Liputan6.com, Jakarta Jutaan anak di seluruh dunia rentan terhadap infeksi cacing usus, terutama cacing kremi, yang mudah menular. Kondisi ini sering dianggap sepele, padahal berdampak besar pada kesehatan dan perkembangan si kecil jika tidak ditangani. Mengetahui tanda anak cacingan yang khas adalah langkah pertama dalam menjaga kesehatan mereka.
Melansir dari laman resmi The Royal Children's Hospital Melbourne (RCH) Australia, cacing kremi adalah jenis cacing gelang yang paling umum menyerang anak usia prasekolah dan usia sekolah. Tanda anak cacingan yang paling khas dan sering terjadi adalah rasa gatal hebat di area dubur (bokong), terutama saat malam hari. Infeksi ini mudah diobati dengan obat-obatan yang aman.
Memahami gejala ini membantu orang tua segera mencari cara mengatasinya agar anak terhindar dari kekurangan gizi kronis dan gangguan tidur. Pengobatan yang tepat dan perilaku hidup bersih menjadi kunci utama memutus rantai penularan cacing.
Advertisement
Apa Itu Cacingan pada Anak dan Jenis Cacing yang Paling Umum?
Cacingan atau kecacingan adalah kondisi di mana tubuh anak terinfeksi oleh parasit cacing usus (helminths). Parasit ini hidup dan berkembang biak di saluran pencernaan, mengambil nutrisi, dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Infeksi ini sangat umum karena anak-anak sering bermain di luar dan kurang memperhatikan kebersihan tangan.
Ada banyak jenis cacing usus, tetapi yang paling umum, terutama pada anak-anak, adalah Cacing Kremi (Pinworm atau Enterobius vermicularis). Cacing kremi berukuran kecil, putih, dan panjangnya sekitar 1 cm.
Melansir dari The Royal Children's Hospital Melbourne, cacing kremi mendapatkan namanya karena bentuknya yang seperti benang putih kecil. Cacing ini hidup di usus bagian bawah dan keluar dari anus pada malam hari untuk bertelur di area sekitar dubur, yang menjadi penyebab utama gejala gatal pada anak.
Selain cacing kremi, jenis cacing lain yang umum menginfeksi anak di Indonesia adalah Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides), Cacing Tambang (Hookworm), dan Cacing Cambuk (Whipworm).
Advertisement
Tanda Anak Cacingan: Gejala Fisik dan Perilaku yang Khas
Meskipun banyak kasus infeksi cacingan, terutama cacing kremi, tidak menunjukkan gejala sama sekali, ada beberapa tanda fisik dan perilaku yang harus diwaspadai orang tua.
Berikut adalah tanda anak cacingan yang paling umum dan khas, berdasarkan berbagai sumber kesehatan:
1. Gatal Hebat di Sekitar Dubur (Anus)
Ini adalah gejala paling khas dari cacing kremi, yang seringkali terasa lebih parah pada malam hari. Rasa gatal ini muncul ketika cacing betina bermigrasi ke area anus untuk bertelur, menyebabkan iritasi lokal.
2. Gatal atau Kemerahan di Area Vagina (Khusus Anak Perempuan)
Pada anak perempuan, cacing kremi dapat bermigrasi dari anus dan memasuki area vagina. The Australian Parenting Website raisingchildren.net.au dan The Royal Children's Hospital Melbourne sama-sama mencatat bahwa ini dapat menyebabkan gatal dan kemerahan di sekitar area vagina atau bahkan memperburuk kondisi vulvovaginitis.
3. Kegelisahan dan Mudah Tersinggung (Irritable)
Infeksi cacingan tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga perilaku. Anak yang terinfeksi mungkin mudah tersinggung dan secara umum 'tidak enak badan' (irritable), seperti yang disebutkan oleh The Royal Children's Hospital Melbourne. Hal ini sering disebabkan oleh rasa gatal yang mengganggu, terutama di malam hari, yang mengakibatkan kualitas tidur anak sangat buruk.
4. Malas Belajar dan Menurunnya Nilai Pelajaran
Cacingan dapat berdampak langsung pada performa akademis anak. Dinas Kesehatan Provinsi Kota Yogyakarta mencatat bahwa bahaya cacingan adalah daya tahan tubuh rendah, lemah, dan sering menjadi letih. Kondisi ini menyebabkan anak malas belajar dan sering absen atau tidak masuk sekolah, yang pada akhirnya mengakibatkan nilai pelajaran turun atau rendah.
5. Perubahan Berat Badan dan Status Gizi:
Cacing mengonsumsi nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh anak. Dinas Kesehatan Provinsi Kota Yogyakarta, dikutip dalam penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, menyebutkan bahwa bahaya cacingan meliputi kurang gizi (badan kurus) dan kurang darah (anemia). Hal ini terjadi karena penyerapan nutrisi penting terganggu.
6. Perut Buncit, Lesu, dan Pucat:
Cacingan sering ditandai dengan perut buncit tanpa kenaikan berat badan. Selain itu, anak sering terlihat lemas, cepat lelah, dan pucat karena anemia (kurang darah) akibat cacing menghisap darah atau mengganggu penyerapan zat besi.
7. Nyeri Perut, Mual, dan Muntah:
Infeksi cacing dapat menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk nyeri perut, mual, muntah, serta diare atau sembelit yang tidak jelas penyebabnya, seperti yang disebutkan oleh laman resmi Pemerintah Kabupaten Bantul.
8. Perubahan pada Rambut dan Perilaku Tidur:
Tanda lain dari gangguan gizi akibat cacingan adalah kondisi rambut yang menyerupai rambut jagung atau tumbuh jarang. Secara perilaku, anak mungkin menjadi mudah tersinggung, gelisah, dan tidak tidur nyenyak (sering terbangun) karena rasa gatal yang mengganggu di malam hari.
9. Cacing Terlihat
Pada kasus yang parah, orang tua mungkin dapat melihat cacing kecil berwarna putih seperti benang di sekitar anus anak, terutama jika diperiksa dengan senter di malam hari, atau melihat cacing keluar bersama tinja atau bahkan melalui mulut.
Cara Mengatasi Cacingan pada Anak: Pengobatan dan Pencegahan Berulang
Tanda anak cacingan dan cara mengatasinya memerlukan penanganan yang terpadu, yang tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada pencegahan infeksi berulang.
1. Pengobatan dengan Obat Cacing (Albendazole atau Mebendazole)
Pengobatan cacingan sangat mudah dan efektif menggunakan obat antiparasit bebas resep seperti Albendazole atau Mebendazole.
- Dosis Tepat: Pemerintah melalui Program POPM cacingan menggunakan Albendazole dengan dosis tunggal 200 mg untuk usia 12-23 bulan dan 400 mg untuk usia 24 bulan hingga 12 tahun. Obat cacing yang efektif dapat mencapai tingkat kesembuhan 70 - 99%
- Obati Seluruh Keluarga: The Royal Children's Hospital Melbourne menyarankan untuk mengobati semua anggota keluarga secara bersamaan, meskipun mereka tidak menunjukkan gejala. Ini penting karena cacing kremi sangat mudah menular.
- Pengulangan Dosis: Dokter atau apoteker sering menyarankan pengulangan dosis tablet antiparasit setelah 2 minggu untuk memastikan semua cacing, termasuk telur yang baru menetas, hilang sepenuhnya.
2. Perawatan Tradisional (Pendekatan Herbal)
Beberapa ramuan tradisional juga dipercaya dapat membantu meredakan gejala cacingan, meskipun penggunaannya perlu didukung oleh obat medis. Menurut buku Muslimah Cerdas & Kreatif (2007):
- Cacing Gelang: Dapat diatasi dengan ramuan parutan bawang putih yang dicampur madu lebah, diminum di pagi hari.
- Cacing Kremi: Rasa gatal pada dubur dapat diredakan dengan menempelkan parutan bawang merah atau bawang putih pada area yang gatal menjelang tidur.
Advertisement
Pencegahan Utama: Memutus Siklus Penularan Cacing
Infeksi cacing mudah kambuh (recurrent) karena telur cacing dapat bertahan hidup hingga dua minggu di luar tubuh. Oleh karena itu, pencegahan harus difokuskan pada pemutusan daur hidup cacing.
Melansir dari Jurnal Kesehatan Komunitas (2016) dan laman resmi Pemkab Bantul, pencegahan cacingan harus menekankan pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS):
- Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS): Siswa yang tidak punya kebiasaan mencuci tangan berisiko terkena cacingan 5 kali lebih besar. Cuci tangan harus dilakukan secara menyeluruh setelah dari toilet dan sebelum memegang makanan.
- Menjaga Kebersihan Kuku: Kuku yang kotor dapat menjadi tempat telur cacing berkumpul. Kebiasaan menggigit kuku dan memasukkan jari ke dalam mulut adalah jalur penularan cacing dari kuku ke mulut. Kuku sebaiknya dipotong pendek minimal sekali seminggu.
- Penggunaan Alas Kaki: Penularan cacing tambang dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi. Memakai alas kaki, terutama saat bermain di luar, sangat penting.
- Menjaga Sanitasi Lingkungan: Buang air besar di jamban yang sehat dan memastikan ketersediaan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) yang baik di rumah dapat mengurangi penyebaran telur cacing di lingkungan sekitar.
- Kebersihan Pakaian dan Sprei: Jika ada anggota keluarga yang terinfeksi cacing kremi, cucilah pakaian, sprei, dan handuk dengan air sabun panas secara teratur selama beberapa hari setelah pengobatan.
FAQ Seputar Anak Cacingan
Apakah cacingan benar-benar bisa menyebabkan anak menjadi bodoh atau malas belajar?
Ya, secara tidak langsung. Anak yang mengalami cacingan parah sering mengalami kekurangan gizi (terutama anemia dan zat besi) dan cepat lelah (lethargy). Kondisi ini menyebabkan daya tahan tubuh rendah sehingga anak sering sakit, sulit berkonsentrasi, malas belajar, dan sering absen sekolah, yang pada akhirnya dapat memengaruhi prestasi dan nilai pelajaran.
Apa itu "rambut jagung" yang sering dikaitkan dengan tanda anak cacingan?
Rambut jagung adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rambut yang kering, kusam, jarang tumbuh, dan mudah patah. Kondisi ini bukan disebabkan langsung oleh cacing, melainkan akibat severe kekurangan gizi protein dan vitamin yang kronis, karena cacing di usus menyerap nutrisi penting dari makanan anak.
Mengapa disarankan minum obat cacing setiap 6 bulan sekali?
Pemerintah merekomendasikan Program POPM cacingan 2 kali setahun (setiap 6 bulan) karena didasarkan pada siklus hidup cacing. Siklus hidup cacing dari mulai masuknya telur hingga menjadi larva dan menginfeksi manusia umumnya berkisar dalam periode tersebut. Pengobatan berkala memastikan cacing yang baru berkembang dimusnahkan sebelum sempat bertelur dan menyebar.
Apakah cacing kremi bisa menular dari hewan peliharaan?
Tidak. Cacing kremi (pinworm) adalah infeksi yang spesifik menular dari manusia ke manusia. Penularan terjadi ketika telur cacing yang sangat kecil dan ringan (dari tangan atau debu) tertelan oleh manusia. Anda tidak bisa tertular cacing kremi dari hewan peliharaan.
Apa risiko jika infeksi cacing gelang tidak diobati segera?
Cacing gelang memiliki panjang yang jauh lebih besar (15−25 cm) dibandingkan cacing kremi. Jika infeksi cacing gelang tidak diobati, cacing dapat menyebabkan obstruksi atau penyumbatan usus total karena jumlahnya yang sangat banyak. Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan intervensi segera.
Advertisement
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5398198/original/065243000_1761876607-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-10-31T090908.052.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5410534/original/044316100_1762936154-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-11-12T132144.936.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5410485/original/054927000_1762934671-uang_rupiah.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5141037/original/037765700_1740295695-20250223-Jalan_Sehat_Cek_Fakta-HER_5.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/avatars/2608262/original/030108300_1666512422-pexels-ibrahim-hasan-3944317.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5330319/original/053380600_1756358798-coronavirus-child-mother-with-daughter-child-lying-bed-woman-medical-mask.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5333398/original/017665500_1756625011-depressed-woman-hungry-from-dieting.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5323673/original/031426300_1755797216-pexels-ron-lach-9892443.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/avatars/1812256/original/005506700_1737367108-1655451995429.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5398908/original/086614100_1761900233-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408885/original/051210600_1762838620-Armada_Vietjet__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5407768/original/070203800_1762753906-Fujifilm_Instax_Mini_LiPlay__02.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4767838/original/039381300_1710008223-Beige_Chino___Tapered_Cotton_Stretch_Trouser_-_ASKET.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4700848/original/089505300_1703763117-sandals-4273243_640.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2255977/original/087039700_1529581269-Sofo_Olive__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3948052/original/092439800_1646031798-waldemar-brandt-UP9DtTjRYpI-unsplash.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5345509/original/045813900_1757565481-rosa-rafael-pxax5WuM7eY-unsplash.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3362580/original/077439200_1611880181-close-up-portrait-young-pretty-woman-taking-shower_186202-4166.jpg)