Sukses

[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga: 5 Hal tentang Proses Penelitian Vaksin TB Baru

Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa Bill Gates tengah mengembangkan teknologi pembuatan vaksin TB di Indonesia. Berikut lima fakta tentang hal proses penelitiian vaksin TB.

OlehProf Tjandra Yoga AditamaDiperbarui 08 Mei 2025, 04:19 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2025, 05:00 WIB

 

Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa filantropi Bill Gates tengah mengembangkan teknologi pembuatan vaksin, salah satunya untuk penyakit Tuberkulosis (TB). Indonesia menjadi salah satu tempat uji coba vaksin tersebut.

Ada lima hal yang perlu diketahui tentang vaksin tersebut:

Pertama, vaksin TB yg sekarang digunakan yakni BCG ditemukan 1921. Sudah 104 tahun yang lalu sudah lama sekali, jadi tentu seharusnya sudah sangat pantas sekarang dibuat vaksin baru, bahkan harusnya lebih awal lagi.

Kedua, vaksin BCG efektivitas utamanya hanya untuk masa anak-anak saja dalam mencegah TB berat dan kematian akibat TB pada anak. Jadi, sudah amat patut dibuat vaksin baru yang jauh lebih efektif.

Ketiga, dengan perkembangan pembuatan vaksin COVID-19 dan juga teknologi mutakhir kini, maka memang kemungkinan menemukan vaksin TB baru menjadi lebih besar.

Keempat, Indonesia (bersama beberapa negara "high burden TB") memang sudah beberapa tahun ini masuk dalam salah satu negara jejaring penelitian untuk membuat vaksin TB , yang sejauh ini namanya M72/AS01E.

Kelima, sekarang proses penemuan vaksin baru ini masih dalam penelitian fase 3, yang dilakukan di lima negara, yaitu Afrika Selatan Kenya, Malawi, Zambia, dan Indonesia. Negara-negara dengan beban kasus TB cukup besar. Bila fase penelitian ini berhasil maka dilanjutkan ke fase berikutnya.

 

Penulis adalah Direktur Pascasarjana Universitas YARSI/Adjunct Professor Griffith University Australia/Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)

EnamPlus