Liputan6.com, Indramayu - Produk susu ikan adalah hasil olahan dari Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang dibuat di pabrik PT. Berikan Bahari Indonesia, Indramayu. HPI kemudian dikirim ke pabrik Berikan Bahari di Bekasi, Jawa Barat, untuk dibuat produk turunan seperti susu ikan, cookies, dan bumbu dapur.
Menurut Chief RND and QA PT. Berikan Teknologi Indonesia, Iwa Sudawarman, kegiatan yang dilakukan di pabrik Bekasi cenderung sederhana. Mengolah HPI dan menambahkannya dengan bahan-bahan lain dengan mesin mixer.
Baca Juga
Hingga kini, ada dua rasa susu ikan, coklat dan stroberi. Sementara, rasa original tidak diproduksi. Menurut Iwa, ini menjadi salah satu upaya untuk menekan rasa amis dari ikan meski sebetulnya upaya ini telah dilakukan pula di pabrik Indramayu.
Advertisement
"Kalau rasa coklat itu pakai coklat bubuk asli, kalau stroberi pakai perisa stroberi. Dan, perisa ini menjadi salah satu cara untuk meredam rasa amis ikan," kata Iwa.
Ditambahkan bahwa susu ikan mengandung 40 persen HPI. Sisanya ada kandungan creamer, perisa, coklat bubuk untuk rasa coklat, dan gula.
Kandungan Gula Susu Ikan
Sementara, terkait kandungan gulanya, susu ikan kemasan 350gr memiliki kandungan 8,4gram gula.
"Gulanya 8gram dan sekarang ada permintaan untuk lebih diturunkan lagi. Ke depan akan digunakan gula alami lain seperti stevia agar lebih rendah lagi gulanya," ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Iwa, sebagian masyarakat memang hanya ingin manfaat proteinnya saja tanpa ada kandungan gula.