Sukses

Beda Lho Antara Dokter Bedah Jantung dan Dokter Jantung!

Dokter jantung dan dokter bedah jantung ada bedanya, lho. Apa saja sih?

Kebanyakan masyarakat masih susah membedakan antara dokter jantung dan dokter bedah jantung. Tidak jarang, masyarakat seringkali tertukar ketika hendak memeriksakan kondisinya. Memang antara keduanya terdengar sama, tapi pada dasarnya tugas keduanya sangat berbeda.

Seperti yang diungkapkan Spesialis Bedah Thorax dan Kardiovaskular dari Rumah Sakit Bunda Jakarta dr. Hariadi Hadibrata SpBKTV, dokter jantung pada umumnya akan melakukan kateterisasi, dan pemasangan alat lainnya.

"Seperti pemasangan stan, pemasangan ring, dan pemasangan alat lainnya, itu semua adalah tugas dokter jantung," kata Hariadi Hadibrata, dalam acara Grand Opening Bunda Heart Centre di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2013).

Dalam beberapa kasus, bila dokter jantung tidak bisa dilakukan stanting dan pemasangan ring, maka akan dirujuk ke bagian bedah jantung untuk dilakukan operasi. Salah satunya adalah operasi by pass.

Perbedaan lainnya, dokter jantung dalam praktiknya tidak menggunakan pisau. Sedangkan bedah jantung, mau tidak mau harus menggunakan pisau karena harus membuka bagian dada.

Tapi pada dasarnya, kedua dokter ini harusnya saling bekerja sama yang erat, agar menghasilkan sesuatu yang baik untuk pasiennya. Sehingga, keduanya harus menjadi satu tim, dan pada saat melakukan operasi, pasien dapat dilihat dari segala sisi.

"Nantinya akan didiskusikan, agar pasien mendapatkan hasil yang terbaik.

Untuk tindakan operasinya sendiri, Spesialis Bedah Thoraks dan Kardiovaskular, dr. Hariadi Hadibrata, SpBTKV mengatakan, RS Bunda akan melakukan beberapa tindakan operasi. Mulai dari by pass, penggantian katut (katut mitral dan aorta) sampai melakukan operasi jantung pada anak-anak.

"Kelainan jantung pada anak-anak yang dimaksud yaitu kelainan jantung bawaan. Selain itu, kebocoran pada jantung juga," jelas Hariadi.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kematian terbesar di dunia saat ini disebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Pada tahun 2002, sepertiga kematian di seluruh dunia disebabkan penyakit kardiovaskular. Bahkan di negara maju, dapat mencapai setengahnya.

Penyakit jantung dapat disebabkan karena kelainan bawaan, penyakit jantung rematik, hipertensi atau penyakit paru.

(Adt/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini