Sukses

Saat Kena Abu Vulkanik, Segera Lepas Lensa Kontak!

Efek dari abu vulkanik yang dikeluarkan oleh Gunung Kelud bukan hanya berbahaya bagi pernapasan, tapi juga membuat mata iritasi dan buta.

Efek dari abu vulkanik yang dikeluarkan oleh Gunung Kelud bukan hanya berbahaya bagi pernapasan, tapi juga membuat mata iritasi dan buta. Bahkan menurut Kementerian Kesehatan, yang perlu mendapat perhatian adalah  kandungan Silika (Si) di udara yang akan berpotensi menimbulkan iritasi pada kulit, mata dan pernapasan karena Si bentuknya berupa butiran kecil yang tajam.

Maka itu, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (Perdami) Pusat yang juga Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs, Prof. Dr. dr. Nila F Moeloek tidak menganjurkan masyarakat yang terkena dampak abu vulkanik menggunakan lensa kontak.

"Sebaiknya jangan gunakan lensa kontak bila ada di sekitar wilayah yang terkena abu vulkanik. Lensa kontak itu menempel di kornea mata, sehingga debu yang masuk bisa membuat luka di sekitar kornea," kata Nila, saat diskusi pembangunan MDGs di kampus Unika Atma Jaya, Jakarta, Senin (17/2/2014).

Nila menerangkan, abu vulkanik itu semacam butiran kristal yang sangat berbahaya bila masuk ke mata. Parahnya, jika iritasi terus dibiarkan, kornea mata bisa mengalami borok hingga kebutaan.

"Abu vulkanik mengandung macam-macam butiran halus berbahaya yang bisa masuk ke mesin mata, kalau dia menggunakan lensa kontak, maka butiran halus yang masuk ke mata itu bisa bikin luka. Dan dalam sehari saja bisa bikin borok. Dan kalau boroknya sudah sebesar kornea, bisa buta. Ngeri," jelas Nila.

Meskipun Nila tidak menganjurkan penggunaan kacamata khusus, tapi menggunakan kacamata akan lebih baik demi menjaga mata dari bahaya abu vulkanik . Sedangkan Anda yang matanya sudah terlanjur terkena abu vulkanik, disarankan segera membilasnya dengan air dan tidak boleh menggosok mata.

"Bilas air nggak apa-apa. Tapi perhatikan kebersihan air. Takutnya airnya kotor dan ada kuman. Kalau masih ada yang mengganjal dan mata kemerahan, keluarkan kotoran. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter mata, nanti kan diberi antibiotik," ungkapnya.

(Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini