Sukses

Ladies! Begini Cara Aman Konsumsi Matcha agar Terhindar dari Anemia

Mengonsumsi matcha ternyata bisa menghambat penyerapan zat besi jika dikonsumsi berlebihan atau di waktu yang salah. Risiko terkena anemia pun terbuka lebar.

Diterbitkan 12 Oktober 2025, 20:00 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta - dr. Rovy Pratama, MBA mengingatkan bahwa kandungan tanin dan antioksidan dalam matcha dapat memengaruhi proses penyerapan zat besi dari makanan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya anemia.

"Terkait matcha, akan banyak sekali konsentrasi yang ada di pasaran. Ada yang kandungannya sedikit, ada yang pekat banget. Itu sangat memengaruhi bagaimana dia mengganggu proses penyerapan zat besi," katanya.

Dia, menjelaskan, semakin tinggi konsentrasi matcha, semakin besar pula potensi hambatannya terhadap penyerapan zat besi dalam tubuh. "Semakin pekat, maka akan semakin susah diserap. Zat besi akan semakin terganggu," tambahnya. 

dr. Rovy menyarankan agar konsumsi matcha dibatasi maksimal satu kali sehari dan tidak langsung setelah makan."Kalau saya boleh saran, idealnya cukup sekali sehari saja. Jangan langsung setelah makan,” tambahnya.

Dia juga mengingatkan agar waktu minum matcha diberi jeda sekitar dua jam setelah makan supaya tubuh memiliki waktu cukup untuk menyerap zat besi dari makanan.

Menurutnya, kebiasaan langsung meminum matcha setelah makan hanya membuat nutrisi penting terbuang percuma karena tidak terserap optimal.

2 dari 3 halaman

Waktu Terbaik Minum Matcha

Menurut dr. Rovy, waktu minum matcha menjadi faktor penting agar zat besi tetap dapat diserap tubuh dengan baik. Dia menekankan agar matcha tidak diminum berdekatan dengan waktu makan. 

"Kapan waktunya yang paling tepat? Di atas dua jam setelah makan," ujarnya. 

Hal ini karena tubuh memerlukan waktu untuk menyerap zat besi dari makanan terlebih dahulu sebelum tanin dari matcha mulai bekerja. "Jangan pesan fettuccine carbonara, kemudian minumnya matcha, jangan," katanya.

Dia menambahkan, sebaiknya air putih tetap menjadi minuman utama setelah makan agar penyerapan nutrisi berjalan optimal.

3 dari 3 halaman

Air Putih Jadi Pilihan Sehat

Tak hanya matcha, dr. Rovy juga mengingatkan bahwa kebiasaan masyarakat Indonesia yang minum teh dingin setelah makan memiliki efek serupa.

"Kalau di Indonesia itu punya tradisi, kalau makan minumnya teh dingin. Teh dingin itu juga menghambat penyerapan zat besi," katanya.

Dia menyarankan agar minuman dengan kafein seperti teh, kopi, dan matcha tidak dikonsumsi bersamaan dengan waktu makan. Sebagai gantinya, air putih adalah pilihan terbaik. 

"Minumnya yang normal saja, air putih saja. Dengan minum air putih, maka harapannya zat nutrisi, terutama besi, akan optimal diserap," tambahnya.

 

 

 

Produksi Liputan6.com