Sukses

Apa Benar Stres Bisa Picu Jerawat? Ini Penjelasan Pakar

Stres bisa memicu timbulnya jerawat dan membuat kulit menjadi sangat sensitif, ini penjelasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Stres bisa membuat kulit menjadi sangat sensitif. Termasuk membuat jerawat rentan muncul.

“Stres adalah pemicu umum yang dapat membuat kondisi kulit menjadi lebih buruk, dengan cara apa pun sehingga rentan menjadi jerawatan,” kata Richard Fried, MD, PhD, seorang dokter kulit bersertifikat, psikolog klinis, dan direktur klinis Yardley Dermatology Associates di Pennsylvania mengutip Self.

Menurut American Academy of Dermatology, stres pemicu munculnya bercak kulit kering, gatal, dan meradang di seluruh tubuh.

Nah, pada orang yang berurusan dengan jerawat sering mengalami frustrasi akibat stres yang muncul. Stres meningkatkan kadar kortisol, alias hormon stres dalam tubuh Anda. Hal ini dapat meningkatkan produksi minyak di kulit dan menjadi penyebab jerawat.

Stres tidak secara langsung menyebabkan kondisi-kondisi kulit jika Anda tidak memiliki riwayat kondisi tersebut. Namun, jika Anda sudah mengalaminya, stres bisa membuatnya lebih sulit dikelola.

Bahkan jika Anda belum pernah didiagnosis dengan kondisi kulit tertentu, mengalami stres berkepanjangan dapat membuat sistem kekebalan Anda menjadi lebih rentan.

“Ketika sistem kekebalan tubuh Anda dalam kondisi baik, semuanya baik-baik saja. Tapi ketika tidak, stres dapat membuat kondisi kulit menjadi lebih buruk,” kata Fried.

 

 

2 dari 4 halaman

Tindakan saat Stres Pengaruhi Kondisi Kulit

Jika menyentuh atau mengorek-ngorek wajah adalah salah satu kebiasaan cemas ketika stres, hal ini bisa menjadi alasan kondisi kulit menjadi lebih buruk. Bakteri, kotoran, dan benda kotor lainnya yang ada di tangan bisa menyebabkan jerawat.

“Jerawat banyak hubungannya dengan orang yang menyentuh wajah mereka,” jelas Arielle Nagler, MD, dokter kulit bersertifikat di NYU Langone Health.

Selain itu, stres juga bisa membuat Anda cenderung menghindari kebiasaan untuk melakukan skin care atau perawatan kulit.

“Biasanya, saat kita mengalami stres berat, kita menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengurus diri sendiri,” kata Shannon Bennett, PhD, seorang psikoterapis di Weill Cornell Medicine dan NewYork-Presbyterian.

“Jika stres Anda menyebabkan tidak bisa tidur nyenyak, tidak meluangkan waktu untuk mencuci muka, tidak makan dengan baik atau minum cukup air, hal itu dapat berdampak negatif pada kulit Anda," ujar Bennett.

3 dari 4 halaman

Jika Meminimalkan Stres, Apakah Bisa Mendapatkan Kulit yang Bagus?

Memiliki beberapa teknik mengatasi stres merupakan ide bagus, baik itu pernapasan dalam, peregangan, menghabiskan waktu di alam terbuka, atau apa pun yang membantu Anda rileks. Namun, meminimalkan stres bukanlah solusi ajaib untuk menyelesaikan masalah kulit Anda.

“Bukan berarti jika Anda menangani stres dengan lebih baik, kulit Anda akan baik-baik saja,” kata Fried.

Faktanya, memberi tekanan pada diri sendiri untuk menghilangkan stres sepenuhnya demi mendapatkan kulit yang lebih baik hanya bisa membuat Anda merasa lebih stres.

Mengelola stres mungkin membantu kulit Anda, tetapi itu bukan satu-satunya faktor yang berperan.

Jadi, selain menganggap jerawat dan masalah kulit lainnya sebagai tanda bahwa Anda perlu meluangkan lebih banyak waktu untuk perawatan diri, bicarakan dengan profesional jika gejala Anda terus berlanjut.

Fried menyarankan untuk segera menemui dokter spesialis kulit jika memungkinkan.

4 dari 4 halaman

Bagaimana Cara Supaya Jerawat Tidak Tumbuh Lagi?

Jawabannya sering kali tertanam dalam kebiasaan dan rutinitas harian Anda. Tentu saja, kecenderungan Anda terhadap jerawat sering kali disebabkan oleh faktor genetik, tetapi Anda dapat mengurangi masalah tersebut dengan beberapa hal berikut ini menurut WebMD.

  1. Jaga kebersihan wajah. Berjerawat atau tidak, penting untuk mencuci muka dua kali sehari untuk menghilangkan kotoran, kulit mati, dan minyak berlebih dari permukaan kulit.
  2. Melembabkan. Banyak produk jerawat yang mengandung bahan yang mengeringkan kulit, jadi selalu gunakan pelembab yang meminimalkan kekeringan dan pengelupasan kulit.
  3. Cobalah produk obat jerawat. Guakan obat untuk mencegah pembentukan jerawat. Gunakan produk ini dengan hati-hati jika Anda memiliki kulit sensitif.
  4. Gunakan riasan secukupnya. Saat berjerawat, hindari penggunaan alas bedak, bedak, atau perona pipi. Jika Anda memang memakai riasan, pilih riasan yang berlabel noncomedogenic, artinya tidak menyebabkan jerawat.
  5. Jauhkan tangan dari wajah. Hindari menyentuh wajah atau menopang pipi atau dagu dengan tangan. Tak hanya menyebarkan bakteri, Anda juga bisa mengiritasi kulit wajah yang sudah meradang.