Sukses

Dokter Ingatkan Perokok Berisiko Tinggi Terinfeksi Tuberkulosis

Asap rokok yang masuk ke tubuh bisa merusak selaput penyaring saluran napas. Oleh karena itu, kuma TB akan mudah menginfeksi perokok.

Liputan6.com, Jakarta - Perokok merupakan salah satu dari kelompok yang berisiko tinggi terkena tuberkulosis atau TB. Hal ini disampaikan dokter dari RS Paru Ario Wirawan Salatiga, IGN Widyawati.

Widyawati menjelaskan, asap rokok yang masuk ke tubuh bisa merusak selaput penyaring saluran napas. Oleh karena itu, kuma TB akan mudah menginfeksi perokok.

"Kita tahu bahwa asap rokok yang masuk akan bisa merusak selaput, fili-fili atau penyaring dari saluran nafas. Sehingga kuman TBC yang masuk akan gampang sekali menginfeksi pada perokok," ujar Widyawati dalam "Gak Mau Terpapar, Lakukan Cara Ampuh Juga TBC ini" yang disiarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Jumat, dilansir Antara.

Tuberkulosis, jelas Widyawati, disebabkan oleh bakteri yang tersebar melalui udara. Bakteri tersebut berdiam di paru dan tidak serta-merta menyerang, melainkan menunggu imun tubuh melemah.

Adapun sejumlah gejala tuberkulosis yakni batuk selama dua minggu lebih. Selain itu, gejalanya pun dapat berbeda-beda, tergantung pada organ yang terinfeksi. Contohnya, apabila kuman TB menginfeksi kelenjar maka akan muncul benjolan.

Tanda lainnya yaitu demam dengan suhu tidak terlalu tinggi dan biasanya terasa pada malam hari.

Selain perokok, kelompok lain yang berisiko terinfeksi TB menurut Widyawati adalah orang-orang yang positif HIV. Ini karena orang dengan HIV mempunyai imunitas rendah.

"Kemudian kelompok yang kedua adalah orang-orang yang mengkonsumsi obat-obatan imunosupresan," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kelompok Lain yang Juga Berisiko

 

Kelompok lain yang juga berisiko menurut Widyawati yaitu orang-orang yang konsumsi alkohol tinggi serta anak-anak di bawah umur lima tahun dan orang-orang lanjut usia (lansia).

Tenaga kesehatan pun tak luput dari risiko infeksi TB karena sering bersinggungan dengan pasien-pasien yang terinfeksi.

 

3 dari 3 halaman

Cara Cegah Terinfeksi TB

Cara paling mudah mencegah terinfeksi TB yaitu dengan menjaga imunitas tubuh, terutama bagi kelompok rentan. Menghindari kontak dengan pasien yang mengidap penyakit tersebut juga bisa menjadi langkah pencegahan. Selanjutnya, pencegahan bisa dengan mengadopsi pola hidup bersih dan sehat.

"Walaupun biasanya orang-orang di tempat umum yang batuk itu mereka sudah jarang yang pakai masker, tapi kita bisa menjaga diri dengan memakai masker. Tambahan, misalnya kita merasa ada gejala, tentu langsung saja, jangan menunggu terlalu lama berobat," katanya.

Dia mengatakan apabila terkena TBC, maka penyembuhannya paling cepat enam bulan. Oleh karena itu membutuhkan kesabaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini