Sukses

Donor Darah Aman Dilakukan di Bulan Puasa Ramadhan, Jadi Amalan Sedekah yang Menuai Pahala Besar

Orang yang sehat dan tidak menderita kondisi medis tertentu dapat mendonorkan darah dengan aman saat berpuasa. Waktu yang dianjurkan adalah usai buka puasa.

Liputan6.com, Jakarta Di bulan Ramadhan ini umat Muslim di seluruh dunia mencari cara untuk bertumbuh secara spiritual melalui ibadah dan perbuatan baik. Membagikan makanan kepada yang membutuhkan dan bersedekah adalah tindakan yang sangat mulia, tetapi ada satu perbuatan baik yang sering diabaikan, yaitu donor darah.

Dilansir dari Arab News pada Selasa, 26 Maret 2024, jika Anda sehat dan tidak menderita kondisi medis yang mendasari maka dapat mendonorkan darah dengan aman selama bulan Ramadhan.

Namun, Anda mungkin akan mengalami pusing atau lemas setelah mendonorkan darah, waktu yang disarankan untuk mendonorkan darah adalah setelah berbuka puasa.

Dr Ameen Hussain Al Amiri, Asisten Wakil Menteri untuk Praktek Medis dan Perizinan di Kementerian dan Kepala Komite Transfusi Darah Nasional UEA, mengatakan bahwa umat Muslim yang berpuasa dapat mendonorkan darahnya dengan aman kapan saja selama bulan Ramadhan, tetapi waktu yang ideal adalah setelah berbuka puasa.

"Jika pendonor adalah orang yang sehat dan tidak menderita kondisi medis tertentu, ia dapat mendonorkan darahnya dengan aman selama periode puasa. Namun, waktu yang disarankan untuk mendonor adalah setelah berbuka puasa. Seseorang yang mendonorkan darah selama berpuasa mungkin akan mengalami pusing atau lemas,” kata Al Amiri kepada Gulf News. 

Al Amiri juga menambahkan bahwa secara medis tidak ada perbedaan dalam darah apakah pendonor berpuasa atau tidak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mendonorkan Darah Selama Bulan Puasa adalah Aman dan Berpahala dalam Konteks Agama

Sebuah studi yang dilakukan oleh King Saud University College of Medicine menunjukkan 91 persen penduduk di Arab Saudi setuju bahwa donor darah adalah kewajiban agama. Dalam sebagian besar aliran pemikiran Islam, mendonorkan darah tidak berdampak negatif pada integritas puasa Anda. Bahkan, mendonorkan darah dipandang sebagai bentuk sedekah (amal sukarela), yang menuai pahala yang besar, terlebih lagi di bulan suci ini.

"Barangsiapa yang menyelamatkan satu nyawa, maka seolah-olah ia telah menyelamatkan seluruh umat manusia." Al-Qur'an 7:189.

Mendonorkan darah memiliki risiko yang kecil namun memiliki pahala yang besar, baik secara medis maupun spiritual. Donor darah tidak hanya menolong satu orang, tetapi juga berkontribusi pada tindakan yang bertanggung jawab terhadap masyarakat.

3 dari 4 halaman

Pentingnya Persediaan Darah untuk Memenuhi Kebutuhan Pasien

Sejak dimulainya pandemi COVID-19, donor darah di seluruh dunia berada pada titik terendah sepanjang masa. Meskipun penularan virus sebagian besar terkendali, krisis darah yang diakibatkannya memberikan dampak yang signifikan.

Penurunan donor darah yang signifikan dapat menghalangi pelayanan medis yang cepat dan dapat berakibat fatal pada kasus-kasus ekstrem.

Korban trauma berat seperti penumpang kecelakaan mobil, pasien yang mengalami komplikasi operasi seperti ibu yang menjalani persalinan, dan orang-orang dengan kondisi medis seumur hidup seperti anemia, kanker, dan kelainan darah, semuanya sangat bergantung pada donor darah sukarela yang teratur.

Persediaan darah nasional harus diisi ulang secara teratur untuk memenuhi kebutuhan pasien sehari-hari dan mengatasi keadaan darurat. Satu unit darah yang disumbangkan dapat digunakan untuk menyelamatkan setidaknya tiga nyawa.

4 dari 4 halaman

Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan

Anda dapat mendonorkan darah setiap dua hingga tiga bulan sekali agar tubuh Anda dapat memulihkan persediaan zat besi dan trombosit. Mengutip dari Health, zat besi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan transportasi oksigen ke berbagai bagian tubuh. Namun, terlalu sedikit atau terlalu banyak zat besi dalam darah dapat berbahaya bagi kesehatan Anda.

Sering mendonorkan darah merupakan salah satu hal yang dapat menurunkan jumlah zat besi dalam tubuh Anda. Menurunkan kadar zat besi yang tinggi dapat menjadi hal yang baik selama tidak terlalu rendah.

Anda mungkin juga mendapatkan manfaat kesehatan jantung tambahan dari penurunan kadar zat besi setelah donor darah. Satu studi mencatat bahwa penurunan kadar zat besi telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini