Sukses

Faktor Hormonal Buat Wanita Usia 50 Tahun Rentan Terkena AMD

Saat terjadinya menopause, hormon wanita tidak seimbang, yang meningkatkan terjadinya AMD (Age-related Macular Degenaration).

Pada wanita, ada satu faktor risiko yang namanya hormonal, yang terjadi pada usia di atas 50 tahun, yang membuatnya akan mengalami menopause. Pada saat terjadinya menopause, hormonnya menjadi tidak seimbang, yang menjadikan ketidakseimbangan hormonal ini meningkatkan terjadinya AMD (Age-related Macular Degenaration).

Menurut dr. Elvioza, Sp.M (K), dalam acara 'Cegah Kebutaan Akibat Age-related Macular Degeneration (AMD) dari Sekarang', di Indonesia pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai AMD ini masihlah tergolong minim. Sehingga, penderita biasanya tidak menyadari akan hal ini.

"Ditambah lagi, AMD kerap muncul tanpa adanya gejala terlebih dahulu (silent kiler)," ujar dr Elvioza, di kawasan Epicentrum, yang ditulis Senin (5/8/2013)

Lebih lanjut Elvioza menjelaskan, AMD merupakan penyakit kebutaan yang disebabkan adanya kerusakan makula pada bola mata. Makula atau biasa dikenal dengan bintik kuning, berfungsi untuk menyaring sinar yang dapat merusak mata dengan mengikat radikal bebas, yang dipancarkan oleh sinar biru (blue rays).

"Sinar biru ini biasanya menyerang melalui sinar telepon genggam, komputer, televisi, dan sinar matahari," jelas Elvioza. "Untuk itu, rutinlah cek mata 6 bulan sekali atau setahun sekali," tambahnya.

Pencegahan terjadinya AMD

Menurut dr. Elvioza, ada beberapa faktor risiko  yang sebenarnya dapat dihindari. Akan tetapi, ada juga faktor risiko yang tidak dapat dihindari.

"Umpamanya ada wanita yang keturunan AMD, itukan kita tidak bisa menghindarinya. Apa boleh buat. Begitu pun dengan umur di atas 50 tahun, kita pun tidak dapat menghindarinya," kata dr. Elvioza, saat diwawancarai Liputan6.com

Bagi Elvioza, yang dapat dihindari adalah gaya hidup. Seperti faktor risiko merokok, alkohol, yang semuanya itu dapat dihindari. "Itu kan faktor risiko yang kita bikin-bikin sendiri, bukan?" tambahnya.

Kemudian makanan yang tidak sehat juga merupakan faktor risiko yang dibuat sendiri oleh manusianya. Faktor risiko yang dapat dihindari itulah yang dapat dijadikan pencegahan.

Lebih lanjut Elvioza menuturkan, ada baiknya untuk setiap orang lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran. Terlebih sayuran berwarna hijau. Sayuran berwarna hijau, dipercayai dapat membuat mata yang mengonsumsinya senantiasa sehat. "Kalau seseorang makan nggak ada warna hijaunya, nggak ada serat-seratnya itu makanan yang enggak sehat untuk mata," jelasnya.

Alat pendeteksi Macular Pigment level pertama di Indonesia

Dengan kecanggihan medis pemeriksaan makula saat ini telah didukung dengan alat bernama Macular Pigment Screener II. Alat ini merupakan pendeteksi pertama di Indonesia sebagai langkah preventif terhadap kasus AMD.

Sebagai pihak yang memperkenalkan alat ini ke khalayak ramai, PT SOHO Global Medika berharap setiap individu semakin peduli terhadap matanya.

Dengan alat canggih yang baru akan diluncurkan secara resmi akhir Agustus mendatang, pasien dapat mengetahui apakah pigmen makula dalam kondisi sehat hanya dalam 2 menit.

(Adt/Igw))

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini