memperoleh rasa aman dan aman, mengembangkan pengetahuan tentang interaksi sosial, dan dapat menunjukkan kualitas tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.