Sukses

Anak-anak Hebat yang Berprestasi di Umur 13-14 Tahun

Berikut sederet nama bocah berusia 13 dan 14 tahun, yang berhasil mendulang kesuksesan di usia yang relatif belia.

Remaja sering dikaitkan dengan perilaku bandel dan susah diatur karena di usia inilah mereka sedang mengalami pubertas. Tak jarang kebandelan ini berakibat pada nasib buruk alias celaka.

Sama seperti yang dialami putra bungsu pasangan Ahmad Dhani dan Maia Estianty, yang bernama Ahmad Abdul Qodir Jaelani alias Dul. Di usianya yang baru 13 tahun dia justru menjadi penyebab tabrakan maut yang mengakibatkan 6 orang tewas.

Para psikolog menilai kesalahan tak semata oleh si Dul sendiri tapi orangtua yang salah asuh juga turut andil. Mengingat Dul masih berusia 13 tahun, tapi ia sudah diizinkan orangtuanya untuk mengendarai kendaraan seorang diri, tanpa pengawasan.

Selain lagi nakal-nakalnya, masih banyak remaja yang jadi anak manis dan berprestasi saat usianya 13 tahun yang sudah pasti membanggakan kedua orangtuanya.

Berikut sederet nama bocah berusia 13 dan 14 tahun, yang berhasil mendulang kesuksesan di usia yang relatif belia, dilansir dari berbagai sumber, Senin (9/9/2013)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman


1. Sufiah Yusof (Mahasisiwi Oxford Termuda asal Malaysia)

Pada tahun 1997, Sufiah Yusof diterima secara terhormat di St Hilda College, Oxford, untuk belajar matematika pada usia 13 tahun.

Tapi sayang, beberapa tahun kemudian siswi cerdas asal Malaysia ini menghilang dari apartemennya, dan ditemukan bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe. Dia mengatakan, ini disebabkan karena tekanan dari orangtua yang cukup tinggi, yang membuatnya stres, dan tidak fokus untuk belajar.
3 dari 6 halaman


2. Neha Ramu (Gadis ber-IQ 162)

Gadis 13 tahun yang tinggal di London ini memiliki nilai kecerdasan (IQ) lebih tinggi dari Stephen Hawking dan Albert Einstein, yaitu 162.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, terlihat jelas bahwa Ramu adalah gadis yang tidak hanya cantik dan cerdas, tapi ia juga sosok yang bijaksana. Tim BBC menilai, Ramu memiliki perspektif hidup yang matang secara luas, yang membuatnya layak menjadi remaja jenius.

"Saya tidak benar-benar berpikir kalau saya ini pintar. Saya pikir, saya hanya memiliki IQ yang tinggi, tapi itu tidak benar-benar bahwa saya pintar. Beberapa orang berpikir, bahwa saya banyak belajar dari segala hal, tapi itu tidak benar sama sekali. Saya hanya ingin bersantai, dan melakukan apa yang saya sukai," kata dia.
4 dari 6 halaman


3. Santiago Gonzalez (si jenius yang jago pengkodean)

Sementara remaja seusianya sibuk mendengarkan dan mengidolakan sosok penyanyi muda Justin Bieber, Santiago Gonzalez lebih memilih untuk menghabiskan waktunya di ruang kelas untuk mengikuti perkuliahan seluk beluk pengkodean di komputer.

Dilansir Huffingtonpost, Gonzalez merupakan sosok bocah jenius, yang menghabiskan pendidikannya di Colorado School of Mines.

Gonzales sangat fasih dalam beberapa bahasa pengkodean, dan berhasil membuat beberapa aplikasi yang mengagumkan.
5 dari 6 halaman


4. Fabiano Luigi Caruana (Grandmaster catur)

Fabiano Luigi Caruana menjadi Grandmaster di bidang catur pada usia 16 tahun. Pada tahun 2007, bocah keturunan Amerika dan Italia ini memperoleh Grandmasternya di usia 14 tahun, 11 bulan, 20 hari. Dan sejarah pun telah mencatat namanya dalam deretan Grandmaster termuda.

Pada April 2009, seperti dilansir Oddee, ia memperoleh ELO rating sebesar 2649, dalam usianya yang belum mencapai 18 tahun.
6 dari 6 halaman


5. Steven Gonzales Jr (penderita kanker yang mampu bikin game)

Ketika akan menginjak usia 13 tahun, bocah gemuk ini didiagnosa mengidap penyakit Myelogenous Leukemia akut, atau bentuk kanker yang sangat jarang ditemui. Dokter sempat berucap, bahwa Gonzales tidak dapat bertahan hidup lebih lama lagi.

Tapi siapa yang menyangka, bahwa bocah ini berhasil melewati masa-masa suramnya selama 100 hari.

Dilansir Nbclatino, dalam upayanya melawan penyakitnya itu, Gonzales berhasil menciptakan game sendiri, untuk membantunya melawan kebosanan setiap kali berada di ruangan pengobatan.

(Adt/Igw/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.